minggu lalu gw ngikut finger test yang diadain gratis dari pameran Sequis Life di Mall Of Indonesia.

awalnya penasaran, pengen tau aja test-nya kayak apa.

Hasilnya Darren itu 34% Kinestetik, 32,82% Visual dan selebihnya Auditory.

Gw sih kaget soalnya menurut gw Darren itu Audiotory tapi ternyata Kinestetik, soalnya dia paling ogah disuruh pegang- pegang yg warnanya gak cerah ... disuruh maenan pasir pantai aja dia jijik banget *payah nih padahal anak cowok*

ikutan yah mamas..

kebetulan suami aq psikolog dan aq sendiri S1nya psikologi.. ;p
jadi dikit2 ngerti laaaaa..hehe..

intinya sih semua tes2 itu (bakat,minat,intelegensi,proyektif) adalah mengetahui sejauh mana potensi sso dan apakah potensi itu muncul dlm bentuk perilaku atau tidak..which is klo qta sbg org tua fungsi tes2 itu sebenernya ya sebagai bantuan bagi qta untuk memaksimalkan potensi si anak tsb sehingga anak dapat berkembang dengan optimal sesuai dengan tahap perkembangannya..tapi,banyak orang tua yg salah menafsirkan hasil tes itu sebagai judgement untuk anaknya,akhirnya malah yang terjadi si anak itu sendiri merasa memiliki "label" tertentu..si anak "pintar" si anak "bodoh"..padahal pintar dan bodoh tidak ditentukan hasil tes..IMO malah tidak ada anak pintar atau bodoh,semua anak berhak tumbuh&berkembang sesuai potensinya masing2..

soal finger print itu yaaaa,salah satu sarana aja untuk mengetahui potensi anak itu..bukan berarti klo hasil tes tidak sesuai dengan perilaku si anak maka hasil tesnya salah..mungkin justru qta sebagai orang tua tidak menyadari potensi si anak,atau justru qta sebagai orang tua yang secara tidak sadar "menenggelamkan" potensi si anak lewat gaya pengasuhan qta..karena semua alat tes itu dibuat berdasarkan hasil penelitian panjang yang valid dan reliabel,maka mestinya hasil tes itu adalah sesuai dengan keadaan umumnya..nah,ada kasus2 spesifik yang mungkin memang unik dan tidak bisa tertangkap oleh tes tersebut..disitulah letak kekurangannya..

jadi mamas,tes2 spt itu sudah seharusnya disikapi dengan bijak..mamas BERHAK mendapatkan penjelasan yang lengkap dan komprehensif tentang hasil tes yang dilakukan..karena tanpa penjelasan&pemahaman yang baik tentang hasil tes,maka hasil tes tersebut tidak dapat berbicara apa2 dan tidak berarti apa2 pula..kasian si anak..soalnya bagi bbrp anak di "tes" bener2 means di tes yang sebenarnya,jadi mereka punya kebutuhan untuk terlihat baik di mata orang tuanya..

tentunya qta sebagai orang tua adalah orang yang paling memahami&mengerti anak qta..no doubt about it..

FYI,buat aq sendiri&suami aq yg notabene orang yg berkecimpung di dunia psikologi malah belum pernah ngetes in anak kami ini itu..selain karena masih 4,5bln umurnya (hehe),qta sih uda paham betul semua jenis tes2 itu..jd ga seru lg gitu rasanya..hehe..

sorry klo kepanjangan ya mamas.. =)

pernah ikuuutttann
dua tahun lalu di sekolah kakak
karena harga rame-rame 125rb/orang
emaknya ikut sekalian

hasilnya??
ternyata 2 anakku ini jenis kecerdasannya hampir mirip bundanya
apakah membenarkan teori 75% gen anak nurun dari ibu ya?
hehehe...

Gabriella Hi mamas,klo menurut artikel yg aku pernah baca,ciri2 anak kita Visual, Audio atau Kinestetik kira2 spt ini :

Visual ;
•Tidak terlalu banyak bicara, lebih suka mengamati
•Cepat mengingat gerakan, warna ataupun bentuk yang pernah ia lihat.
•Memiliki gerak motorik halus yang baik, misalnya menulis, mewarnai, mengancingkan baju,dsb
•Lebih tertarik untuk melihat dan membolak-balikkan buku dibanding mendengarkan ceritanya.
•Tertarik pada permainan puzzle, membangun balok, menggunting atau menempel.

Audio :
•Menyenangi mendengar musik dan suara-suara yang familiar.
•Senang menirukan dan mudah mengingat suara-suara yang ia dengar.
•Mudah berinteraksi dengan orang lain lewat aktivitas bercerita
•Biasanya perkembangan bicaranya cepat

Kinestetik :
•Terlihat tidak pernah lelah, terus bergerak dan melakukan aktivitas fisik.
•Senang melompat, memanjat dan resiko cedera fisik lebih besar.
•Ingin menyentuh setiap hal yang dilihatnya
•Biasanya perkembangan bahasanya lambat

Mudah2an bermanfaat ya :)

Bunda ZiZa, thanks a lot! Kalau yang aku lihat sih, si albert kuat di audio, tapi punya ciri2 visual dan kinestetik yang cukup menonjol juga...

