Ihiiiy asik banyak nih banyak yg sharing disini.. :) Sesungguhnya aku udah mulai firm tentang pre school yg akan dimasukin sama Aghnan. Cuman ya,hihi sekarang mikirnya sama kayak Joan. Kalau udah TK nanti baiknya dimasukin yg sama dengan SD nya gak ya. Kaya kalau pengen masuk SD Al Azhar baiknya masuk TK Al Azhar. Sebetulnya lebih ke kepastian masuk SD. Kan soalnya suka ditakut2in kalau TK nya non Al Azhar itu suka susah masuk SD nya. Atau ya kurang di prioritaskan.
Pe er banget ya, padahal cuman Pre-school - TK tapi harus ngeliat SD nya juga gimana..

dadidedo: emang jadi PR banget. Mana dari SD ngeliat juga kira2 bisa gak diterima di SMP dan SMA. Aku seh udah mikir dan ngincer SMP nya bakal dimana. Gileee yah, masih jauh abissss...... TK aja belum. :p

Berhubung Fara sudah di PG, aku mau share sedikit.

Waktu kemarin cari pre-school buat Fara karena Fara anak tunggal jadi butuh sosialisasi dan gak main ke mall melulu.

Yang pasti sih pertimbangannya itu:
1. Sesuai budget.
Ini permintaan suami. Maklum pada saat itu single-earning family. Hehehe...

2. Lokasi dan jarak
Sebisa mungkin yang lokasinya dekat dengan rumah (aku gak punya mobil) dan dengan jarak tempuh kurang dari 30 menit perjalanan, baik macet maupun tidak macet.

3. Fasilitas
Gedung sih tidak harus baru asal terawat. Demikin juga dengan mainan dan area bermain baik indoor maupun outdoor. Pokoknya kita bisa lihat apakah pihak sekolah ngerawat fasilitas atau dibiarkan sampai hancur.

Kalau ada halaman berapa besar dan apakah aman, apakah orang dari luar sekolah bebas keluar masuk, apakah ada security/pengawas.

Kalo aku juga tekankan mereka harus punya perpus atau koleksi buku yang sesuai dengan usia anak. Maklum aku dan keluargaku kutu buku dan aku ingin Fara juga belajar membaca.

Kebersihan ruang kelas dan toilet juga aku pertimbangankan, misalnya. seberapa sering dibersihkan, apakah mendapat cukup cahaya matahari, apakah pakai AC 24/7 atau ada access untuk udara bersih?

4. Guru dan staff
Berapa jumah guru dan bagaimana interaksi guru/staff dengan anak-anak. Bagaimana mereka handle anak-anak yang lagi moody, tantrum, berantam, nangis dan sebagainya. Terus apakah gurunya main hp (ini pernah dialami oleh temanku yang sidak ke sebuah sekolah ternama dan dia melihat gurunya main hp saat kelas berlangsung).

5. Jumlah murid dan guru
Ada jumlah murid dan jumah guru per kelas yang ideal, yaitu 5 anak dibimbing oleh 1 guru. Ini supaya gurunya juga lebih bisa memperhatikan murid-muridnya dan tidak sampai keteteran.

6. Kelas dan aktivitas
Kegiatan anak-anaknya apa saja. Apakah ada pelajaran musik/bernyanyi, olah raga, crafts dan sebagainya. Kalau ada pentas, untuk apa dan bagaimana prosesnya. Kelasnya apakah hanya indoor atau ada kegiatan outdoor. Lalu apakah ada kegiatan outing dan seberapa sering.

7. Makanan dan minuman
Apakah sekolah menyediakan makanan/kantin atau kewajiban orang tua untuk membekali anak. Apa policy mereka tentang makanan dan minuman bergula dan MSG.

8. Hubungan orangtua dan pihak sekolah
Apakah orang tua punya suara di sekolah? Misalnya kalau kita ada pertanyaan atau usul mereka mau dengarkan dan pertimbangkan atau yang model orang tua gak boleh ikut campur sama sekali.

