Theurbanmama

The Urban Mama Forum

Pages
Post [ 1 to 5 of 109 ]

Suamiku sgt syok saat itu. Aku sih tdk terlalu krn entah mengapa feelingku bilang anakku bukan autis krn kemampuan reseptifnya bagus (paham nama2 benda meski dia blm bisa menyebut, tahu perintah dan larangan), rasa ingin tahunya besar, problem solvingnya thd sesuatu hal bagus, dan dia selalu datang ketika kupanggil namanya. Terlebih lagi, kudengar bbrp cerita dari tmn atau kenalan yg waktu kecil anaknya divonis autis ternyata stlh masuk SD ciri2 autisnya menghilang. Anak-anak mereka bisa berbicara lancar, bisa bersosialisasi dan berprestasi di sekolahnya. Setahuku autis adalah bentuk disorder yg menetap seumur hidup, sebagaimana halnya kakak iparku, yg diam2 aku suka membanding2kan perilakunya dg perilaku anakku.

Menuruti nasehat dokter, anakku kuikutkan terapi wicara di Bandung. Ttp sblm mengikuti terapi bicara anakku harus terapi behaviour dl krn dia masih sangat aktif. Aku ikutkan dia terapi behaviour sekitar 6 bulan, kemudian ku-stop krn anakku bosan dg materi terapinya dan kesibukanku merawat baby baru. Oya, suatu hari ketika sedang mengantar anakku terapi, aku baca buku "Anakku Terlambat Bicara: Anak Berbakat dengan Disinkronitas Perkembangan, Membedakannya dengan Autisme, ADHD, dan Permasalahan Gangguan Belajar" karangan bu Julia van Tiel juga, buku itu milik salah satu terapis disana. Disitu bu Julia menceritakan masa kecil anaknya. Aku merasa banyak menemukan kesamaan, perilaku dan problematika pengasuhan anaknya mirip sekali dg anakku.

Saat anakku umur 3 tahun, makin kelihatan kalau anakku "berbeda" dg anak sebayanya. Baik dari segi minat dan kemampuan bicara. Saat anak yg lain sdh bicara panjang lebar, anakku mlh baru merangkai kalimat dari 2 kata. Dan yg paling kelihatan beda, saat anak lain seumurnya sdh bisa menahan rasa ingin tahunya, anakku masih sll penasaran thd sesuatu. Jika dia ingin tahu, akan dikejarnya barang/hal itu sampai dapat, sekedar untuk melihat2nya atau menyentuhnya. Tanpa bisa diberi tahu itu tdk boleh, itu barang orang dsb. Untuk keaktifannya ini, gurunya di TBpun sampai mengeluh padaku.

Hingga suatu hari, aku tahu dari fb kalau ada dokter anak konsultan tumbuh kembang yg bagus di Bandung yg juga menangani ttg anak cerdas tapi mempunyai gangguan perilaku. Akhirnya aku bawa anakku ke dr. Purboyo Solek di Santosa Hospital Bandung. Disana, bersama team terapisnya, anakku diamati perilakunya sekitar 1 jam. Disitu aku dan suami diberi tahu kalau anakku mengalami gangguan berbahasa ekspresif dan bbrp keterlambatan perkembangan yg biasa terjadi pada anak dg IQ diatas rata2. Sebenarnya aku blm terlalu pede menyebut anakku gifted,karena anakku belum tes IQ, sedangkan tes IQ untuk anakku menurut dokter baru akan dilaksanakan seperti anakku baru baru akan dilakukan setelah umurnya sudah diatas 5 thn, setelah kemampuan bicaranya catch-up.