Gue justru jadi lebih tertarik utk tau potensi anak melalui VAK test , karena lebih logis aja kelihatannya.
I mean, ga mungkin seorang anak bisa sama rata di 3 hal, tp pasti ada salah 1 yg menonjol kan, jd itu yg "mungkin" bisa jadi channel penting untuk pengembangan potensi nya (yang notabene mungkin baru akan kelihatan seiring perkembangan umur dan emosi anak ya).
Eh tapi gue belom tau, kalo mo tes VAK itu dmn ya?

Memang kayaknya fingerprint test lagi hot banget yah sekarang2 ini...
Kalo saya sih pribadi (istri juga sepikiran), nggak kepengen ikutan test2 seperti ini. Apalagi untuk anak seumuran Aina (3.5 thn). Selain kita yakin bahwa orangtua seharusnya yang paling kenal anaknya, not a stranger or even worse, a computer algorithm that can illustrate a generalized psychologilcal theory. Menurut saya kemungkinan akurat kecil sekali.

Nah yang lebih membuat saya risih, bagaimanapun juga hasil testnya, akurat atau tidak, benar atau salah, akan terbentuk sugesti di benak kita akibat dari hasil test itu. Dengan kita "tahu", kita akan dengan sengaja atau tidak sengaja berpikir dan memperlakukan anak secara lain dari sebelum test. Kalo percaya, yah pasti saran2 yang keluar akan diikutin. Tapi kalo kita anggap testnya ngaco, pasti kita mati2an membuktikan untuk sebaliknya. Either way, it's not natural anymore... to me, ignorance is bliss.

Just my 2 cents :)

Setujaaa deh sama urban papa, slesta dan ari..
Gw dan suami gak tertarik sama test2an gini. Apalagi dengan harga yg cukup tinggi gini (dan bayarnya berupa beli berkardus2 susu yg ga bakal kepake) , jadi bikin kita mikir2 lagi. Ya namanya jg orang jualan ya, pasti promonya dibuat semenarik mungkin.

Menurut kita, hasil test ini hanya merepresentasikan saat ini, sedangkan kecerdasan IQ, EQ dan SQ anak masih dapat terus berkembang, berubah2 tergantung kondisi kesehatan, lingkungan, kondisi ekonomi, kesempatan dan nasibnya, hihihi.. Jadi yg terpenting buat kami sekarang adalah bagaimana kami berinteraksi positif dgn anak2 untuk mengembangkan potensinya.

Wah asyk ni ada thread ini....bulan depan di eks preschool nya Alifah mau ngadain finger test plus seminarnya. Kepingin tau bgt...hasil VAK nya. Kalo pengamatanku pribadi alifah ini kinestetik visual...susah banget kalo nerangin sesuatu dgn audio aja...kudu diberi gambarnya, pegang langsung benda nya/ke TKP, googling bahkan youtubing baru deh si Alifah paham. Apa hasil finger test ini sesuai dgn pengamatan bunda nya Alifah...we'll see...heheheh

Tadi pagi ditlp abangku yg cerita anaknya dah ikutan finger test ini di salah satu swalayan gede di Bdg dgn harus beli produk susu senilai 400 ribu gitu.Teringat ada thread ini, trus diikuti dengan googling sana-sini baca pro-kontranya.

Capek juga baca artikel/pendapat pro kontra itu ternyata, pfiuh hehe. But anyway, aku juga setuju dengan mamas dan papas yg gak tertarik dengan test ini.

Well, buatku lebih baik mengenal potensi anakku lewat sebuah proses interaksi yg intens dan jangka panjang dibanding lewat cara instant seperti finger test.

akhirnya dapat jawabannya jg.. ttg analisis sidik jari..makasih mamas...

**sambil membaca & menyimak dg baik**

Sempet mau nyoba, tp belum sempat,dan kayaknya msh mikir2 mau nyoba

kebetulan aku sekeluarga ikut test ini.
klo aku ma suami ngerasa hasilnya mang kita banget. Klo anak, referensinya kita jadiin rujukan aja unk handle dia.

mom, kalo di bandung test fingerprint dimana yaa?

Aku pernah ikut. Wkt itu ada yg buka stand di gramedia. Hasilnya lmyn akurat. Harganya 250rb. Tp aku lupa nama penyelenggaranya siapa :p

di sekolah anakku kemarin ada penawaran finger print awalnya pengen ikut eh telat jadi ikut penjelasan, karena yang menjelaskan hasil finger print secara global g asyik, akhirnya saya mengurungkan niat untuk finger print anak saya, eman ya mahal juga soalnya 250rb