Judul foto : Kreasi Mainan Recycle, Aksi Sayang Bumi.
Twitter : @bundatqiya
Facebook : Britania Sari
Alamat email :
[email protected]
Dunia anak adalah bermain. Dengan bermain, anak-anak menggunakan otot tubuh, menstimulasi panca indera, mengeksplorasi dunia sekitar, menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru. Ia juga belajar mengembangkan dirinya, menemukan bakatnya dan melatih daya kreasinya.
Alat bermain yang dapat menstimulus pertumbuhan dan perkembangan anak tidak selalu berharga mahal dan tidak harus selalu membeli, kita dapat membuatnya sendiri. Saya mengajak Wafa membuat mainan sendiri dari benda-benda yang tidak terpakai.
Seperti yang kita tahu, penyebab kerusakan lingkungan didominasi dengan sampah- sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh manusia. Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita. Setiap keluarga bisa melakukannya karena murah dan mudah untuk dilakukan. Berikut ini beberapa kreasi mainan recycle kami, antara lain :
1. Kastil lego dari kardus bekas. Bahan yang digunakan adalah kardus bekas lalu dicat dengan cat asturo. Bunda membuat desain kastil dan Wafa bertugas mengecat kastil. Taraaa, jadilah kastil warna-warni pelengkap bermain lego.
2. Berbagai permainan dari roll tissue bekas. Roll tissue adalah harta karun. Dari benda ini, kami membuat berbagai macam permainan menarik seperti membuat marka jalan, seluncur kelereng, hoopla game dan bowling. Permainan ini dapat menstimulus motorik anak, baik motorik halus dan kasar.
3. Media mengikat tali sepatu dari kardus bekas. Salah satu tahapan kemandirian yang ingin saya ajarkan ke Wafa adalah mengikat tali sepatu. Dengan menggunakan sisi kardus bekas jadilah media mengikat tali sepatu yang dapat melatih motorik halus, meningkatkan koordinasi mata dan tangan dan membuat Wafa semakin mahir mengikat tali sepatu.
4. Pot dari kardus susu. Saya mengajak wafa recycle kardus susu menjadi pot kelinci lucu sekaligus untuk menumbuhkan minat Wafa bercocok tanam. Dengan ini kita membekali anak dengan pengetahuan untuk membuat dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan (sustainable) sehingga ia menjadi individu yang peduli lingkungan.
5. Tikar bangun datar. Tikar plastik ini kami beli sewaktu berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan, harganya Rp 5.000. Saya dan Wafa menjiplak bentuk bangun datar di atasnya lalu ditempelkan angka 1-5. Dengan media ini, Wafa belajar mengenal bangun datar, angka dan melatih motorik kasarnya, melempar dan menangkap bola. Selain itu, media ini bisa untuk foto booth juga loh. Hehehe
6. Kumbang kepik dari wadah telur bekas. Wadah telur bekas sekarang menjadi kumbang kepik lucu. Ini jadi mainan favorit Wafa. :D
Kegiatan membuat mainan dr benda tak terpakai adalah salah satu langkah mengurangi sampah di bumi, mengajak Wafa peduli lingkungan sejak dini, mengasah daya kreativitasnya dan tentu saja menghemat pengeluaran belanja mainan. Dengan benda-benda yang dianggap sampah, kita dapat membuat mainan yg dpt menstimulus tumbuh kembang si kecil. ;)
Menurut saya, Caring Mama, A Modern Kartini adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, ia bertanggung jawab dan bersukacita menemani tumbuh kembang anaknya, bersedia terus belajar menjadi orangtua, menstimulasi anak untuk menjadi dirinya sendiri dan menyiapkan anak sebagai generasi penerus peradaban.
"Dan siapakah yang lebih banyak berusaha memajukan kesejahteraan budi itu... Siapakah yang dapat membantu mempertinggi derajat budi manusia, ialah wanita, ibu... Karena haribaan ibu, itulah manusia mendapatkan didikannya yang mula-mula sekali.” –Kartini-
Guru Bahasa Prancis. Guru berkebun. Bundanya Wafa.