Disitu dokter menjelaskan juga, kalau bukan oleh kaum profesional yg mengerti ttg anak gifted, anak kita bisa diberi label anak autis, ASD, ataupun ADHD spt yg pernah dialami anakku krn memang mereka mempunyai perilaku yg MIRIP, tetapi SANGAT BERBEDA. Sayangnya hanya profesional yg betul2 tahu saja yg bisa membedakannya.
--> Contoh perilaku yg membedakan anak gifted dengan anak autis stlh dokter mengamati perilaku anakku:
[list=*]
  • Anakku ketika diambil mainannya akan berusaha merebut kembali mainannya. Sedang pada anak autis ketika mainannya direbut dia tidak punya usaha untuk merebut barang tadi. [/*]
  • Ttg kontak mata yg dianggap kurang, anakku mmg tergolong yg dengan memandang sebentar dia sdh merasa cukup tahu. Jd yg penting adalah kwalitasnya, bukan kwantitasnya. Tapi untuk selanjutnya akan dilatih agar anakku bisa memperlama/mempertahankan kontak mata dg lawan bicara.[/*]
  • Anakku sdg suka menyusun uang. Beda dg anak autis, mereka menyusun saja, sedangkan pd anakku dia mengklasifikasikan uang dari gambar dan warnanya.[/*]
  • Hand flapping bisa terjadi pd siapa saja (orang dg IQ normal, gifted, ataupun autis). Hanya yg membedakannya anakku hanya melakukan disaat dia sdg over excited atau ketika sdg hiperfokus. Sedangkan gerakan repetitif pd penderita autis hampir setiap saat, dan terutama terjadi pd saat situasi dimana mereka merasa tidak nyaman/akan marah.[/*]


    --> Contoh perilaku yg membedakan anakku dg penderita ADHD. Anakku pada kegiatan yg anakku sukai, dia akan bisa fokusbahkan hiperfokus, sedangkan anak dg ADHD tdk bisa fokus pd hal apapun.

    --> Yg membedakan gangguan berbicara & berbahasa ekspresif pd anak dg IQ tinggi dan anak yg murni mengalami gangguan berbicara & berbahasa ekspresif adalah (anak dg IQ rata-rata): pada anak yg murni mengalami gangguan berbicara & berbahasa ekspresif umumnya perilakunya tidak sangat aktif dan serba ingin tahu seperti halnya anakku.

    HTH ya mom. Kalau ingin tahu lebih detail bisa ke dsa neurolog(K) ataupun psikolog yg juga mendalami anak gifted.
  • mamagaul
  • pffftt.. selesai. thanks ya, indriani atas sharingnya. feelingmu thd ilyasa emg lebih kuat dibanding dsa2 yg cuma ketemu sejam-2jam. moga2 semakin sinkron ya, perkembangan bicara/bahasa dan ekspresinya. salam sayang buat ilyasa.
    A person's a person, no matter how small.
    (Dr. Seuss)
  • hhhmm.. kirain baca TUM halaman depan, selesai baca baru sadar kalo masuk forum.. hhmm.. Jadi inget almarhum adikku :(
    Mulai sadar harus concern lebih sama kemampuan anak yach.. baca2 artikel itu banyak ciri anak cerdas dengan IQ tinggi ada di salah satu kembarku nih..
    Sepertinya saya juga harus mulai memberikan concern lebih untuk kemampuannya nih.. inget sering berkata JANGAN/TIDAK BOLEH kalo sudah mulai bertingkah penuh rasa ingin tahu, jadi kasihan juga..
    Thanks for sharing Indriani..
    (buMOD, sharing ini kayaknya bagus juga buat ditaruh di halaman depan)
    -WiwiT-
    An ordinary bunda of twin amazing angels, Kira and Kara Setyadi
    @wiwidwadmira | the Setyadi's
  • Alhamdulillah selesai jg bacanya.. sampe lupa nafas.. hehe..
    Masi blm bs komen apa2 mba.. cm bs bilang tfs yaaaaaa.... :)
    *menyimak trit ini..
  • belum bisa komen apa-apa setelah baca ini, banyak ya bu :)
    but TFS mom :)

