-
Dear Mamas& Papas,
Aku "mom to be" saat ini hamil 8m. Kerja di perusahaan India yang kebijakan HRDnya sgt tidak jelas. Saat ini aku mau mengajukan cuti hamil dgn masa 3 bln sesuai UU No. 13 thn 2003. Tapi disitu ga disebutkan masa kerjanya berapa lama.
Aku kawatir permohonan cutiku ditolak krn masa kerjaku baru 9 bln.
Padahal aku pingin bgt kasih ASIX selama mungkin buat babyku.
Mamas&papas, pls share ya kalo ada ketentuan ttg ini atau kalo ada pengalaman yg mirip2 boleh dishare :)
thxxxxx
-
lullaby Harusnya sih kalo ga disebutin masa kerjanya berapa lama berarti UU itu ga mengatur masa kerja minimum. Biasanya kalo kayak gini bakal balik lagi ke PP masing2, karena PP harusnya mengikuti UU. Kalo di UU ga diatur, berarti diatur di PP. Mending ditanya aja sama HRDnya, aturannya gimana? Sama coba nanya2 ke temen2 lain yang udah pernah melahirkan, ada batasan waktu kerjanya ga?
IMO, ASIX atau ga bukan bergantung dari lamanya cuti melahirkan lho. Banyak yang cuti melahirkan sebentar tapi tetep bisa ngasih ASI dan sebaliknya yang cutinya lama juga bukan jaminan pasti bayinya dikasih ASI (tanpa bermaksud nge-judge ya, ini berdasarkan pengalaman pribadi dan pengalaman temen2 gue).
yang selalu kangen sama si pipi gembil
-
dear lullaby,
klo di tmptku kerjaku mlh cuti melahirkan cmn 2 bln,hiks...mengenaskan yak.jelas2 menyalahi UU naker tuh. mknya pinter2nya ngakalin aja,ambilnya bnr2 dipepetin due datenya.
sama ky otty, ditanyain aja ke HRDnya sejelas2nya...
? mom nya Icha (4 thn) & Gavin (was born in Sept '10) ?
-
Lullaby,
justru kalo peraturan ngga jelas bukannya bisa ada ruang untuk nego hehehe.. jaman gue dulu karena peraturannya ngga jelas, gue nego cuti 1.5 bulan penuh di awal, 1.5 bulan berikutnya half day. untung rumah deket jadi setiap saat bisa pulang untuk nyusuin. Jadi total bisa cuti 4.5 bulan :D
Ngga ada masa kerja min. utk cuti melahirkan kecuali diatur di dalam Peraturan Perusahaan.
Bener kata Otty, menyusui eksklusif tidak tergantung lamanya cuti.
HTH ya!
And thelilsolder is back. Fire!
-
lullaby,setau gw uu itu buat wanita hamil tanpa kecuali. Jadi ga peduli masa kerjanya,itu hak kok. Dulu di tempat gw kary temporer pun dpt cuti hamil.
Nah di tmpt gw tuh yg dinego waktunya..krn bdsrkan uu(kalo ga salah) diaturnya tuh 1,5bln sebelum sama sesudah melahirkan . Temen2 gw biasanya ambil seminggu sblm melahirkan dan sisanya stlh lahir..jd lebih byk waktu spend ama babynya.
Tanya aja yg jelas ke hrdnya,cuma mestinya sih dapat ya..hth
-
Lullaby bener kata inga helilsoldier peraturan yg gak jelas bisa jd ruang buat nego. Saya termasuk yang begitu tuh. pas hamdun anak kedua, saya baru kerja sebulan. Alhasil belum sampe setahun dah ngajuin cuti melahirkan. karena di PP gak dijelasin dan ketika pas di hired juga ga ada perjanjian tentang masa kerja minimal utk cuti melahirkan..Jadilah dapet cuti melahirkan sminggu sblm due date.
Bener juga sih Otty nyusuin exklusif ga tergantung ama masa cuti, tp berpengaruh banged loh... buat nyetok ASI supaya ga kejar tayang. Apalagi kalo rumah jauh banged dari kantor..kaya sayahh...
-
Setau saya memang cuti hamil itu hak karyawan wanita, dan tidak dipengaruhi ama masa kerja. Cuman emang berapa lamanya, n gimana pengaturan ambil cutinya, biasanya tergantung ama perusahaan masing2.
Coba aja dinego ke hrd nya..
