-
Mau sharing tentang masalah gastro pada anak. Ini salah satu penyebab utama anak susah makan dan sakit perut yang biasanya ditemukan pada toddler.
In most cases, anak usia 2,5 tahun keatas sudah mulai suka pilih-pilih makanan dan jadi picky eaters. Kalau makan dengan sayur sop, ada kuahnya doang yang habis dan sayurnya tidak tersentuh. Ini akibat invasi snack foods yang lebih gurih dan enak, dan ini susah dibendung karena selalu ada godaan dari teman, tetangga, bahkan kakek & neneknya yang suka memanjakan cucu.
Kurangnya makan sayur dan buah-buahan akan mengakibatkan follicals (apa ya bhs Indonesianya) dalam usus, yang bentuknya seperti handuk di babat, akan tumbuh pendek. Ini menyebabkan makanan tidak terserap sempurna, sehingga banyak tersisa di usus. Karena bukan kotoran maka tidak dibuang, tapi tidak terserap jadi tertimbun dan membusuk dan mengeluarkan gas. Akhirnya anak susah makan (bukan karena gak mau makan itu tapi mogok makan total) dan suka sakit perut.
Anak saya Vira walau sudah minum jus buah dan makan sayur, sering kali juga tidak mau makan sayur, terutama on weekdays saat bukan ortunya yang nyuapin. Konsumsi sayur dan buah kalah dengan konsumsi lauk (daging dll) serta jajanan (chips, sozzis, coklat, dll).
Tau-tau dia mogok makan, sampai sayas haru paksa makan, tapi dia selalu bilang kenyang dan penuh, bahkan sakit perut.
Akhirnya kita bawa ke dokter Gastronomi, dan beliau memberi penjelasan diatas. Umur 0 s/d 5 tahun amat rentan organ tubuh anak karena semua masih dalam tahap perkembangan. Gak boleh ada yang over, dan makanan harus didominasi sayur. Inilah mengapa ASI dominan atas Sufor, karena membantu pertumbuhan natural folicals (dokternya sih bilang rumput dalam usus) dalam usus.
Vira dalam strict diet sekarang. Sekarang 100% tidak boleh jajan (padahal dulu udah strict gak boleh jajan kecuali yang kita beliin). Kita pun mengurangi hingga 75% beli jajanan di supermarket macam biskuit dan snack lainnya. Kecuali buat bekal sekolah, dia gak dapet snack.
Dalam 1 minggu setelah diet, dia makannya mulai lahap lagi dan gastricnya berkurang setelah di USG kemarin. Pup dia juga tidak keras.
Moms and Papas out there, kalau anak anda ada tanda-tanda mulai susah makan, first thing yang harus dikurangi adalah coklat (termasuk susu dan sufor) dan snack ringan (chiki). Perbanyak buah dan sayuran. Kalau makan cuman telor dan kecap aja juga akan berakibat sama. Untuk sementara kurangi juga ikan laut sampai seleranya kembali.
Mungkin ada yang punya cerita serupa atau mau menambahkan.
-
Kenapa kurangi ikan laut?
And thelilsolder is back. Fire!
-
wah, kasian vira... jadi, gejalanya perutnya sakit kalo makan ya? mulai keliatan ga mau makannya pas umur berapa, chan?
thanks for the warning lho!
? comic and crochet addict ?
theurbanmama.com | @turniptopia
-
Urban Papa
Bole tau dr gastro nya siapa ?
Moms and Papas out there, kalau anak anda ada tanda-tanda mulai susah makan, first thing yang harus dikurangi adalah coklat (termasuk susu dan sufor) dan snack ringan (chiki). Perbanyak buah dan sayuran. Kalau makan cuman telor dan kecap aja juga akan berakibat sama. Untuk sementara kurangi juga ikan laut sampai seleranya kembali.
wrote:
Ini masukan dr dokternya vira atau browsing ya pak?
Kl browsing sumbernya drmn?
Tks b4.
Semoga vira cepet pulih yaa:)
'Being a full-time mother is one of the highest salaried
jobs... since the payment is pure love' ~mildred~
-
Dokter gastronya itu dr.Budi Purnomo, di rumah sakit RSAB Harapan Kita, Slipi.
Kalau untuk makanan itu adalah masukan dari dokter. Dari dokter spesialis alergi, dr.Joko Widodo (RSIA Bunda, Cikini) soal diet makanannya sama sih. Banyak alergi yang berkaitan dengan ikan laut, jadi diet ikan laut agar menentukan dia ada alergi ikan laut apa tidak, jika setelah diet seminggu alergi hilang/selera makan nambah, tambah ikan lau sedikit-sedikit, bila alergi muncul kembali atau ada masalah gastric lagi, berarti ya gak cocok dengan ikan laut.