Dan yang paling penting, Fara merasa cocok dan senang sekolah di sana.

Hebatnya setelah ikutan school fairs dan scouting sekolah-sekolah, Fara malah milih sendiri sekolah yang lokasinya cuma 15 menit jalan kaki dari rumah, dekat jalur angkot yang biasa lewat di depan rumah. Dia suka sama guru-gurunya, teman-temannya dan sekolahnya. Hebatnya waktu baru masuk dia langsung dapat 1 best friend (yang sayangnya pindah sekolah tidak lama setelah Fara mendaftar) dan 1 musuh (yang sekarang jadi agak berteman).

Huahahaha aku juga udah mikir Aghnan mau SMP dan SMA dimana.. :))

Jika anak Anda adalah antara usia tiga dan enam dan menghadiri sebuah program prasekolah atau TK, Asosiasi Nasional untuk Pendidikan Anak Muda (NAEYC) menyarankan Anda mencari ini 10 tanda-tanda untuk memastikan anak Anda di ruang kelas yang baik:

• Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka bermain dan bekerja dengan bahan atau anak lain. Mereka tidak berjalan tanpa tujuan dan mereka tidak diharapkan untuk duduk diam untuk jangka waktu yang lama.
• Anak-anak memiliki akses ke berbagai kegiatan sepanjang hari.Carilah berbagai macam blok bangunan dan bahan konstruksi lainnya, alat peraga untuk bermain pura-pura, gambar buku, cat dan bahan-bahan seni lainnya, dan mainan tabel seperti permainan pencocokan, pegboards, dan teka-teki. Semua anak-anak seharusnya tidak tentu semua melakukan kegiatan yang sama pada waktu yang sama.
• Guru bekerja dengan anak secara individual, kelompok kecil, dan seluruh kelompok pada waktu yang berbeda sepanjang hari.Mereka tidak menghabiskan seluruh waktu mereka dengan seluruh kelompok.
• Ruang kelas yang dihiasi dengan karya asli anak-anak, menulis sendiri dengan ejaan ditemukan, dan cerita didikte oleh anak-anak untuk guru.
• Anak-anak belajar angka dan alfabet dalam konteks pengalaman sehari-hari mereka. Dunia alami tanaman dan hewan dan kegiatan yang berarti seperti memasak, mengambil absensi atau melayani makanan ringan memberikan dasar untuk kegiatan belajar.
• Anak-anak bekerja pada proyek-proyek dan memiliki jangka waktu yang lama (setidaknya satu jam) untuk bermain dan mengeksplorasi. Lembar kerja yang digunakan kecil, jika sama sekali.
• Anak-anak memiliki kesempatan untuk bermain di luar setiap hari. Bermain di luar tidak pernah dikorbankan untuk waktu instruksional lebih.
• Guru membaca buku-buku untuk anak-anak secara individu atau dalam kelompok kecil sepanjang hari, tidak hanya pada saat kelompok cerita.
• Kurikulum disesuaikan bagi mereka yang maju serta mereka yang membutuhkan bantuan tambahan. Guru menyadari bahwa latar belakang yang berbeda anak-anak dan pengalaman berarti bahwa mereka tidak belajar hal yang sama pada waktu yang sama dengan cara yang sama.
• Anak-anak dan orangtua mereka berharap untuk sekolah.Orangtua merasa aman menyekolahkan anak mereka ke program. Anak-anak senang untuk hadir, mereka tidak menangis atau mengeluh teratur perasaan sakit.

Tapi perlu di NOTE ya MOM.....

