#TUMMeTime Pink Class: All About Kesehatan Kewanitaan

Oleh Dewi Febrianti pada Senin, 13 Februari 2017
Seputar Our Stories
#TUMMeTime Pink Class: All About Kesehatan Kewanitaan

Kesehatan wanita merupakan hal yang paling saya perhatikan. Ketika The Urban Mama mengadakan acara #TUMmetime dengan tema “All About Kesehatan Wanita” bersama Riyana Kadarsari dr. SpOg., saya bersyukur terpilih di antara sepuluh peserta untuk mengikuti acara tersebut.

Saya dan sembilan peserta lainnya merasa seperti sedang duduk di bangku kuliah jurusan kesehatan dengan versi eksklusif namun santai. Suasana seperti ini tentu saja membuat kami semakin antusias dan semangat menggali ilmu dan informasi tentang kesehatan wanita.   

tummetime_dr_riyana

Pada acara ini saya mendapatkan banyak informasi tentang beberapa penyakit yang sering menyerang wanita, bagaimana mengatasinya dan juga yang paling utama adalah pencegahannya. Dan seakan-akan seperti diingatkan kembali untuk rajin melakukan check-up rutin seperti yang dianjurkan oleh para dokter ahli kandungan. Serunya lagi, acara ini juga live di instagram The Urban Mama, jadi para mama yang mungkin belum mendapatkan kesempatan untuk hadir langsung tetap bisa menyaksikan kuliah dari dokter Riyana.

Berikut beberapa poin dari catatan saya dalam Pink Class #TUMmetime:

  1. Apa itu tumor? Tumor yaitu benjolan abnormal, dapat disebabkan karena radang atau neoplasma.
  2. Ada dua jenis tumor, yakni jinak dan ganas (kanker).
  3. Kanker terkait dengan 'karsinogenesis', yaitu proses terjadinya kanker. Perubahan gen irreversible -> proto onkogen – mutasi – onkogen. Kanker serviks (atau kanker leher rahim) dimulai ketika sel-sel normal mengalami mutasi genetik menjadi sel abnormal. Sel kanker tumbuh berkembang biak dan menyebar dengan kecepatan yang tidak terkendali.  
  4. Kanker serviks merupakan peringkat pertama dari seluruh kejadian kanker di Indonesia, yakni sebesar 34,4% dari kanker yang diidap perempuan.
  5. Dari kasus yang ditemukan, sebanyak 60-70% sudah stadium lanjut dengan tingkat kesembuhan rendah dan tingkat kematian yang tinggi.

 

tummetime_dr_riyana

Berdasarkan penelitian, lebih dari 90% peyebab utama kanker serviks adalah virus HPV atau Human Papillomavirus.  Virus HPV memliki 100 jenis tipe HPV. Virus ini umumnya tersebar melalui hubungan seksual lewat alat kelamin yang bersentuhan, juga tersebar melalui seks oral. Ada jenis HPV yang tidak berbahaya dan dapat hilang sendiri tanpa penanganan medis. Namun ada pula jenis HPV yang berbahaya seperti HPV 16 dan 18 yang umumnya menjadi penyebab utama kanker serviks pada wanita.

Adapun  faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks adalah:

  1. Usia 35 hingga 49 tahun lebih tinggi risikonya untuk terkena virus HPV.
  2. Menikah muda atau terlalu dini dibawah 20 tahun. Karena melakukan aktivitas seksual terlalu dini dapat menyebabkan meningkatnya kemungkinan terinfeksi virus HPV.
  3.  Berganti-ganti pasangan/mitra seksual juga akan meningkatkan kemungkinan terinfeksi virus HPV melalui paparan IMS (Infeksi Menular Seksual).
  4. Banyak melahirkan. Diperkirakan bahwa perubahan hormon yang terjadi saat hamil membuat kondisi leher rahim lebih rentan terkena virus HPV.
  5. Merokok 2 sampai 3 batang per hari, atau lebih. Wanita yang merokok memiliki resiko dua kali lipat lebih besar terkena virus HPV. Disebabkan karena bahayanya bahan kimia dari tembakau pada sel-sel leher rahim.
  6. Defisiensi vitamin A, vitamin C, dan vitamin E.

