Post Natal Depression

Oleh the urban mama pada Kamis, 11 Maret 2010
Seputar Expert Explains



dr Riyanadr. Hj. Nova Riyanti Yusuf SpKJ
 

Pendidikan: Fakultas Kedokteran Umum, Universitas Trisakti (1995-2002). Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2004-2009)

Aktif di berbagai bidang, dr Nova juga merupakan anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jakarta II.



Q: Apakah yang dimaksud dengan Post Natal Depression/Post Partum Depression? Apakah setiap ibu yang baru melahirkan akan mengalaminya?


A: Postpartum Depression (PPD) adalah kondisi klinis depresi dengan onset dalam 4 minggu setelah melahirkan.

Tentu kriteria depresi itu sendiri tetap mengikuti kriteria diagnostik dari DSM-IV TR (Diagnostic and Statistic Manual-IV).

Major Depressive Episode (Episode Depresi Mayor) itu sendiri sebagai berikut kriterianya menurut DSM IV (Diagnostic Criteria from DSM-IV-TR):

Lima atau lebih dari gejala-gejala berikut yang telah ada dalam periode 2 minggu dan menunjukkan sebuah perubahan dari fungsi sebelumnya. Setidaknya salah satu gejala dari dua pilihan berikut:



  1. Mood terdepresi atau

  2. Hilangnya minat atau kesenangan.


Mood terdepresi



  1. Hampir sepanjang hari, hampir setiap hari ditandai baik oleh laporan subyektif (misalnya merasa sedih atau kosong) atau hasil observasi oleh orang lain (misalnya tampak berkaca-kaca).

  2. Ditandai dengan berkurangnya minat atau kesenangan dalam semua atau hampir semua aktivitas hampir sepanjang hari, hampir setiap hari ditandai baik secara subyektif atau diobservasi oleh orang lain.

  3. Berat badan turun signifikan tanpa diet atau penambahan berat badan (misalnya perubahan lebih dari 5% dari berat tubuh dalam sebulan), atau berkurangnya atau bertambahnya selera makan hampir setiap hari.

  4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.

  5. Agitasi psikomotor atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (tampak oleh orang lain, bukan perasaan subyektif merasa gelisah atau melambat).

  6. Kelelahan atau hilangnya energi hampir setiap hari.

  7. Merasa tidak berguna atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak pada tempatnya hampir setiap hari .

  8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari.

  9. Pemikiran berulang tentang kematian (tidak hanya takut mati, ide bunuh diri berulang tanpa rencana khusus, atau usaha bunuh diri,


Dan gejala-gejala tersebut secara klinis menimbulkan hendaya sosial, atau fungsi lainnya.  
 
Onset Postpartum (pasca melahirkan) tidak hanya dapat terjadi pada gangguan depresi mayor, tetapi juga bisa pada gangguan manik, atau episode campuran pada gangguan depresi mayor, Gangguan Bipolar tipe I, atau Gangguan Bipolar tipe II, atau Gangguan Psikotik Singkat.

Tentunya, episode onset harus dalam 4 minggu pasca melahirkan.

Penjelasan di atas sangat teoritis dan membutuhkan seorang dokter spesialis ilmu kedokteran jiwa untuk menegakkan diagnosis, namun tentunya caregivers dari ibu hamil juga mempunyai peran untuk mengawasi perkembangan ibu hamil. Yang menjadi risiko tinggi tentunya ibu hamil yang mempunyai riwayat depresi, atau gangguan mood lain seperti manik atau bipolar.

Beberapa faktor risiko dan pencegahan dari PPD dibahas lengkap di: sini.

Dua aspek yang penting menjadi perhatian pada PPD adalah:



  1. Psikologi Ibu yang dapat membahayakan perkembangan bayi dan juga dapat merugikan dirinya sendiri.

  2. Bayi:




  • Hubungan ibu dan anak

  • Tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun psikologis karena berbagai tahap perkembangan psikososial dan psikoseksual anak dimulai sejak anak tersebut dilahirkan ke dunia.




Penting untuk mempelajari berbagai aspek terkait PPD dan setiap orang dapat berperan untuk melihat tanda-tanda awal berupa gejala-gejala dalam kriteria di atas, tetapi tetap penanganan yang utama harus diserahkan kepada dokter spesialis ilmu kedokteran jiwa (psikiater) karena menyangkut kelangsungan hidup dan kualitas hidup dua orang (ibu dan anak).


--


Urban Mamas, silakan ikuti diskusi tentang Baby Blues dan Post Partum Depression di The Urban Mama Forum.


if you have question to our resident doctor, please don't hesitate to send it to us.

