Theurbanmama

The Urban Mama Forum

Pages
Post [ 1 to 2 of 28 ]


Oya, kalau ada yang ingin tahu lebih dalam ttg autis di indonesia ada Masyarakat Peduli Autis Indonesia(MPATI). websitenya www(dot)autismindonesia(dot)org.
mamagaul
  • Senang baca thread ini, jadi semakin buka mata ttg autisme dan asperger syndrome.
    Kalau denger istilah 2 itu, gue selalu inget cerita Rain Main, film fave gue.
    Membesarkan anak2 dengan autisme dan asperger pasti butuh kesabaran ekstra.. salut banget buat ortu dan keluarganya!
    oya, suka sebel kalau denger orang pake kata autis buat ngeledek/nyela orang lain..:(
    www.sofanny.com
    @fannyhartanti
  • Tidak banyak membantu, tapi dosen di kampusku punya anak yang autis. Beliau khusus membuat blog tentang anaknya untuk disharing ke dunia luar..

    anakkuautis(dot)blogspot(dot)com

    Mungkin bisa dibaca2 buat referensi..
    @emaknyahazel
  • dian,
    Kalo temen2 kuliah beberapa ada yg jd guru di sekolah2 utk anak berkebutuhan khusus ini.
    Jadi sistemnya dalam 1 kelas itu 50% anak2 yg tumbuh kembang sempurna, 50%nya lagi anak2 berkebutuhan khusus.

    Beberapa tmn kerja dulu jg ada yg punya anak berkebutuhan khusus. Istrinya mau gak mau hrs jd SAHM untuk merhatiin anak berkebutuhan khusus ini.

    Mereka disekolahin, juga diikutkan les yg melatih konsentrasi & menyalurkan energi berlebih mereka.
    Biasanya anak2 autis ini dianjurkan untuk berenang & les gitar. Intinya agar kegiatannya lebih terarah, melatih emosi dengan bermusik, dan tetap terjaga privacynya (berenang & main gitar tdk perlu berkelompok). jadi energinya dipakai untuk kegiatan ini, kalo enggak, kesempatan untuk ngamuknya lebih besar. Jadi paginya mrk belajar di sekolah dgn teman2 sebaya & dengan guru2 agar terbiasa bersosialisasi, lalu sorenya ber-me time dengan bermusik & olah raga. Jadi malam harinya bs istirahat dgn nyenyak.

    Sedangkan tmn kerjaku yg anaknya autis itu, bertahap melepaskan anaknya dr keterpakuan. Tiap hr diantar oleh org yg berbeda, rute yg berbeda dan kendaraan yg berbeda. Misal senin diantar papa yg bawa mobil lewat jalan A, selasa diantar mama yg pake becak lewat jalan B, rabu diantar mbak pake ojek lewat jln C, dst. Awalnya anaknya pasti ngamuk, dan tmnku itu dateng ke kantor dgn tampang & hati yg kusut. Bukan krn capek anter anaknya, tp krn capek nenangin anak yg ampir setiap pagi ngamuk krn variasi tsb. Tapi lama2 anaknya berangsur normal & terakhir udah bisa ngobrol sama gw nyeritain sekolahnya.

    di bandung ada yayasan mutiara bunda, sedangkan di jkt timur ada yayasan al ikhlas.

