Menjadi Ibu Bijak dengan Membuat Rencana dan Anggaran

Oleh Nike dwi Virgianty pada Senin, 04 September 2017
Seputar Activities
Menjadi Ibu Bijak dengan Membuat Rencana dan Anggaran

Urban Mama tentunya masih ingat sesi workshop financial literacy yang pertama seperti bisa dibaca di sini. Jika pada sesi pertama banyak dibahas mengenai Financial Check Up, pada sesi kedua ini dibahas tentang Budgeting and Saving oleh mbak Prita Ghozie.

Menurut mbak Prita, ada 3 langkah untuk membuat rencana keuangan keluarga, yaitu:

  1. Cek kebutuhan dan tentukan prioritasnya
  2. Siapkan alokasi anggarannya
  3. Wujudkan impian

 

1. Cek kebutuhan dan tentukan prioritasnya

Saat memeriksa kebutuhan dasar keluarga, perlu ada komunikasi, khususnya antara suami dan istri, karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Misalnya, ada yang menyiapkan dana untuk membeli mobil, menyiapkan dana pembelian rumah, naik haji atau umrah bagi yang muslim, dsb. Ini harus dikomunikasikan antara suami dan istri, setelah menentukan daftar kebutuhan, coba dibedakan prioritasnya.

"Punya mau itu boleh banget, asal tidak mengorbankan prioritas,kata mbak Prita.  

Kalau kebutuhan sendiri bisa dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Kebutuhan masa sekarang: jatuh temponya dalam setahun ke depan
  • Kebutuhan masa depan: jatuh temponya lebih setahun ke depan.

Setelah memisahkan dua kebutuhan di atas, waktunya untuk menyusun dan menyiapkan alokasi anggarannya.

2. Siapkan alokasi anggarannya

Menurut mbak Prita, anggaran dibagi menjadi dua yaitu anggaran bulanan dan anggaran musiman. Anggaran bulanan bersumber dari gaji bulanan yang nantinya digunakan untuk pengeluaran rutin bulanan. Jadi setelah menerima gaji, urban mama harus tahu prioritas lokasi penghasilan buat apa saja. Menurut mbak Prita, prioritas alokasikan pengeluaran rutin bulanan sebagai berikut:

  1. Zakat, infaq dan sedekah
  2. Bayar Pinjaman/utang
  3. Tabungan investasi
  4. Dana darurat
  5. Biaya hidup (listrik,air, gas, telp, internet, belanja sehari-hari)
  6. Tabungan dan biaya pendidikan
  7. Gaya hidup

Untuk masalah pembagiannya, gaya hidup menjadi urutan yang  paling belakang karena memang itu bukan prioritas utama, jika tidak ada budgetnya, kita harus menahan diri, atau tetap membuat anggaran gaya hidup dengan porsi yang disesuaikan. Menurut mbak Prita, gaji itu tidak berhubungan langsung dengan kaya, tapi melainkan dengan gaya hidup.

Berbeda dengan anggaran bulanan, anggaran musiman bersumber dari penghasilan musiman seperti THR, Bonus, Tunjangan lainnya dll.

Alokasinya juga untuk pengeluaran yang bersifat tahunan seperti:

  1. Pajak kendaraan
  2. Pajak Bumi dan Bangunan
  3. Asuransi yang bayar tahunan
  4. Pembelian hewan qurban untuk yang muslim
  5. Dana liburan dan belanja hobi

Dana liburan dan belanja hobi memang bukan kebutuhan dasar, tetapi kita boleh bersenang-senang asalkan tidak mengganggu pengeluaran rutin bulanan. Mbak Prita juga mengajak kita semua untuk mencoba biasakan dengan sikap TABUNG dulu baru BELI kemudian bukan BELI dulu CICIL kemudian.

Tips untuk mengatur keuangan bulanan:

  1. Bedakan pengeluaran dalam 3 rekening yang berbeda: biaya hidup, dana darurat, dan investasi
  2. Melakukan transfer otomatis ke rekening dana darurat dan tabungan investasi
  3. Ambil uang tunai cukup sekali seminggu di atm

3. Wujudkan impian

Setiap keluarga pasti memiliki impian dari yang kecil sampai mungkin impian yang besar dan penting. Semua impian bisa diwujudkan asal kita dapat konsisten mengikuti planning yang sudah urban mama buat untuk menggapai impian tersebut.

Contohnya, saya ingin sekali membeli jam tangan baru. Hal itu boleh saja, tinggal tentukan berapa yang harus saya tabung untuk bisa mewujudkan impian saya itu. Begitu juga dengan impian ingin naik haji, ingin punya rumah, dan lain-lain. Kita harus konsisten dan kerja keras tentunya.

Kalau impian sudah jelas, lalu buat anggarannya sehingga pengeluaran keuangan lebih terarah. Berkat perencanaan keuangan, impian saya bisa tercapai dan saya baru tersadar bahwa ternyata perencanaan keuangan itu SANGAT PENTING.

Satu lagi kalimat penutup dari mba Prita yang saya suka, "It's not how much you make, but how much you spend!"

Terima kasih Financial Educator mbak Prita dan #IbuBeragiBijak atas sharing-nya, jadi tidak sabar menunggu sesi selanjutnya yang akan membahas soal Investasi.

5 Komentar
Suciati Cristina
Suciati Cristina September 11, 2017 7:08 pm

Jadi ambil uang tunai cukup seminggu sekali ya :D ah seru ya acaranya, Kaya ilmu

Amallia Sarah
Amallia Sarah September 5, 2017 2:32 pm

Seru banget ya mba acara nya, sebagai seorang Ibu aku merasa banget ilmunya kepake. Salam kenal mba dari Mama Rayyan

Alanda Kurniawan
Alanda Kurniawan September 4, 2017 8:35 am

wah seru sekali yaa acaranya. ini penting banget deh buat gue yang catatan keuangannya belum rapi. very inspiring. thanks for writing the article ya, Nike. Inspired me buat benerin my financial planning.