    mau tanya dong mom, awal taunya saat ilyasa umur 2,5 taun? sebelumnya gimana? apakah gifted disinkroni ini emang terdeteksi dari kemampuan bicaranya?
  • wooowww....makasih bgt sharingnya indri...
    jadi nambah pengetahuan.
    12.09.10 first time when i saw MIRACLE
  • baru tau ttg gifted disinkroni ini..makasih banyak ya mba..
    even you`re not baby anymore..but in my heart you`re always my baby..
  • waaaaahhhh........ini sih zayyan bangetttt.zayyan juga udah ngomong beberapa kata.tapi sekarang udah hampir g ada kata2 lagi yg keluar.dia tetep rame,tapi babbling2 gag jelas aja.
    udah sempet ke fisioterapi n terapi okupasi juga di sebuah RS d malang.waktu itu terapisnya sih bilang cuman speech delay aja.tapi makin kesini aku curiganya kok ADHD soalnya dia susah banget u/ fokus n konsentrasi.kliatan dr cara dia main,kalo ada sesuatu yg mengganggu pasti langsung ditinggal.gampang menyerah banget.
    kmaren jg sempet di skrining salah satu terapis dr RS lain.kebetulan skriningnya di rumah aja.klo aku baca diagnosisnya dia emang kayanya arahnya ke ADHD itu.
    besok mau coba terapi okupasi lagi di RS yang ini.kalo itu udah beres baru mungkin ke terapi wicara.

    eh tapi abis baca ini aku jd bingung ADHD ato gifted disinkroni yah?
    apapun itu yang penting sih bisa cepet ditangani deh.semakin cepat pasti semakin bagus kan ya.. :)
    mamanyaZayyan
    the hakim's
  • mummyhilya..terima kasih untuk doanya. Iya, lg dilatih supaya potensinya dia bisa dikeluarkan. Salah satunya spy cepat lancar bicaranya agar mudah bersosialisasi. Kuamati anakku sebenarnya pingin main dg tmn2nya, kadang dia ngikutin kemana temannya main. Tp krn kemampuan komunikasinya anakku msh terbatas, dia sering dicuekin teman2nya di sekolah.

    bundanadiandra, m@m@n@th@n, mommie jeff..sama-sama mbak.

    Kira Kara..mmg kalau anak sdh masa ekplore ini itu sebaiknya kurangi kata "jangan" dan "tidak boleh". Tapi mmg kadang susah ya, apalagi kalau sdh ada unsur bahayanya spt loncat-loncat dan naik ke ini ke itu. Jantungan rasanya :)

    Ttg giftedness pd seorang anak, menurut dokter Purboyo Solek dan bu Julia, mmg ada unsur keturunan juga. Masih mnrt dokter Purboyo, 30% dari IQ anak itu adl diturunkan dari orang tuanya, sisanya adl pengaruh unsur gizi dan lingkungan. Kalau dari ceritanya bu Julia di bukunya (Pendidikan Anakku Terlambat Bicara), sewaktu ke psikolog (atau ortopedagog ya, aku lupa :D), beliau diberi tahu kalau IQ anak itu plus-minus 10 dari IQ orang tuanya.
    Dan juga meskipun IQ sama-sama tinggi, anak gifted (cerdas istimewa) berbeda dg anak cerdas (bright child) krn anak cerdas tdk bermasalah dalam tumbuh kembangnya, dia adalah tipe anak "yang disukai guru-guru di sekolah"

    iyu..aku baru tahu kalau ilyasa gifted disinkroni ketika dia umur 3 thn 5 bln, setelah konsul dg dokter Purboyo Solek. Dimulai sejak aku baca-baca bukunya bu Julia (waktu itu Ilyasa 3 thn), aku jd merasa banyak menemukan kesamaan antara cerita perilaku&perkembangan ilyasa dg anaknya bu Julia (namanya Johan). Tapi waktu itu aku hanya berani cerita ke suami, ibuku, dan bapak mertua. Takut kalau2 aku terlalu high expectation thdp anakku.

