Lack of conservation, tepatnya lack the ability to understand conservation atau kurang memahami konservasi. Konservasi adalah kemampuan untuk memahami bahwa jumlah suatu material tetap sama walaupun penampilannya berubah.
Mengapa anak berulangkali dinasihati tapi belum mengerti juga? Nasihat harus hadir dalam bentuk yang lebih konkret, yaitu sesuatu yang terlihat atau terasa, bukan cuma terdengar saja.
Urban Mama Papa pernah kesal karena anak tak mau ditinggal? Tahu nggak bahwa bermain cilukba itu penting bagi perkembangan kecerdasan anak? Ingin tahu kenapa anak marah kalau air minumnya dipindah dari botol besar ke gelas, padahal isinya sama persis?
Sebagai orangtua, kita tentu ingin anak kita bisa berkembang secara optimal dan memiliki kedekatan emosional yang lekat dengan kita. Banyak orangtua bertanya bagaimana melakukan hal ini. Jawabannya adalah tentu melalui bermain.
Dalam diri manusia, terdapat dua jenis atensi. Pertama disebut dengan open attention, yaitu ketika kita memerhatikan banyak aspek yang berbeda yang ada di sekitar kita dalam kurun waktu yang relatif sebentar. Atensi jenis kedua disebut dengan focused attention, yaitu saat kita fokus pada satu hal dalam kurun waktu yang relatif lama. Setiap orang butuh kedua jenis atensi di atas, karena membuat kita bisa menilai secara keseluruhan dan mendetail suatu kejadian di sekitar kita.
Seperti apa sih perilaku makan yang baik? Karena saya psikolog, tentu saja yang saya kisahkan di sini adalah pembentukan perilaku makan positif alias pola makan yang sehat secara psikologis.
Bermain memiliki manfaat yang besar bagi aspek perkembangan fisik, kognitif, sosial serta emosi anak. Sebagai orangtua, terkadang kita merasa perlu untuk terus-menerus menemani anak kita bermain. Padahal sebenarnya belum tentu mereka perlu untuk selalu ditemani.
“Mama sudah belikan mainan, kok tidak dimainkan”, “Sudah dibelikan mainan tapi malah lebih senang memainkan kotak mainannya”. Ungkapan tersebut tidak jarang terdengar dari para orangtua.
Kita jadi paham betul kan bahwa pola makan sehat bukan hanya menyehatkan fisik, tapi juga mampu membuat anak lebih cerdas secara kognitif, bahasa, emosi, dan sosial. Namun kenyataannya masih banyak tuh orangtua yang mengeluhkan anaknya mengalami masalah.
Mengingat begitu banyak manfaat tes IQ, perlukah semua anak melakukannya? Jawabannya: TIDAK. Ya, Anda tak salah membaca. Saya serius lho, tak semua anak harus melakukan tes IQ.