- Menangis saat TRIAL itu biasa, jagankan anak anak, kita aja yang orang dewasa kalau ada di LINGKUNGAN BARU pasti masih canggung! apalagi mereka yang kemampuan bahasanya juga masih terbatas dan social grace nya juga masih limit... otomatis nangis.... hehehe

-The Hardest Part:: pertama tinggalin anak sendiri di kelas... aku inget banget, waktu kecil aja aku yang susternya masih boleh NGINTIP DI KACA, masih nangis hampir setiap hari selama sebulan. jadi jangan anggap Cuma anak kita yang nangis! NO MOM! semua seperti itu! Jangka waktunya beda beda, ada yang cuma seminggu, ada yang sampai 2 bulan.bahkan lebih! bahkan ada yang ga nangis sama sekali. hehehe... every child is unique! bukan berarti karna anak kita nangis terus dia ga OKE kok... dia hanya butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan suasana. SO.. tergantung dari mommy nya! BE STRONG! semakin kuat kita dan selalu kasih pengertian untuk anaknya! semakin cepat dia settle! :)

dear mamas ada yg punya review preschool or playgroup di bintaro? Abid 20 bln, saya prefer yg pengantarnya bahasa indonesia saja karena blm lancar komunikasinya, yg dominan bermain saja.. biar ga bosen di rumah..

Bunda..
Ada masukan kah tentang memilih sekolah playgroup..
Pilih yang kualitasnya 'lumayan' tapi deket ama rumah..
Atau yang kualitasnya 'bagus' tapi jauhh dari rumah..
Oia aku mengkategorikan kualitasnya itu dari segi nominalnya ya..hehe coz belum tau juga,kan imej nya kalo mahal= bagus ato kalo murah = kurang meyakinkan..

Mohon masukannya ya..
Kalo ada info sekolah PG di daerah Jakal km.13 jogjakarta juga boleh..
Thanx bunda:)

Andrianie IMHO kalo untuk playgroup (bahkan utk TK sekalipun) saya lebih memilih yg dekat dr rumah, walaupun "kualitas"nya tdk sebagus PG lain yg lokasinya lebih jauh.

Alasannya, bagus tidaknya pendidikan anak usia TK atau PG akan lebih banyak ditentukan juga dari pendidikan di rumah, krn kan anak umur segitu waktunya lebih banyak dihabiskan di rumah (lain lg kalo sdh SD apalagi SMP/SMA, bisa sampai sore mereka di sekolah). Jadi lebih baik pendidikan di rumah yg lebih diperhatikan...

Selain itu, kesian banget si kecil mesti bangun lebih pagi, apalagi kalo sampe hrs sarapan di mobil, berlelah-lelah di jalan (blm kalo macet), hanya untuk 2-3 jam bermain (PG kan masih main ya?). Mendingan main sama ortu/nenek/kakek/om/tante/tetangga di rumah... :)

Anyways, itu jg ngga mengikat siy. Kalo ternyata yg deket rumah kualitasnya ancurrrr bgt & kita malah kuatir si anak dpt pengaruh negatif, ya PG-nya di rumah aja dulu, hehe... atau cari yg sedikit lebih jauh, tp ngga jauh-jauh amat... (perjalanan at least 30 menit pake mobil sendiri no traffic menurut saya sdh terhitung jauh untuk ukuran balita...)

Maaf untuk info PG di Jogja ngga bisa bantu...

Adrianie.. gimana kalo coba trial dulu di kedua sekolah. soalny dari trial bisa keliatan gimana interaksi guru-murid, kebersihan, kegiatannya sesuai ngga dengan murah/mahalnya. :)

Oya tambahan.. Kadang ada preschool yang ngasi PR, cukup buat pertimbangan juga, apa kita ngerasa pantes/ga anak kecil dkasi PR :)