    Setelah masuk usia >3 tahun, kulihat bbrp potensi anakku mulai keluar, spt dia tahu2 bisa mengenal&membedakan warna dan gambar secara otodidak dari bermain uang. Tadinya waktu umur 2,5 sd 3 thn kuajari warna, persamaan gambar dia sll spt tidak mengerti & tidak tertarik.

    Selain itu yg kuamati dia juga mulai tahu membedakan saluran2 televisi. Misal dia mau nonton SCTV pas kupindah ke RCTI kok dia bisa tahu, pdhl masih sama-sama iklan. Agak lama aku bertanya2 dari mana dia bisa membedakan antara SCTV dan RCTI, ternyata dia membedakannya dari lambang SCTV dan RCTI.

    Ada juga kejadian dia melafal dan menunjuk angka 1-10 di kalender padahal aku belum mengajarinya bentuk2 angka, ternyata dia belajar sendiri dari "laptop" miliknya.

    Kalau dari pengalaman anakku, masa 2 thn-3 thn dia masih usia explore sana-sini (walau skrgpun masih), masih terlalu ke arah perkembangan motorik kasar, jd perkembangan "intelektualnya" tidak terlalu terlihat.
    mamagaul
  • iyu..mmg salah satu ciri anak gifted disinkroni adalah mengalami keterlambatan bicara. Ia mempunyai perkembangan dengan tahapannya sendiri, yaitu adanya lompatan perkembangan kognitif dan motorik, tetapi mengalami keterlambatan bicara. Menurut Linda Silverman, psikolog ahli anak gifted dari USA, anak2 gifted yg sewaktu kecilnya mengalami disinkronitas ini adalah gifted visual spatial learner.

    lompatan perkembangan kognitif dan motorik itu, misal, melompati masa merangkak, masa merangkak yg pendek krn tahu-tahu sdh belajar berjalan, masa berjalan yg pendek karena tahu-tahu sudah mulai belajar lari dsb)

    Tidak semua anak gifted mengalami keterlambatan bicara dan disinkronitas dlm tumbuh kembangnya, sepenangkapku (CMIIW ya), hanya gifted spatial-visual learner saja.

    mamanyaZayyan..IMHO, kalau ttg deteksi anak ini kenapa, jangan bertanya ke terapis mba, tanyakan ke dokter tumbuh kembang/psikolog. Seperti halnya yang pernah aku baca di buku "Einstein Syndrome, Bright Children Who Talk Late", (versi amerika dari anak-anak gifted disinkroni), jangan menanyakan anak kita "kenapa" ke terapisnya. Karena dari segi keilmuwan beda, profesi mereka adalah men-terapi bukan "deteksi" spt dokter ahli tumbuh kembang/psikolog. Nanti yg didapat malah "label" yg salah.
    Seperti pengalamanku waktu menanyakan "anak Saya kenapa?" ke beberapa terapis di tempat terapinya dl, jawabannya berbeda-beda. Ada yg menyebut autis ringan, ada yg menyebut ADHD, ada yg hanya sedikit hyperaktif dan bukan ADHD, padahal ternyata jawaban itu salah semua :(.

    IMHO, dari pengalamanku, "ketepatan diagnosa" itu penting ya, karena untuk mengahindari kesalahan penanganan. Jgn sampai anak yg potensi kedepannya bagus, malah tersia-siakan krn dianggap anak dg gangguan lainnya. Terlebih lagi ketika anak kita sdh masuk bangku sekolah, pasti guru akan menanyakan kenapa anak kita perkembangannya berbeda dg anak lain. Kalau kita tahu anak kita kenapa, kita bisa menjelaskannya ke guru untuk selanjutnya bersama-sama mencari cara belajar+penanganan yg pas untu anak.

    Kalau bisa cari profesional yg benar2 ahli di bidangnya ya mbak, demi masa depan anak.

