Kayaknya belum ada topik tentang tic ya... Gw buka thread baru ya...
Mungkin ada yg pernah dengar tentang tic atau repetitive movement? Menurut website kidshealth, definisi tic adalah a sudden, repetitive movement or sound that can be difficult to control.
Jadi awalnya sekitar akhir 2011, Albert suka menggerakkan bibir kirinya ke arah bawah, berulang, dan ganggu banget deh ngeliatnya... makin ditegur makin menjadi. Akhirnya coba bawa ke dsa, dulu belum dibilang tic. Cuma disarankan ke THT karena telinganya kotor, mungkin karena ada rasa gak enak di telinga, Albert bergerak2 begitu. Setelah ke THT dan dibersihkan telinganya (ternyata memang tipe kotoran telinganya menempel, sulit keluar sendiri), memang gerakan2 itu berkurang. Sempat periksa gigi juga takutnya ada gigi yg berlubang sehingga menimbulkan rasa gak enak dan memicu Albert menggerakkan bibirnya. Ternyata saat itu kondisi gigi oke.
Setelah itu gerakan berulang pada Albert menghilang, kadang muncul dengan variasi lain, spt menggerakkan mata, leher, dagu, dll. Tapi secara umum akan menghilang dengan sendirinya kalau tidak ditegur2, ditanya2, dsb. Dari browsing2 gw tahu itu namanya tic.
Bulan lalu guru sekolah Albert sempat komplain dengan gerakan bahunya dan kepalanya. Sebenarnya sih menurut gw akan berkurang kalau tidak ditanya2 terus. Tapi saat gw bawa Albert ke dokter untuk periksa yang lain (Albert mengeluh sakit kalau pipis, jd gw pikir dia kena isk), dokter malah concern dengan gerakan berulangnya, dan curiga itu bentuk lain dari epilepsi. Menurut dokter, epilepsi tidak hanya keluar dalam bentuk kejang, tapi juga bengong, atau melakukan gerakan2 berulang.
Gw stres dong, dan dirujuk ke neurolog anak, kebetulan yang dekat rumah ada dr. Irawan. Gw bawa ke dr. Irawan dan diagnosisnya adalah tic. Ini sebenarnya cocok seperti dugaan gw sebelumnya. Penyebabnya bisa krn dia merasa enak, stres atau cari perhatian. Solusinya dicuekin, lihat dalam satu atau dua bulan, kalau gerakan2 sangat mengganggu, nantinya akan dikasih obat. Dan lebih banyak anak laki-laki yg mengalaminya dibandingkan anak perempuan.
Mungkin ada urban mama yang pernah punya pengalaman yang sama?