Mama-Mama,
membaca artikel mama mamatahari tentang perdarahan setelah melahirkan, saya jadi ikutan ngeri-ngeri sedap deh. Sekaligus jadi alert, kalau ini benaran bahaya banget. Inget banget dulu waktu habis melahirkan kira kara, darah nifas rasanya banyaaak banget. Waktu itu sampe takut ini beneran darah nifas atau darah karena perdarahan. Lalu waktu dokternya visit dibilangin kalo perdarahan itu warna darahnya darah segar, merah darah gitu. Jadi ngeh, oh berarti memang masih darah nifas.
Selain itu, tanda-tandanya apalagi ya mama? Lalu apa yang harus dilakukan jika terjadi perdarahan setelah melahirkan ya?
Share dunk mama.. Semoga bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi mama-mama yang sedang mempersiapkan kelahiran.
Terima kasih...

Wiwit,
Iya ya, ngeri baca artikelnya :(
Kalau menurutku, setiap orang pasti punya alarm di tubuhnya. Jadi kalau ada apa2 sama tubuhnya, pasti berasa aneh deh, something wrong.
Aku pernah ada luka kecil di ujung jari, seperti tertusuk jarum gitu, tapi aku sendiri nggak tahu kapan tertusuk jarumnya, krn aku sendiri merasa ga pernah pegang2 barang tajam. Tau2 luka aja keluar darah. Memang kecil sih, tapi darahnya ngga berhenti keluar. Karena ngga sakit, aku cuma balut pake plester karena lukanya juga kecil di ujung jari pula. Tapi setelah beberapa hari darahnya tetap keluar, segar. Akhirnya periksa ke dokter kulit. Dan ternyata itu ujung jarinya kena bakteri (krn kerjaannya ngetik terus di kantor - keyboard yg kotor, sama suka hitung uang hasil penjualan yg mungkin kotor) mungkin juga karena jaringan kulit yg di ujung jari itu menipis jadi pembuluh2 darah yg ada di situ pecah, dan lukanya harus dibakar untuk menghentikan pendarahan.
Setelah dibakar itu, masih luka (bekas pembakaran) bentuknya kyk kena rokok gitu..bopeng. Sekitar 2 minggu baru sembuh.

Pernah juga lagi cuci piring kena pecahan gelas, jari kelingking hampir teriris. Tapi begitu diperban, darahnya berhenti. Jadi ngga perlu dijahit ke dokter segala
Padahal yang ini lukanya sakit dan lebih parah dari pada yg di ujung jari itu.
Jadi memang harus allert sih, dan biasanya kalo kita ragu2 artinya memang perlu periksa ke dokter.

Saya mengalami perdarahan pasca peesalinan saat melahirkan anak ketiga melalui persalinan pervaginam. Penyebabnya inversi uteri. Sempat tidak sadar karena shock hipovolemik. Alhamdulillah masih diberi kesempatan merawat anak. Dokter obsgin dan anestetesinya cekatan. Setelah 4 kantong prc darah hb dapat kembali diatas 10. Mungkin faktor mengapa trrjadi inversi uteri di saya karena ini kehamilan ke5, riwayat sc pada persalinan pertama dan kuret 2 kali.
Perdarahan memang masih menjadi penyebab kematian ibu yang tinggi di indonesia. Akses ke pelayanan kesehatan yang baik dapat mengurangi risiko ini.