    BTW, Maaf ya jika byk yg belum bisa kubagi, aku juga baru di bidang ini. Msh byk yg harus dipelajari. Nice to meet and share jika ada mama lain yg punya pengalaman ttg gifted disinkroni ini.
    mamagaul
  • ooohh iya yaa...
    udah pernah nanya ke dokter sih,tp DSA biasa,pas liat zayyan sih katanya gpp.tp kan dia cuma liat zayyan 5menit aja.ntar deh coba ke DSA tumbang yg ahli.
    tadi udah coba terapi okupasi lagi.ternyata dia bagus responnya,mau duduk tenang,kooperatif,ga lari2,hampir semua yg diminta lakukan dia juga bisa dan bisa fokus.tapi pas disuruh niruin ucapan dia emang ga mau.entah ga mau atau bisa.dia mau niruin ucapan "mama" tapi slalu keluarnya "papa" :(
    jadi kesimpulan sementara sih masih tetep speech delay aja.brarti paling ga dr 3 terapis semua diagnosanya sama.
    tapi tetep deh,ntar klo pas papanya datengg(kebetulan LDR) mo ke DSA tumbang beneran.TFS banget ya mba :)
    mamanyaZayyan
    the hakim's
  • whoa, panjang... akhirnya kelar baca...

    indriani - makasii ya udah sharing! enlightening banget! setelah baca ini, jadi kebayang, kayaknya adikku waktu kecil sebenernya kayak gini deh. miriiiip banget ama deskripsi2nya. his childhood was tough, soalnya ga ada yang ngerti... ampe ga naik kelas, etc. tapi dari umur 3-4 tahun, udah bisa gambar complex prespektif dan schema2 cut-out.
    ? comic and crochet addict ?
    theurbanmama.com | @turniptopia
  • Ih keren ih tulisannyaIndriani..
    TFS yah..
    www.sofanny.com
    @fannyhartanti
  • fanny..sama-sama. Mudah-mudahan sharing ini berguna untuk para ortu yang sedang galau (phew..pinjam istilah ABG :)) pada perkembangan anaknya.

    thalia..boleh juga tuh di-share masa kecil adiknya. Memang sebenarnya anak2 yg kayak gini sdh ada dr jaman dulu. Cuma jaman dulu "labelling" belum seperti sekarang, dimana anak yg perkembangannya "berbeda" dari anak normal langsung diberi label anak ini-itu.

    Oya, ciri yg lain dari anak gifted disinkroni (asyncronous gifted) selain terlambat bicara adalah late bloomer. Biasanya di awal masa SD, prestasinya blm akan tampak krn di awal masa SD banyak pelajaran hafalan dan system belajarnya masih byk menuntut konsentrasi telinga (krn guru masih byk menjelaskan ini-itu), sedangkan mereka susah pd pelajaran yg byk hafalan dan menuntut konsentrasi telinga krn mereka adalah anak-anak visual learner dan kekurangan mereka di bidang yg byk memerlukan hafalan seperti bahasa dsb. Tapi kalau sdh mulai tingkat lanjut dimana pelajaran2 yg membutuhkan analisa dan pelajaran2 yg mengharuskan mereka mencari referensi dr membaca-baca berbagai buku sendiri semakin banyak, pada akhirnya mereka akan bisa catch-up.