Buat teman-teman yang bingung pilih sekolah untuk anaknya, mungkin kalau untuk survey tempat satu2 kadang2 repot ya.. trus udah sempet2in keliling survey, tau-taunya ga sesuai budget, atau kurikulum ga sesuai.. Bisa juga survey melalui e-direkstori sekolah gitu.. Beberapa e-direktori sekolah misalnya www.sekolah123.com atau www.kesekolah.com
Jadi bisa dilihat dulu profil sekolahnya sebelum pergi survey.. Semoga infonya berguna ya :)

setelah menyimak...menyimakk dan menyimak,,skrg ikutan sharing ahh..bunga bulan juli nanti dah masuk sekolah,tepatnya pas bunga 18m nanti...setelah hunting ksana kemari, akhirnya pilihan jatuh ke salah satu playgroup yg jaraknya gak terlalu jauh dari rumah, dan kebetulan jg skolahnya ini terkenal dengan kedisiplinannya,,anak gak boleh pake dispo or clodi pd saat jam belajar, harus pee or poop di toilet,ada lunch,,masuk kelas gak boleh ditemenin sama bundanya or nanny (aq liat beberapa skul lain masih ditemenin) emang aq sama hubby niat banget mo ngajarin bunga disiplin dr dini. bahasa pengantarnya inggris,jam belajarnya dr jam 10.00-11.30 wib.. untuk budget yaa ada harga ada kualitas,masalah mahal atau murahnya tiap parents pasti punya penilaian sendiri, selama sesuai dengan kemampuan kita sbg orang tua aq rasa sah- sah aja memberikan yg terbaik buat anak kita.

hi moms,

Salam kenal yaa...

ada yang tau informasi mengenai SD Pribadi Depok ga? Seperti biaya masuk atau SPP bulanannya.

Info dunk buat pre school untuk daerah surabaya timur yg bagus. Thx

Mamas,
untuk informasi sekolah dan biayanya silahkan cek thread berikut ya http://theurbanmama.com/forum/forum25-schools-in-indonesia.html

assalamu'alaikum...
maaf ini org baru, salam kenal semua nya...
eh ada info ada sekolah baru nmnya Green entrepreneur school, di mulai dari tk,sd, sampe SM, program nya mirip sama SOU cuman katanya lebih berkembang, ibu2 disini ada yg tau kg ya ?

wow, hebat ya masih pada kecil2 anaknya udah dimasukin playgroup/preschool. anak gw bentar lagi 3 thn dan baru mau dimasukin daycare (playgroup) itupun lebih karena kita ngerasa dia kurang sosialisasi sama anak sebaya. kalau gak ya gak dimasukin deh. mungkin karena beda culture ya? org amrik kurang 'napsu' kalau masalah akademis, beda sama orang asia. :)

berhubung kita tinggal di kota kecil pilihan preschoolnya juga gak terlalu berjibun. tanya aja sama pediatricnya mana yg dia recommend. setelah di survey (drop in, jangan ngasih tau biar kita bisa lihat aslinya kayak apa, bukan staging) kita bisa liat beberapa hal:

- fasilitas: dalam hal ini karena sebetulnya daycare/learning centre, jadi apa yg dia siapkan buat anak2? ruang belajar? ruang istirahat dengan kasur? outdoor space dgn playground area?

- apa saja yg diajarkan: apakah terbatas pada sekedar perkembangan akademis (baca buku, menulis, pengenalan warna, shapes, dll) atau ke perkembangan sosial dan personal juga (makan sendiri, pakai baju/lepas baju, belajar sharing mainan, potty train, berkomunikasi dgn anak lain, dll).

- policy mereka: ini penting. di sini kita akan tanda tangan perjanjian yg isinya:
--petugas daycare tidak boleh memukul anak, walaupun anak bertindak diluar batas alias bandel banget. kalau tertangkap basah mereka bisa dilaporin dan kehilangan license mereka.
--yang boleh jemput si anak cuma orang yg menandatangani perjanjian (bahkan misalnya yg ttd ibu, ayah gak boleh jemput tanpa mereka telpon si ibu utk minta konfirmasi).
--trus kalau ada emergency dan mrk gak bisa hubungin kita, mrk sudah minta nomor darurat keluarga (non orang tua) dan meminta ijin tertanda tangan bahwa mereka boleh melakukan tindakan medis darurat (pertolongan pertama). selain itu semua harus berdasarkan persetujuan orang tua.
--lalu ada lagi kita harus nge list semua daftar makanan yang si anak alergi (kalau ada) atau obat2an yang diminum (kalau ada).
--mereka harus dan akan meng share info segala mengenai anak: perkembangannya, keterhambatan, perilaku, dll .. ya semacam dapat raport kali ya.