Untuk gejala kanker serviks, wanita harus waspada ketika mengalami hal-hal berikut:

  1. Perdarahan per vaginam, atau perdarahan tidak normal dari vagina seperti keluar flek yang jika terjadi setelah berhubungan seksual, dan di luar masa menstruasi dan menopause. Namun harap diperhatikan bahwa tidak semua perdarahan per vaginam selalu disebabkan oleh kanker leher rahim.
  2. Keputihan bercampur darah dan berbau yang tidak sedap.
  3. Nyeri pada bagian bawah perut dan panggul.
  4. Anuria, yakni tidak bisa buang air kecil karena tersumbatnya saluran kemih.

Apabila sering mengalami itu semua, sangat dianjurkan untuk segera menemui dokter untuk pemeriksaan dan konsultasi lebih lanjut ya, Urban mama.

Untuk pencegahan kanker serviks, ada dua macam pencegahan yang dapat dilakukan:

  1. Pencegahan primer. Yakni dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi dapat dilakukan pada wanita yang belum pernah melakukan kontak seksual. Dan vaksin ini diberikan untuk perempuan pra remaja yang berusia minimal 10 tahun. Bahkan program vaksinasi ini sudah menjadi program wajib pemerintah untuk warga negara Indonesia. 
  2. Pencegahan sekunder, yakni screening dengan metode papsmear. Papsmear adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi sel-sel kanker pada leher rahim dan vagina. Waktu yang baik untuk melakukan tes papsmear adalah lima hari setelah selesai menstruasi. Dan tes ini sangat dianjurkan untuk dilakukan setiap satu hingga dua tahun sekali. Tes Papsmear direkomendasikan bagi wanita yang telah aktif berhubungan seksual, dan wanita mulai dari usia 21 hingga 65 tahun. Dengan menjalani test papsmear, Urban mama dapat mencegah diri terkena risiko kanker serviks.

Adapun beberapa terapi yang dapat dilakukan jika sudah terinfeksi kanker serviks. Untuk terapi Lesi Prakanker Serviks, yaitu suatu kondisi dimana menunujukkan adanya sel abnormal di dalam tubuh, dapat dilakukan dengan metode kauterisasi, kriosurgeri, diatermi dan konisasi. Dan terapi untuk kanker leher rahim dengan tingkat invasive dapat dilakukan dengan operasi, radiasi dan kemoterapi.

Selain membahas topik utama mengupas tentang kanker serviks, dr. Riyana juga memberikan pengetahuan beberapa penyakit yang sering terjadi pada wanita, antara lain:

  • Tumor Jinak Kandungan
    Tumor jinak kandungan sering terjadi sekitar 25% pada usia reproduksi. Gejalanya adalah perdarahan abnormal uterus, penekanan pelvis dan gangguan fungsi reproduksi. Penyebab bisa disebabkan oleh hormon dan faktor genetika.
  • Kista Ovarium
    Sebagian besar kista ovarium terjadi tanpa gejala yang jelas. Namun biasanya gejala yang sering terjadi pada umumnya adalah nyeri perut bagian bawah, perut membesar dan gangguan saat haid. Kista ovarium ini bisa jinak ataupun ganas.
  • Keputihan
    Keputihan adalah cairan bening yang diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina yang membawa sel mati dan bakteri untuk mencegah infeksi. Keputihan terjadi sesuai dengan siklus haid dan ini tidak berbau ataupun menimbulkan rasa gatal.

Setelah menjelaskan berbagai macam penyakit yang sering terjadi pada wanita, dr. Riyana yang juga adalah ibu dari empat anak juga memberikan “pekerjaan rumah” kepada para wanita untuk mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang tidak kita inginkan, antara lain:

  1. Rajin cek up minimal setahun sekali untuk melakukan screening tes papsmear dan USG ginekologi.
  2. Jaga kesehatan reproduksi dengan pola makan sehat. Pola makan sehat yang baik adalah dengan mengonsumsi pola makan gizi seimbang. Jenis makanan yang dimakan harus bervariasi, sayur pun baiknya berganti-ganti warna. Dan sumber makanan yang alami selalu lebih baik daripada produk makanan olahan.
  3. Jaga kebersihan daerah vagina. Biasakan untuk sering mengganti pakaian dalam. Jangan bertukar-tukar pakaian dalam dengan orang lain. Setelah buang air kecil atau besar, selalu bersihkan bagian intim dengan air mengalir lalu keringkan dengan tisu ataupun handuk. Boleh menggunakan sabun antiseptik namun harus sesuai petunjuk dokter dan jangan berlebihan. Pastikan pula pakaian dalam dijemur dengan sinar matahari setelah dicuci bersih, supaya bakteri yang menempel di pakaian dalam dapat mati.  
  4. Tidak merokok dan minum alkohol.
  5. Menjalani pola hidup sehat yang ditunjang dengan olahraga. Dengan olahraga, kita meningkatkan sistem imun atau daya tahan tubuh kita. Pastikan tubuh sering terkena matahari pagi, karena matahari merupakan antiseptik alami.
  6. Tidak multi partner (berganti-ganti pasangan seksual) dan bagi yang memiliki resiko tinggi terkena penyakit menular seksual selalu gunakan alat pengaman ketika berhubungan intim.