Coklat juga. Coklat gak dilarang, cuman jika ada masalah perut pada anak lebih baik tidak mengkonsumsi coklat dulu. Alesannya kenapa gue belum pernah nanya, kalau ada yang tau boleh di share.
Ralat: yang dalam kurung "(termasuk susu dan sufor)" adalah yang rasa coklat.
-
Thanks Urban Papa! Sementara gue dan Ninit menggunakan Coklat MnM untuk alat belajar Aldebaran counting dan computing huahaha. Oke deh, lesson learnt. Thanks bro.
Before I have kids I have 2 parenting theories.
I have 2 kids now. And I have no theory.
-
@ URBAN PAPA: nama dokternya dr Budi Purnomo yah...
smoga cepat sembuh buat Kak Vira...
btw, diagnosanya apa pak??? nama medisnya gitu...
-
Wah klo anak saya(umur 3th) alergi coklat.Klo makan coklat matanya langsung bintitan.Pernah ke dokter spesialis mata 4x.Setengahnya bilang gak ngaruh makan coklat sama bintit.Setengahnya bilang iya pengaruh.Belum pernah saya bawa ke spesialis alergi.
Urban papa ,klo ke dr.Joko Widodo itu tes alergi cuma dari diet aja ya.Bukan yg ditusuk2 gt?
Bulan lalu,mata anak saya bintit lg padahal gak makan coklat.Tp ada makanan yg blm pernah dimakan sebelumnya yaitu sosis.Krn dulu2 gak pernah makan sosis dan tiba2 minta sosis,saya belikan dan dimakan untuk sarapan pake nasi.Ada yg punya pengalaman seperti anak saya?
-
dr.Joko Widodo memang theniknya via diet dan perkembangan resistensi, prosesnya lama, tapi kita yang melakukan sendiri. Dia akan kasih kita cara dietnya lalu bagaimana perlahan anak tersebut diberi makanan yang dia alergi sedikit demi sedikit supaya berkembang resistensi.
Saya dan istri masing-masing punya alergi, istri saya debu dan hayfever, saya alergi lactose intolerant. Anak pertama kami juga lactose intolerant, namun sekarang sudah tidak walau belum yakin kalau sembuh total, setidaknya dia bisa minum susu sapi.
-
Wah, makasih infonya Urban Papa, gejalanya termasuk sembelit juga ngga? Mama saya juga suka bilang anak susah makan tuh karena perutnya nggak enak. Sekarang saya paham deh alasan klinisnya.
Baiklah, akan dicoba kurangi pemberian snack (cereal termasuk snack nggak ya?) dan susu ketika dia mulai susah makan.
full time mother, part time writer
Twitter: @alfakurnia
Blog: pojokmungil.com
-
wah, pulang dari rawat inap rs (infeksi saluran pencernaan karena kuman, yg berlanjut dia demam tinggi n step yg kedua, huw), anakku juga baru kena vonis alergi:
- debu
- cotton kapuk (kasur harus busa)
- ikan laut
- coklat
- tomat
- jamur
- bulu binatang
- yg instan2/pengawet
- fat/gajih
soal debu, aku berpikir untuk install air purifier asap deh di rumah.
makanan sih sebenarnya ga terlalu masalah, cuma memang harus aku sendiri yang megang masaknya. kemaren2 aku sempet kecapean sekali, jadi ga terlalu semangat masak.
karena dari hamil dulu sempet vegetarian (pas 15 bulan berhenti, ga kuat soalnya nyusuin dan sibuk banget), anakku urusan sayur n buah lumayan ok. sekarang lagi ta banyak2in n mulai modifikasi setiap resep ada sayur dan buah. ga boleh males. kemaren emang sempet berkurang konsumsi sayur n buah dia. snack juga biasanya aku pilih yg sehat, ga pernah kasih yg ada msgnya dan ga pernah kasih permen. yg mengandung coklat off the list beneran deh sekarang (ini mamanya yg doyan). mulai menggali menu2 snack from scratch.
gastric problem ini dulu adikku sih, langganan kembung gitu, sampe perkembangan rusuk dia itu jadi agak maju ke depan. dulu sembuhnya karena minum obat cina (lagi mencoba ingat2 nama obatnya). soal alergi juga dulu aku emang yg alergian, waktu bayi lactose intolerant, setelah terapi obat cina itu sembuh. tapi yg emang membantu sekali adalah vegetarian sekitar 3 tahun. muka gwe sampe licin (padahal bermasalah n merah2, jerawat juga), dan ga pernah sakit sama sekali.
we are what we eat really. pengen balik vegetarian, tapi dokter rekomen gwe untuk nerusin ASI (karena anak resiko step), klo balik vegetarian emang harus bener2 strict and menghitung gizi juga sih. sekarang sih balance diet aja, protein kami dari ayam (biasanya ayam giling), tempe, tahu dan kacang2an. telur n keju juga masih. udang kadang2.
writer. translator. mother to asabhumy. yoga addict. banci dapur.