Kategori Terkait


Tag Terkait

12 Komentar
chykaa May 29, 2016 9:14 pm

Hi moms,
Aku baru having nih.
Mau tanya sama mau minta tolong,
Aku gatau sih ini aku termasuknya kena PND atau nggak,
Tapi semenjak melahirkan, awalnya biasa aja aku gak ngerasain baby blues atau yang lain. Sekarang anakku Regan usianya sdh 16 bulan,
Kira Kira semenjak Regan usia 13bulanan itu aku sering kepikiran aneh aneh.
Ngerasain takut bangettt ninggalin anak, ngerasain seolah olah mau meninggal, nanti kalau meninggal anak gimana, berujung sesek nafas dan meluk anak. Takuuutt bangettt pisah sama anak.
Aku gatau mesti gimana Mom. Apa ini masuk gejala PND yaa

Lady Fitriana
Lady Fitriana March 17, 2010 12:34 pm

Thx for the artikel dr.Nova..

Sebelum kelahiran Akila, saya sbnrnya udh aga2 curiga bahwa ada kemungkinan sy bakal kena PND or at least baby blues mengingat sejak menginjak trimester 3 sy ko kynya stress berats gt deh..hehe smp2 udh ngumpulin artikel ttg PND bwt suami just in case beneran terjadi.

Awal2 masi oke-lah, gempor and worn out like any new mom would be,tapi after a while bukannya membaik, keadaan malah makin memburuk sampe suami dan mama sepakat sy sebaiknya tinggal di rumah mama dulu dan didampingi 24-7.

Didn't think it would be THAT bad, tp emng ga disangka2 dan sulit bgt dikendalikan. Pikiran2 jelek juga susah bgt diberhentiin. I thought i was loosing myself and the baby felt sooo distant.

Alhamdulillah mama sangat encourage sy utk ttp kasi asi dan kynya cuma satu hal itu doang yang jadi pengikat antara saya dan Akila. Pikiran saya waktu itu cuma satu; bayi ini makannya adalah tanggung jawab saya. ih formal bgt yah? gada maternal2nya acan..

Anyway, syukur smua dah lewat dan skrng Akila dah mau 4 bulan, sehat dan makin pinter. Dukungan suami dan keluarga jd penyelamat saya. The fact that they didn't deny my condition dan justru malah accept and embrace bikin saya bisa back on track. Hihihi sbnrnya malu bgt ngakuin ini, tp smg sharingnya bermanfaat.

ShInTa
ShInTa March 11, 2010 2:37 pm

saya juga sering denger istilah baby blues ini.. Alhamdulillah saya ngga ngalamin, meski emang kerasa banget capek n bosen dirumah.. sebenernya penyebab baby blues ini apa sih Dok?

ria andiani
ria andiani March 11, 2010 10:52 am

Thank you dr.Nova,
Saya pernah ngalamin PPD dan gejala2 yg saya alamin emang sesuai dengan yg dokter paparkan heheheh..
sebelum melahirkan, saya sempet baca soal Baby Blues and PPD, dan saya pikir saya tidak mungkin kena depresi seperti itu, karena saya suka anak kecil,sangat suka. Tapi ternyata diluar dugaan dan tidak bisa kendalikan, hal itu terjadi juga sama saya (jadi maluuu hihihi) walau impact nya Alhamdulilah tidak sampai kena ke Davina, tp lebih ke Daddy-nya hehehe(marah2, nangis2, jerit2 sm suami saya hehehe).
Kalau saja saya mau membuka diri saya waktu itu untuk share soal ini, mungkin saya gakan kena PPD, coba TUM dah ada dari dulu mungkin ga jadi dech PPD nya :)
Makasi Infonya ya Dok


thalia kamarga
thalia kamarga March 11, 2010 12:24 am

thanks ya, dr. Nova... coba dulu waktu masih berantem ama PPD ada TUM dan artikel seperti ini. mungkin akan jadi lebih mudah...

 

Artikel Terbaru
Senin, 09 November 2020 (By Expert)

Mengenal Lebih Dekat Rahasia Manfaat BPJS Sebagai Asuransi Proteksi Kita

Jumat, 25 Desember 2020

6 Keuntungan Tidak Punya Pohon Natal di Rumah

Kamis, 24 Desember 2020

Rahasia kecantikan Alami dari THE FACE SHOP YEHWADAM REVITALIZING

Rabu, 23 Desember 2020

Lentera Lyshus

Selasa, 22 Desember 2020

Different Story in Every Parenting Style

Senin, 21 Desember 2020

Menurut Kamu, Bagaimana?

Jumat, 18 Desember 2020

Santa's Belt Macarons

Selasa, 15 Desember 2020

Christmas Tree Brownies