Ada yg menarik di buku ‘Menuju Kreativitas’ yg saya baca. Di kata pengantar buku tersebut ada tulisan pak Fauzil Adhim yg berjudul Kreatif Tanpa Musik, Cerdas Tanpa Sempoa. Saya coba rangkumkan…
Anak-anak yg kreatif, kaya gagasan, senantiasa menemukan ide-ide baru adalah anak yg memiliki motivasi intrinsik.
Bagaimana cara membangkitkan motivasi intrinsik? Motivasi berkaitan erat dengan harga diri (self esteem). Ada beberapa hal yg mempengaruhi harga diri anak.
Pertama, penerimaan yg tulus dari org terdekat. Kalau orangtua menerima anak apa adanya, anak belajar menerima dirinya. Sekecil apapun kelebihannya, akan ia syukuri sehingga bisa berkembang secara optimal.
Kedua, kualitas kedekatan dgn orgtua. Papalia & Olds dlm buku Human Development mengatakan, anak-anak yang dibesarkan dgn kedekatan yg aman (secure attachment) lebih bebas bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, rasa aman dan kepercayaan. Anak-anak yg memperoleh kepercayaan dari orgtua bahwa mereka memiliki keunggulan, kehebatan dan tugas hidup yang penting cenderung memiliki semangat intrinsik yang besar. Mereka merasa dirinya berharga, menjadi orang-orang pilihan yg memiliki kompetensi dan mempunyai peran yg layak untuk disyukuri.
Keempat, keyakinan dan tujuan hidup. Upaya untuk membangkitkan keyakinan dan tujuan hidup adalah dgn menumbuhkan keimanan mereka, perasaan diawasi dan disayang Tuhan dan dorongan untuk berkorban demi meraih tempat tertinggi di sisi-Nya. Bisa dgn bercerita, menonton film atau membaca buku.
Kelima, pengalaman eksplorasi anak yg menantang. Anak-anak yg menemukan aktivitas menantang cenderung memiliki keterlibatan emosi yg penuh. Bentuk-bentuk permainan yg menantang anak, menghadapi rintangan akan memberi rangsangan keberanian, rasa gembira, keterlibatan emosi dan motivasi intrinsik yg kuat.
Keenam, bermain. Anak-anak belajar mengembangkan dirinya, menemukan bakatnya dan melatih daya kreasinya melalui permainan bebas. Bentuk permainan yg tdk terstruktur spt permainan menggunakan tanah liat, pasir, plastisin dan sejenisnya akan merangsang anak untuk berpikir kreatif dan cepat. Berguna untuk membangkitkan kecepatan dan kemampuan berpikir.
Melibatkan anak dalam pekerjaan dapur, menghargai apa yg dikerjakannya sehingga mereka merasa ‘aku sudah besar’ amat berharga untuk kreativitas anak. Anak belajar tentang tanggung jawab, membangun persepsi diri yg baik dan dapat menjadi bekal yg berharga untuk merangsang kreativitas anak.
Kalau orgtua berhasil membangun motivasi intrinsik yg kuat pada diri anak, maka semangat kreatif mereka akan bangkit dgn sendirinya. Sebaliknya rangsangan dgn musik yg diberikan tanpa memahami jiwa anak maka tdk akan menghasilkan pengaruh sebagaimana yg kita harapkan.
Salam
Bunda Wafa. :)