    Ngomong ttg late bloomer ini jd ingat teman sekelasku di SMA. Kebetulan SMAku adalah SMA terbaik di kota. Biasanya murid yang masuk kesitu dari SMP-SMP yang sudah terkenal, tapi dia masuk dari SMP yang istilahnya "tidak terkenal", tapi waktu sdh masuk kelas IPA (kelas 3) bisa juara 1 di kelas. Kita sama-sama kuliah di Teknik. Cuma beda jurusan. Waktu wisuda sarjana, kaget juga karena IPnya paling tinggi untuk satu fakultas teknik.
    Kemarin aku iseng-iseng tanya sama dia, waktu kecilnya telat bicara apa tidak. Dia bilang iya, waktu masuk SD logatnya juga masih cadel. Masa SDnya sulit. Dia bilang mungkin kalau guru-guru SDnya tahu keadaan dia sekarang pasti byk yg tidak percaya.
    mamagaul
  • gara2 thread ini jadi dapet ilmu baru, thanks indriani udah share yaa.. bagus banget sharingnya. udah dibikin belom artikelnya? :P
    ? a worker by choice, a mom & wife by nature ?
    owner - slesta.com | @slesta
  • sLesTa..insyaAllah nanti aku tulis ke TUM cerita ttg ini ya. :)
    mamagaul
  • indriani makasih yaa.. ditunggu loh! soalnya biar yang baca jadi lebih banyak.. this is a really good sharing.. titip peluk buat si kecil yaa..
    ? a worker by choice, a mom & wife by nature ?
    owner - slesta.com | @slesta
  • mods..kmrn aku dpt bbrp email yg menanyakan ttg dsa konsultan tumbuh kembang/psikolog/orthopedagog di Jakarta yg juga menangani anak2 gifted. Izin share disini ya, mudah2an berguna bagi para ortu yg sdg membutuhkan bantuan mereka.
    [list=*]
  • dr. Waldi Nurhamzah. Info ini aku dpt dari bu Julia Maria van Tiel
    jl karyawan 1 - 14 tlp janjian 7506190.
    di tread dsa terpercaya di jakarta, teh ninit merekomendasikan beliau.[/*]
  • dr. Dyah Puspita. Info ini dapat dari salah seorang terapis spesialis anak gifted di RS Santosa Bandung
    Beliau menangani juga YAI (Yayasan Autisma Inonesia). Di Cipinang Kebembem I, telp 021-93733643 atau 0813-1000-8864[/*]


    Di semarang bisa menghubungi psikolog Ibu Endang Widyorini.
    Di jogja ada juga, tapi maaf aku lupa nyatatnya.

    Kalau ada yg butuh ttg dokter/psikolog/ortopedagog yg juga menangani anak2 gifted di indonesia/luar negeri bisa joint dg milist anak berbakatnya bu Julia. Caranya kirim email ke [email protected]

    Di luar negeri (USA), situs ttg anak gifted yg terpercaya antara lain di www(dot)gifteddevelopment(dot)com.

    HTH ya moms.
  • mamagaul
  • mba indriii..semangat terus ya buat Ilyasa :)
    aku kenal istilah gifted disinkroni waktu jaman kuliah, matakuliah "Anak Berbakat" dan beneer bgt kalo ciri2 ADHD, ADD, Anak berbakat, autism, gifted disinkroni hampiirr sama, jd bias gitu kalo org awam yg liat..

    Alhamdulillaah Ilyasa bisa ketemu sm dokter yg tepat, jd penanganan tumbuh kembangnya insya Allah bisa tepat dan optimal

    thanks for sharing mba indri, aku beneran nunggu artikelnya loh :)
    kiss utk ilyasa dan ibbay ya :*
    @rikandun
  • Wow Mba Indri, thanks a lot for sharing yaa :) Baru tahu ttg istilah gifted disinkroni ini jadi menambah perbendaharaan ilmu parenting :) IMHO penting banget nih perkembangan2 dalam diagnosis tumbuh-kembang anak untuk di-share supaya kita nggak salah diagnosis (meski baru mengira2 secara awam).. it may save time, money, dan masa depan seorang anak ;) Thanks again!
  • Nice sharing, makasih buat sharingnya mba indri ;)
    bundafathiyya.blogspot.com
  • its very enlighting mom indriani..