    Ah ya, tmnku ini sempet sharing. Katanya bila punya anak lebih dari 1 dan yg autis hanya 1 org, tetap perhatikan anak lain yg 'normal'. Krn anak yg normal ini punya hak untuk mendapat perhatian pula. Tetap bagi2 tugas org tua agar ttp dpt merhatiin semua anak2nya, misal bila mama sdg bersama si autis, maka papa bersama si normal. Dan sebaliknya. Juga saat semua merhatiin anak yg autis, maka ada saat2 semua termasuk anak yg autis merhatiin anak yg normal. Contohnya saat papa, mama atau anak2 berulang tahun, saat papa jadi imam shalat jamaah, saat mama sakit, dsb. Katanya hal tsb mempercepat kesembuhan anak yg menderita autis & membuat kualitas hidup keluarga tsb jd lbh baik drpd sekeluarga hanya fokus pada 1 org yg menderita autis tsb.
    a life-enjoyer mama :)
    www.ekadeau.blogspot.com
    @ekadeau
  • Mamas yang lebih tau tentang autisme, mau tanya... apakah autisme ini sudah bisa dideteksi sebelum anak berusia 2 tahun ?
    Pernah baca di sebuah email, anaknya waktu MPASI sudah menunjukkan tanda-tanda alergi, tanda hiperaktif, dll
    Dan kecenderungan suka mainan yang berputar2, memperhatikan lambaian gorden dan daun2 yang tertiup angin daripada mainan anak2
    Apakah benar begitu ?
  • maymoms, ada link nih yg mungkin bs membantu ... nemu pas blogwalking

    http://kesehatan.kompas.com/read/2010/04/03/07452188/7.Tanda.Bayi.Autistik

    ada pertanyaan2, dan seorang anak berpeluang menyandang autis, jika minimal dua dari pertanyaan di atas dijawab Tidak.
    less ego, more heart
  • maymoms, bisa dibaca di sini... itu yang nulis pernah belajar di CAE juga, isinya catatan kuliah kitalah...
    "Some things you can give and give and not lose any. Things like happiness or love or my colours."
    –Elmer and the Rainbow
  • mbak Ella, mantap mbak, jempol deh .. :D
    less ego, more heart
  • Thanks Sidta & Gabriella :) sangat informatif
    Thank you very much !
  • dinda,
    gw baru baca anakkuautis(dot)blogspot(dot)com
    sedih tapi sangat kagum sama dosenmu itu.. very inspiring...
    Thanks udah share info-nya
    A brand new mom who loves the smell of mint, the taste of berries and the unexpected twist of life.
  • indriani budi utami wrote:

    Pernah baca juga di website RSPB. Albert Einstein juga sebenarnya bisa dikategorikan anak autis krn baru bisa bicara di umur 4 tahun. Selain Albert ada juga bbrp ilmuwan terkenal dunia yg bisa dikategorikan sbg penderita autis. Hanya saja waktu itu belum booming istilah autis spt sekarang. Dan kalau dilihat dari kecenderungan mereka untuk fokus ke satu hal-lah yg bikin mereka bisa berhasil di bidangnya.


    Well, mungkin yang Saya tulis ini masalah yang kontroversial.

    Berawal dari keprihatinan Saya ttg masalah labelling terhadap anak, terutama pada anak yang late-talker, yang late-bloomer, yang kurang bisa bersosialisasi dengan teman2nya, sehingga waktu kecilnya sering diberi "label" anak autis, hyperactive/ADHD, retardasi mental, dll, dan ini tidak hanya terjadi di indonesia, tp di negara maju sekalipun spt USA. Jadi, setelah membaca bbrp referensi, Saya jd tidak setuju sama sekali kalau Albert Einstein itu dikatakan dulunya sewaktu kecil menderita autism, ataupun Thomas Alva Edison yang waktu kecilnya sering dikatakan ADHD oleh ahli2 sekarang.

    Akhir2 ini Saya sedang tertarik membaca banyak referensi tentang anak-anak yang late-talker, late bloomer, tapi bisa catch-up mengejar ketertinggalannya terutama di komunikasi verbal ketika umurnya sudah memasuki masa2 anak masuk SD. Anak-anak yang dulu sering diberi label "autism" tetapi ketika masuk usia SD (6-7 tahunan) bisa "keluar" dari kriteria autism. Kalau IMO, terhadap anak-anak yang spt ini, lebih setuju terhadap pendapat yang menyebutkan kalau anak2 ini adalah anak-anak gifted. Istilahnya gifted-disinkroni, sehingga perkembangannya, terutama di bidang bahasa, menjadi lebih terlambat dan berbeda jika dibandingkan dengan anak-anak lain sehingga mereka sering diberi "label" yang salah oleh para pakar sekalipun.