Dalam kelas #TUMMeTime Pink Class ini saya mendapatkan pelajaran yang begitu berarti dan sangat bermanfaat, banyak yang dipahami dibanding sebelum saya mengikuti kelas kesehatan wanita ini. Dokter Riyana yang sangat awet muda juga begitu interakitf terhadap antusiasme para Urban mama yang hadir di acara Pink Class. Diskusi dan sharing ini berjalan sangat kondusif, sambil menikmati camilan yang disediakan oleh panitia, membuat suasana semakin cair. Sesi tanya jawab pun berjalan dengan lancar dan setiap pertanyaan dari kami selalu dijawab oleh dokter Riyana dengan sangat jelas dan mudah dipahami. Tidak hanya kami saja yang banyak bertanya ini-itu lho, pertanyaan-pertanyaan dari followers di instagram yang menyaksikan acara ini live di instagram TUM juga dijawab oleh bu dokter. Yang jelas, kami sangat bersyukur mendapatkan kesempatan berharga ini bersama dokter Riyana. Karena dengan jam terbang beliau yang sudah tinggi dan di sela kesibukannya, beliau masih menyempatkan berbagi bersama kami semua. Apalagi, katanya sudah tiga hari beliau belum pulang ke rumah karena banyaknya pasien yang melahirkan. Namun tak terlihat sedikitpun raut lelah di wajahnya, tetap semangat dalam berbagi ilmu bersama kami. 

tummetime_dr_riyana  

Last but not least, tak lupa saya ucapkan terima kasih sebesar-besar untuk The Urban Mama yang selalu mengadakan kelas-kelas yang banyak sekali menambah ilmu dan wawasan bagi para mama. Setelah mengikuti #TUMMeTime Pink Class ini, saya pun menjadi semakin peduli terhadap betapa berharganya kesehatan dan ingin berbagi ilmu yang sudah di dapat dari kelas ini ke saudara, kerabat dan teman-teman. Dan yang paling penting juga, ingat untuk selalu menjalani gaya hidup sehat dan memelihara hidup yang sehat, bahagia dan berkualitas ya, Urban Mama. I cannot wait for the next #TUMMeTime event!

13 Komentar
Eka Gobel
Eka Gobel February 24, 2017 12:07 pm

Makasiiih dewi summary nya. Seneng banget deh hadir di tum me time kali ini. Eye opening banget infonya. Makasih dr. Riyana!

ninit yunita
ninit yunita February 18, 2017 10:20 am

dewiii makasih artikelnyaaa! meski ga bisa dateng tetep bisa dapet ilmunya.
pap smear done... vaksin HPV done! :)

sampai ketemu di event TUM selanjutnya yah wiii.

Febi
Febi February 14, 2017 10:04 pm

Alhamdulillah setelah mengikuti pink class #TUMMeTime, saya sudah menjalani KB dan papsmear! Terima kasih atas ilmu yang bermanfaat dr. Riyana dan terima kasih banyak atas kesempatannya, TUM :)

Gabriella F
Gabriella F February 14, 2017 6:42 pm

Duh jadi ingat kalau masih punya utang pap smear nih... Informasinya lengkap sekali Dewi... makasih ya, jadi yang gak ikutan bisa ikut kebagian ilmunya.

Dewi Febrianti
Dewi Febrianti February 15, 2017 8:47 pm

anytime mbak Ella :)
samaaa aku pun masih punya hutang dan masih agak takut tapi hahaha

Woro Indriyani
Woro Indriyani February 14, 2017 3:14 pm

Terima kasih ya mba Widya untuk informasinya. Baru-baru ini di group aku (emak emak anak satu) lagi heboh heboh nya mau papsmear :)

Dewi Febrianti
Dewi Febrianti February 15, 2017 8:46 pm

sama-sama mbak Woro, semoga bermanfaat ya :)