-
Mamas thx buat supportnya. Tapi kami ga pny hrd :'( hixx. di offc cm ada 1 mkt mgr,1 secre,1 akunting& 1 bos yg 3 hr sekali menclok di negara yg beda2. *halah jadi OOT*
Makanya tmnku blg waktu apply cuti hamil sekalian kasih liat UU yg mdukung biar ga ditolak or dipotong ms cutinya. Dan yg plg penting payable leave gitu,kalo ga bokek berat d. Besok hrs berjuang nih, smbl lempar2 mata melasnya sinchan lah hehe.*nasib ga pny hrd*
Iyah,aku udah nongkrongin thret breasfeeding&asip smp khatam. Jd semangat buat kasih asi smp ttk asi phabisan hehehe
-
Kalo setahuku,cuti 3 bln tetap berlaku utk masa krj brpapun. Kebetulan aku krj d dinas tenaga kerja, memang bukan d bagian pengawasan perush,tp tau lah walau g detil. Kalo ga diambil semua gapapa ( tapi rugi ya). Ketentuan awal 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bln sesudah. tapi ini mungkin banget buat dinego. yang jelas musti minta 3bln. kalo ga di berikan , bisa disengketakan itu. Btw Tuh tmpt krj nya bukan pabrik konveksi d jogja selatan kan?
-
Lullaby,
Peraturan Pemerintah lebih tinggi kedudukannya dibanding dengan peraturan perusahaan. Meskipun perusahaan tersebut perusahaan yang dikelola oleh pihak luar, selama perusahaan tersebut berdomisili di Indonesia dan mempekerjakan penduduk Indonesia maka perusahaan tersebut harus tunduk kepada peraturan ketenagakerjaan pemerintah Indonesia.
Sebenarnya ini ketentuan standar ketenagakerjaan di Indonesia ya kalo untuk cuti melahirkan selama 3 bulan, dan seharusnya sih perusahaan ngasih izin.
Tapi kalo
Lullaby merasa kesulitan, bisa menghubungi tim advokasi dari AIMI yang siap mendampingi.
Berikut gw copas dari web-nya AIMI tentang peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan yang melindungi ibu menyusui:
...sebenarnya saat ini peraturan lokal yang melindungi hak anak mendapatkan ASI dan hak ibu untuk memberi ASI di Indonesia sudah cukup banyak, diantaranya:
* Pasal 83 UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
* Pasal 22 UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
* Pasal 49 ayat (2)UU No. 49 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
* Pasal 128, 129 dan 200 UU No 36/2009 tentang KESEHATAN
* UU NO. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
* UU No.7/1992 tentang Pangan
* PP NO. 69/1999 tentang LABEL DAN IKLAN PANGAN
* Keppres No. 36 tahun 1990 tentang PENGESAHAN CONVENTION ON THE RIGHTS OF THE CHILD (KONVENSI TENTANG HAK-HAK ANAK).
* KEPMENKES NO 450/MENKES/SK/VI/2004 tentang PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF DI INDONESIA
* PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN METERI KESEHATAN NO 48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008 DAN 1177/MENKES/PB/XII/2008 tahun 2008 tentang PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU SELAMA WAKTU KERJA DI TEMPAT KERJA
* PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NO. HK. OO.O5.1.52.3572 tgl 10 Juli 2008 TENTANG PENAMBAHAN ZAT GIZI DAN NON GIZI DALAM PRODUK PANGAN
* KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NO. 435/2008 TENTANG PEMBERIAN ASI SECARA DINI (INISIASI MENYUSU DINI) BAGI IBU MELAHIRKAN DI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
* PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NO. HK.00.05.52.0085 TENTANG PENGELOMPOKAN PRODUK FORMULA BAYI DAN FORMULA LANJUTAN
* PERDA KABUPATEN KLATEN NO. 7/2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF.
* PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NO 03 TAHUN 2010 TENTANG PENERAPAN SEPULUH LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI
Adakah Sanksinya?
Dengan adanya UU kesehatan terbaru yaitu UU No. 36 tahun 2009, pemberian ASI eksklusif sangat dilindungi, terbukti dengan adanya 3 pasal yang mengatur tentang pemberian ASI, salah satunya mengatur tentang ancaman pidana bagi mereka yang menghalangi ibu melakukan program asi eksklusif.
Pasal 128
1. Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.
2. Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
3. Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.
