eka wrote:
sitihajar,
menarik sekali ya. memang sering dengar tentang anti vaksin. salut dengan pilihannya.
share dong, pengalaman dan tips nya agar anak2 yg tidak divaksin dapat hidup sehat, bahkan lebih sehat drpd anak2 yg divaksin. tentunya banyak faktor yg memengaruhi yaa..
menarik juga idenya
eka, ditunggu sharingnya
siti hajar ya..
Mmg sih imunisasi tdk menjamin anak kebal thdp penyakit itu. Aku sendiri ada bbrp pengalaman ttg imunisasi ini.
-Yang pertama vaksin MMR-
Dl waktu anakku masih umur di bawah setahun (3 thn lalu), malah pernah dibilangin langsung sama tenaga medis di tempatku biasa imuniasi untuk menunda imunisasi MMR berkaitan dg isu autisme. Bukannya MMR penyebab autisme ya, tp disuruh nunda imunisasi tsb kalau mmg anakku speech delay, biar ibunya ga tambah stress :D. Dan ternyata mmg waktu umur 1.5 thn anakku sdh kelihatan potensi speech delay-nya, jd aku akhirnya menunda imunisasi tsb. Skrg dia sdh 3, sdh ketahuan penyebab speech delay-nya krn apa, dan bukan krn isu autisme. Bulan depan aku mau tanya2 ke dsa, masih bisa ga anakku diimunisasi MMR ini. Aku nyari perlindungan bt Rubella dan mumps, kalau measles dia sdh pernah terkena penyakit itu, jd insyaAllah udah kebal seumur hidup.
-Yang kedua vaksin pneumococcus-
Sebenarnya aku termasuk yg beruntung, mau anak divaksin apa saja (baik yg wajib/cuma dianjurkan), sdh dicover sama kantor. Untuk vaksin pneumococcus ini, sampai anakku usia 9 bln malah aku blm pernah ngasih krn lupa-lupa terus. Kalau ke dokter, untuk imunisasi yg dianjurkan, ingatnya vaksin rotavirus saja...
Eh kmrn waktu 9 bulan, anakku kena radang paru-paru. Langsung deh ditanya dokter anakku sdh pernah imunisasi pneumococcus blm?, dan langsung dijadwalkan imunisasi ini bln agustus besok. Jadi merasa bersalah sama anak, berasa jd ibu yg teledor. Apa aku yg lebay ya :D