Kejang Demam Pada Anak

Oleh Rinaldi pada Senin, 13 Oktober 2014
Seputar Expert Explains

Apa sih kejang demam pada anak?
Kejang demam atau sering kita dengar dengan istilah “step” adalah bangkitan kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak yang mengalami demam (suhu rektal 39oC/suhu ketiak 38oC) tanpa infeksi sistem saraf pusat. Pada umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6 bulan sampai 5 tahun. Selama anak mengalami kejang demam, ia dapat kehilangan kesadaran disertai gerakan lengan dan kaki atau justru disertai dengan kekakuan tubuhnya. Namun setelah kejang berakhir, kesadaran anak akan kembali seperti biasa.

Seberapa sering kejadian kejang demam?
Mungkin kita, terutama para mama sering mendengar kata kejang demam pada anak. Diperkirakan 3% anak-anak di bawah usia 6 tahun pernah menderita kejang demam. Anak laki-laki lebih sering pada anak perempuan dengan perbandingan 1,4 : 1,0.
Bila kejang demam yang pertama terjadi pada umur kurang dari 12 bulan, maka risiko kejang demam kedua 50 %, dan bila kejang demam pertama terjadi setelah umur 12 bulan, risiko kejang demam kedua turun menjadi 30%. Setelah kejang demam pertama, 2 – 4 % anak akan berkembang menjadi epilepsi dan ini 4 kali risikonya dibandingkan populasi umum.
Kejang disebut lama jika berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang berulang lebih dari 2 kali dan diantara bangkitan kejang anak tidak sadar.Semakin lama durasi kejang, maka semakin luas defek yang terjadi pada sel otak.

Apa saja faktor risiko yang menyebabkan kejang demam dapat berulang?
Kejang demam akan terjadi kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga.
2. Usia kurang dari 12 bulan.
3. Temperatur yang rendah saat kejang.
4. Cepatnya kejang setelah demam.

Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulang 80 %, sedangkan bila tidak terdapat faktor tersebut hanya 10 % - 15% kemungkinan berulang. Kemungkinan berulang paling besar pada tahun pertama.

Apakah imunisasi/vaksinasi dapat meyebabkan kejang demam?
Sejauh ini tidak ada kontra indikasi dengan standar vaksinasi. Kejang setelah demam karena vaksinasi sangat jarang. Angka kejadian pasca vaksinasi DPT adalah 6 – 9kasus per 100.000 anak yang divaksinasi,sedangkan setelah vaksinasi MMR 25 - 34 per 100.000. Beberapa dokter anak merekomendasikan asetaminofen pada saat vaksinasi hingga 3 harikemudian.

Apa yang harus dilakukan?
Beberapa hal yang harus dikerjakan bila kembali kejang:
1. Tetap tenang dan tidak panik.
2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, sebaiknya jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
4. Ukur suhu, observasi, catat lama dan bentuk kejang.
5. Tetap bersama anak selama kejang.
6. Segera bawa ke tenaga kesehatan, dokter atau rumah sakit terdekat.

Kesimpulan
Kasus kejang demam merupakan salah satu kasus yang tidak jarang kita temui. Meski kejang demam dapat sembuh secara sempurna, namun tata laksana yang tepat dan kesiagaan kita sebagai orangtua tentu dapat mengurangi risiko efek kejang demam yang tidak diingankan. Anak adalah tunas bangsa, mari kita turut serta memelihara tumbuh dan kembang anak dengan mengurangi angka kesakitan dan kematian khususnya yang disebabkan oleh penyakit kejang demam ini.

Semoga bermanfaat.

9 Komentar
Ai Yuliani February 2, 2019 9:13 pm

Assalamu'alaikum. Dokter aldi.. ijin bertanya... Anak saya usia 6 bulan di vonis tb, setelah melalui serangkaian tes yakni tes darah, LED, Ppd dan rontxen.. bb anak hanya 5,4 kg.. anak mencret.. demam sudah masuk minggu ketiga, demamnya naik turun... Sekarang di iringi dengan kejang.. pdahal sy rajin ngecek suhu bdannya, dan jika memang tinggi langsung sy kasih obat anti kejang dr dokter... Namun kejang tetap saja terjadi... Durasinya kurleb 1 menitan..
Yg jd pertanyaan sy:
-bagaimana cara menghindarkan anak dr kejang
-apakah kejang demam yg sering ini berbahaya bagi saraf?
Terimakasih atas jawabannya.

Fenny Masudah
Fenny Masudah October 19, 2014 12:23 pm

Terima kasih dokter aldi bermanfaat banget nih infonya.

Syinthia
Syinthia October 16, 2014 10:34 am

Terimakasih dokter Aldi, menambah pengetahuan saya dan makin siap menghadapi anak jika panas..
Semoga anak" sehat selaluuu.. aamiin

ninit yunita
ninit yunita October 14, 2014 10:48 am

terima kasih dokter aldi untuk artikelnya.
semoga anak2 sehat selalu yaaa dan kalau sampai terjadi kejang demam, sudah lebih siap apa yang harus dilakukan.

Pryta Aditama
Pryta Aditama October 13, 2014 10:11 pm

thanks ya dok..
sempet baca-baca banyak banget artikel soal kejang demam pada anak gini, soalnya agak ngeri juga takut panik kalau-kalau kejadian. semoga anak-anak kita sehat selalu ya moms.. :)