    Parents yang tertarik mungkin bisa baca-baca disini dan disini. Kalau yang ini, Saya sudah baca juga bukunya. Interesting.
    mamagaul
  • maymoms
    Mamas yang lebih tau tentang autisme, mau tanya... apakah autisme ini sudah bisa dideteksi sebelum anak berusia 2 tahun ?
    Pernah baca di sebuah email, anaknya waktu MPASI sudah menunjukkan tanda-tanda alergi, tanda hiperaktif, dll
    Dan kecenderungan suka mainan yang berputar2, memperhatikan lambaian gorden dan daun2 yang tertiup angin daripada mainan anak2
    Apakah benar begitu ?
    wrote:


    kebetulan td pagi baru baca tweet nya dr tiwi tgg autism...

    gw paste aja yah:

    [list=*]
  • Ini prolog nya, th 2003-2007 sy menangani skitar 200 anak2 yg kami diagnosis autism/MSDD, 85% datang dg keluhan tak bs bicara, 80%laki2[/*]
  • Gangguan perkembangan (autism) ini mempengaruhi kemampuan komunikasi,interaksi sosial dan perilaku[/*]
  • Seringkali gejala tampak seblum anak berusia 3 th, tp sbtulnya tanda2 dini nya sejak awal sudah terlihat,walau blum jelas[/*]
  • penting sekali memperhatikan tanda interaksi/komunikasi ini sejak bayi, adakah senyum pd by bila kita bicara pdnya?[/*]
  • Bahasa tubuh (bahasa non verbal) adalah bahasa yg menjadi "modal" bicara senyum saat diajak bicara, bye2, cium tangan, "tos", menyimak[/*]
  • Bahasa verbal ditandai mampu berbicara bergantian dg baik, bukan bicara semaunya,anak2 autism sering bahasa nya tak dimengerti (bhs planet)[/*]
  • Menilai interaksi sejak dini? Pada by usia 9 bl, berikan sesuatu, kemudian tarik benda itu,matanya kearah kitakah? Kalau iya, interaksibaik[/*]
  • Seringkali autism itu dikatakan sbg "spektrum autism", seperti "warna" bergradasi, dari yg ringan menuju berat,sering kasus2 nya "tak jelas"[/*]
  • Seringkali "kemampuan bicara verbal" dipakai sbg "kriteria diagnosis", sbtulnya lebih baik lihat tanda dini kemampuan bicara "non verbal"[/*]
  • autism krn polusi lingkungan thd mercury, menyebabkan vaksin MMR itu jd dihubung2kan,pdhal mercury di laut itu lebih gede lagi kan?[/*]
  • Banyak penelitian membuktikan MMR tak ada hubungannya dg autism[/*]
  • Teori tentang penyebab autism banyak dan blum jelas, ada yg katakan genetik (pool genetic), gg otak sblum lahir, polusi genetik dll[/*]
  • Ketakutan akan vaksinasi MMR berdampak pd "merebak"nya kembali penyakit itu di masy, campak, gondongan, rubella jd banyak lagi :([/*]
  • Autism sembuh? kalau yg dimaksud adl anak mampu berpikir/prilaku spt anak lain, tanpa terapi atau pertolongan profesional, dia tak bs sembuh[/*]
  • Umumnya autism "sembuh", jika ia mampu hidup mandiri (sesuai tk usia),prilaku normal,berkomunikasi dan bersosialisasi, mampu ikuti akademis[/*]
  • Stimulasi yg baik, deteksi dini kasus autism, ikut mempengaruhi "penanganan autism, prinsipnya lebih dini kita tangani lebih baik[/*]


    begitulah... semoga membantu :)
  • Bussy life...happy life...
    Pages