Setelah 3 tahun lebih ngerasain jadi orangtua, akhirnya gue sampai pada kesimpulan: bahwa kompetensi sebagai orangtua sangat relevan untuk menekuni sebuah karir tertentu. Karir yang pastinya udah nggak asing lagi buat kalian semua, yaitu... bartender. Nggak percaya? Ini buktinya:
...Elo terlatih meracik minuman di jam-jam aneh.
Harus ngeracik minuman di jam 2 pagi? Para orang tua pasti pernah mengalami ini:
"Bapaaaak... mau cucuuuuu...."
...Elo terbiasa ngobrol dengan topik yang nggak nyambung.
Kalo bartender sehari-harinya harus siap meladeni customer mabok yang udah nggak konsen dalam memilih topik obrolan, maka para orangtua mungkin pernah terlibat obrolan sebagai berikut:
"Bapak, ceritain dong..."
"Mau diceritain apa?"
"Cerita kereta Thomas, sama James, sama Emily!"
"Ceritanya mereka lagi ngapain?"
"Kereta Thomas, James sama Emily lagi main sepeda..."
"Mana mungkin kereta bisa main sepeda, mereka kan nggak punya kaki?"
"Bisa doooong..."
"Genjot sepedanya pake apa?"
"Pake sepeda! Naik bukit, pergi ke rumah eyang sama Mbak Inah, sama Mbak Tini, terus turun bukit naik bajaj.... wiii-hiii!"
...Elo terbiasa melayani customer yang nggak bisa menerima jawaban "tidak".
"Bapak, mau donat."
"Bapak nggak punya donat."
"Beli donat, bapak..."
"Nggak bisa beli donat, sekarang jam 1 pagi. Yang jual donat udah tutup."
"Tapi aku mau donaaaaaaat!"
"Ya bapak nggak punya donat, mau apa?"
"Huaaaa.... mau donat, bapak... mau donaaaat!"
...Elo terbiasa siaga menghadapi berbagai kondisi darurat pada customer, seperti berkelahi, kejeduk, jatuh terpeleset, tersandung, atau yang paling populer: muntah .
"Huhuhu... Hahahaha... geli, bapak... Hihihihihii.... Huhuhuhu... HUEEEEK!"
"Heh, gimana sih, udah tau anaknya kenyang, digelitikin. Muntah, deh! Ayo PEL!"
repost dari: sini