    sepertinya anak kakak aku jg begini apa ya,,(krn blm bisa bedain ADHD, Hyper, Autism) dari umur 2 tahun dia kelihatan aktif bgt, gak bisa diem, dan kalo lagi hiperfocus gak mau diganggu samsek dipanggilpun gak mau noleh tetapi seingetku dia tdk speech delay,,

    sewaktu masuk playgruop-tk karena saking tidak bisa diamnya dia dikelas sampai dicuekin sama gurunya (padahal kakaku sdh menjelaskan kegurunya kalo anaknya hiper)

    sekarang dia mau naik kelas 2 SD, prestasi bagus tapi mmg pelajarn bahasa dan menghafal lainya seperti kewarganegaraan agak kurang, sosialisasi jg lumayan tapi temanya jg nggak banyak, dan sampai sebesar ini (7 yo) masih suka keliling keliling panjat kursi kalau bertamu kerumah orang,, padahal kakaku selalu sabar mengingatkan ttg hal2 yang boleh dan tidak boleh dia lakukan dirumah, sekolah, atapun diluar rumah ( saat bertamu, saat ada tamu, saat dimall, dll)

    kalau sudah sebesar ini apa msh bisa diterapi behaviour yah mom?? hee maap kalo oot ya
    an awesome mom who raises a future MVP!!
  • Lia mirza..maaf aku baru balikke thread ini ya mbak.

    Kebetulan kemarin aku baru ngobrol2 dengan seorang ibu yang anaknya terdiagnosa disleksia di tempat anakku terapi. Anaknya sudah kelas 3 SD, dan baru ketahuan kalau disleksia. Diterapi perilaku juga kok, krn anaknya juga aktif dan susah konsen pada pelajaran yang tidak menjadi minatnya.

    Sebelumnya si ibu mengira IQ anakna biasa2 saja dan termasuk anak yang menderita gangguan hyperaktif, ternyata setelah tes IQ barulah ketahuan kalau anaknya bukanlah anak hyperaktif dan IQnya ternyata very superior. Disleksia hanya ada pada orang dengan IQ rata2 atau diatas rata2, bukan pada orang dg IQ dibawah rata2

    Coba keponakannya dibawa konsultasi ke dokter tumbuh kembang/psikolog supaya bisa dicari pemecahannya, siapa tahu setelah tes IQ ketahuan kalau ponakan mbak adalah anak GIFTED/IQnya very superior (>130). Anak2 gifted memang perilaku dan minatnya berbeda dg anak lain pada umumnya. Pada masa anak-anak seringkali yg kelihatan adalah kecerdasannya yang tertutupi oleh masalah perilakunya yang seringkali menyimpang.

    Seperti yang pernah ditulis seorang pakar gifted dari amerika, "jika orang tua tidak mengetahui kalau anaknya adalah individu gifted, maka pihak sekolahpun tidak".
    mamagaul
  • selamat malam bu, saya ingin sekali memeriksakan anak saya, kira2 ap ibu tau psikolog untuk anak gifted di kalimantan?????krnk keterbatasan dana saya blm bisa ke jawa
  • violetta...kalau di kalimantan, saya tidak tahu ada tidaknya dsa konsultan tumbuh kembang ataupun psikolog yg mendalami anak2 gifted, mbak.

    sewaktu tinggal di balikpapan 2 tahun lalu, saya blm bisa menemukan dsa konsultan tumbuh kembang yg mempelajari anak2 gifted. tp itu 2 tahun lalu ya, ga tahu kalau skrg. coba ikut milist anak berbakat mba, mungkin mb bisa mendapatkan info ttg dsa konsultan tumbuh kembang/psikolog yg menangani anak gifted di kalimantan.

    sewaktu ke dsa senior di salah satu rumah sakit swasta terkenal di balikpapan, saya dapatkan penjelasan panjang lebar dr beliau ttg autisme (yg kini saya tahu penjelasannya itu rancu dg karakteristik anak2 atau balita gifted). susah juga kalau dsa/psikolog yg kita minta bantuannya tidak mendalami ilmu ttg giftedness pd balita, bisa2 diagnosanya melulu ke autisme, adhd, asd, dll. menyedihkan sekali kalau ternyata balita2 gifed tsb salah terdiagnosa sbg anak2 dg gangguan2 tersebut. apalagi jika sampai harus terapi macam2 yg ga jelas gunanya, sampai minum obat ini itu yg sebetulnya sangat tidak perlu.
    mamagaul
  • Pages