Pasal 129
1. Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif.
2. Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 200
Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2) dipidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
untuk lebih jelasnya bisa dilihat di sini:
http://aimi-asi.org/2010/08/kode-who-%E2%80%93-penjamin-pemberian-asi-eksklusif/
-
hemm, kalo ditempatku peraturan cuti bersalinnya seperti ini:
1 bulan sebelum, 2 bulan sesudah persalinan, ngga bisa dinego diambil dibelakang semua. dan yang paling bikin sebel adalah dulu tunjangan ngga dibayar samasekali. tapi sekarang sudah lumayan ada kemajuan, mulai Januari 2011 tunjangan dibayar 50% tapi hanya berlaku untuk anak pertama dan kedua aja, untuk anak ketiga dst tetep ngga dapet tunjangan :(
-
Lullaby, sharing aja kalo di kantorku..cuti hamil mengikuti UU Disnaker, yaitu 1.5 bulan sebelum dan sesudah due date, itu harga mati..gak bisa dinego atau dipepetin ke deket-deket lahiran *too bad* :(
Tidak ada minimal masa kerja baru boleh ambil cuti hamil, pengalaman temenku yang masih kontrak 5 bulan pun, sudah bisa ambil cuti hamil. Soal paid or unpaid leave, biasanya dinegosiasikan sebelumnya pada waktu penandatanganan kontrak kerja..ada yang unpaid, ada pula yang beruntung tetap paid.
Kalo aku nanti cuti (2 bulan lagi), alhamdulillah sudah dijamin paid leave (sesuai PP tentang hak karyawan tetap), tapi nominalnya tentu gak segede kalo masuk kerja ya. Jadi yang diterima hanya gaji pokok tok saja, gak pake tunjangan makan (krn uang makan tergantung kehadiran). Lagipula, hanya dibayar gapok cuma-cuma aja udah bersyukur kok..daripada gak sama sekali :)
Kalo tidak ada HRD, silakan diskusi dengan atasan langsung (spv atau manager), IMO, kalo begini malah lebih enak jadi negosiasinya sesuai personal touch aja..mungkin malah bisa dapet cuti seminggu sebelum due date dan 2 bulan lebih setelahnya? kan malah lebih untung :)
- Provides a boy with the courage to explore the outside world -
@shalihare ||
http://dailyrolla.blogspot.com
-
Nambahin dikit. Aturan 1,5 bulan sebelum dan sesudah itu masih bisa di nego. tp UU aslinya emang gt. biasanya perusahaan bikin aturan sama dengan UU untuk mengurangi resiko, misalnya kalo baru ambil cuti H - seminggu resikonya kan lebih tinggi daripada 1,5 bulan sebelumnya. Kan perusahaan ga mau rugi juga buat nombok klaim kesehatan
-
yup, kayak yg dibilang Sisti, di kantorku cuti melahirkan ngikutin PP 1,5 bulan sebelum dan sesudah.
tapiii .... kami bisa mengajukan cuti deket2 hari H dengan membuat surat pernyataan dari suami, bahwa segala resikonya akan kami tanggung sendiri.
-
hi Lullaby - sekedar sharing aja, aku waktu cuti hamil juga baru kerja sekitar 8 bulan dan pake jurus mepetin ke hari H: Tanggal 5 mulai cuti, tanggal 6 mulai kontraksi, tanggal 7 melahirkan. Tapi mengajukan cutinya memang sudah jauh-jauh hari (sekitar 3 bulan sebelum melahirkan) supaya kantorku bisa cari karyawan temporer yang akan handle kerjaan selama aku cuti 3 bulan. Waktu itu, selain mengisi form permohonan cuti, aku juga diminta melampirkan surat keterangan dari dokternya.
Tiap kantor emang punya policy beda2, nggak ada salahnya utk tanya2 dulu sama orang kantor.
not so urban person at this time
-
adey, kok bs pas gtu? tgl 5 mulai cuti, tgl 6 kontraksi. pengeeennnn...
*maap OOT, soalnya mo pake jurus itu jg, hihihi..
? mom nya Icha (4 thn) & Gavin (was born in Sept '10) ?
-
astridproborini - sebenarnya agak kebetulan juga koq. Kalo menurut perhitungan dokter spt yg ditulis di surat keterangan dokternya sih tanggal 10 baru akan lahir :)
not so urban person at this time
-
ugh, kantor gw juga ngikutin PP yang 1.5bln sebelum dan sesudah...harga mati, ga bisa di nego... :(
sebelnya, kalo ahirnya udah melahirkan sebelum cuti awal 1.5bln, sisa cutinya hanguss..sisa 1.5bln setelah aja...rugiii!!
i wonder, di PP dijelaskan gak sih kalau misalnya sebelum ambil cuti 1.5bln bayinya keburu lahir (misal, prematur), itu yang 1.5bln sebelum bisa diakumulasi di setelahnya gak ya?
a mother of energizer bunnies
-
SunShine - wah, rugi banget ya yang 1.5 bulan sebelum itu... lagi, mana tau bakal lahir pas tanggalnya. katanya, cuma 5% dari populasi yang lahir pas pada EDD.
? comic and crochet addict ?
theurbanmama.com | @turniptopia
-
SunShine wrote:
ugh, kantor gw juga ngikutin PP yang 1.5bln sebelum dan sesudah...harga mati, ga bisa di nego... :(
sebelnya, kalo ahirnya udah melahirkan sebelum cuti awal 1.5bln, sisa cutinya hanguss..sisa 1.5bln setelah aja...rugiii!!
i wonder, di PP dijelaskan gak sih kalau misalnya sebelum ambil cuti 1.5bln bayinya keburu lahir (misal, prematur), itu yang 1.5bln sebelum bisa diakumulasi di setelahnya gak ya?
wah sama banget sama kantor gw, dan menurut pengalaman ibu2 disini, kalo lahirnya ternyata gak nyampe 1.5bulan sebelum, cuti setelahnya tetep diitung 1.5bulan dari tanggal kelahiran actual. Jadi sebenernya cuti gak bener-bener 3 bulan, sebeeeeelll.... :((
- Provides a boy with the courage to explore the outside world -
@shalihare ||
http://dailyrolla.blogspot.com
-
Kalo di kantor gue sebenernya fleksibel mau diambil dari kapan, cuma dianjurkan untuk ngambil 1.5 bulan sebelum EDD. Tapi... gara2 gue melahirkan bahkan sebelum cuti gue dimulai (gue melahirkan Minggu, cuti gue baru mulai Senin besoknya) sempet ada omongan untuk diwajibkan ngambil 1.5 bulan - 1 bulan sebelum EDD. Untungnya yang ngusulin untuk "mewajibkan" itu bukan orang HR, jadi mentah aja deh omongannya (walopun dia akhirnya jadi bawel kalo ada orang hamil yang belum cuti, ditanyaiiiiin mulu kapan cutinya karena takut kejadian gue terulang) :p
yang selalu kangen sama si pipi gembil
-
iya betul Thalia, rugi ngambil 1.5 bulan sebelum. makanya gue ngambil paling ngga 1-2 minggu sebelum due date. tapi better safe 2 minggu kalo mau siap-siap, soalnya waktu raka dulu lahirnya kira2 10d sebelum due hihihi.. padahal mau cutinya 1w sebelum due.
And thelilsolder is back. Fire!
-
ehem.. kalo gue kasih tau di singapore itu cuti hamilnya 4bln, pada sirik gak? hihihi...
malah dulu kantor suami gue (salah satu bank) cuti hamilnya 5bln loohhh!! sampe sekarang gue masih terobsesi pindah kerja di bank itu..
? a worker by choice, a mom & wife by nature ?
owner - slesta.com |
@slesta
-
sLesTa, 5 bulan?? huhuuu..enak banget yaaa...4 bulan aja udah mantep, apalagi 5 bulan...
gw pas hamil ini dari awal taun udah ngehemat-hemat cuti taunan, supaya nanti bisa ditambahin ke cuti lahiran biar pas 2 bulan...
lucky me, jadwal lahiran deket lebaran, jadi hemat cuti di situ juga...
a mother of energizer bunnies
-
Gue punya cita2 pindah ke kantor Swiss soalnya ada yang lagi cuti melahirkan sampe 8 bulan! Tau deh yang mandatory berapa bulan dan berapa yang unpaid leave, tapi tetep aja bikin sirik. Dan kalo setelah masuk lagi memutuskan untuk masuk setengah hari juga bisa (misal maunya masuk jam 9 setelah ngedrop anak di daycare dan pulang jam 2 supaya bisa jemput anak di daycare) tanpa bisa dipecat.
yang selalu kangen sama si pipi gembil