agak bikin tenang sih karena walaupun daycarenya kecil tapi terlihat profesional banget. formulir pendaftaran aja lengkap dan detail banget dengan keterangan anak yg perlu diketahui pihak daycare. dan kalau bisa di lihat review orang lain (independent reviewers) di internet/forum semacam ini. walaupun bukan patokan utama, tapi cukup membantu untuk membuat pilihan kan.

Ayah bunda, kalo mau cari artikel tentang cara memilih sekolah yang tepat, ada artikel di

http://www.akupintar.info/artikel/6-hal-penting-memilih-sekolah-terbaik-untuk-anak-1

cari info tentang preschool, daycare ama kursus juga ada

http://www.akupintar.info/

Semoga bermanfaat ya bunda...

hai semua,

Tahun ini gue dan suami akhirnya sepakat masukin migu ke kelas kelompok bermain besar di sekolah dekat rumah.
dan yang kami pertimbangkan:

1. Jarak/lokasi alhamdulillah sekolahnya berjara +/- 1km
2. hari dan lama dikelas.
3. tenaga pengajar yg kooperatif dari segi sabar ngadepin anak2 dan komunikasi.
karena pernah ngintip langsung gimana ibu gurunya menyelesaikan 'problem' dikelas kalo lagi ada yg rebutan mainan atau pas lagi chaos aja.
misalnya: ibu guru cukup tepuk tangan anak2 mengerti atau ibu gurunya memakai banyak teriakan untuk mengontrol kelas. ini bisa dijadiin bahan pertimbangan.
4. kebersihan sekolah.

selesai. :)
masuk mulai july 2013... can't wait!

hai semua,

Tahun ini gue dan suami akhirnya sepakat masukin migu ke kelas kelompok bermain besar di sekolah dekat rumah.
dan yang kami pertimbangkan:

1. Jarak/lokasi alhamdulillah sekolahnya berjara +/- 1km
2. hari dan lama dikelas.
3. tenaga pengajar yg kooperatif dari segi sabar ngadepin anak2 dan komunikasi.
karena pernah ngintip langsung gimana ibu gurunya menyelesaikan 'problem' dikelas kalo lagi ada yg rebutan mainan atau pas lagi chaos aja.
misalnya: ibu guru cukup tepuk tangan anak2 mengerti atau ibu gurunya memakai banyak teriakan untuk mengontrol kelas. ini bisa dijadiin bahan pertimbangan.
4. kebersihan sekolah.

selesai. :)
masuk mulai july 2013... can't wait!

hallo salam kenal,

kebetulan aku newbie .. membaca forum ini jadi tertarik buat ikutan share juga karena kebetulan aku baru dapat sekolah juga . Kalu aku pribadi pertimbangan nya sebagai berikut, maklum skr banyak sekolah " yang menawarkan berbagai program menarik.

1. Lokasi dan jarak
lokasi penting menurut aku.,, kalu bisa cari lokasi yang deket rumah..dan gampang akses.. biar cepet nyampe sekolah dan ga cape di jalan, kasian anaknya.

2. Budget
Banyak sekolah bagus , tapi kalu ga sesuai budget percuma juga. Karena anakku baru masuk pg.. jadi cari yang budget yang terjangkau aja dulu,, namanya baru sosialisasi.. lumayan nabung pas dia masuk sd atau ke jenjang yg lebih tinggi

3. Fasilitas dan metode belajar
Pastinya seneng dan nyaman kan kalu fasilitas sekolah banyak n kondisi sekolah bersih alias terawat.. enak dilihat dan ga jorok.Selain itu jangan lupa dity metode belajar dan apa" saja yang diajarkan..agar anak mudah paham.

4. Tenaga pengajar dan suasana kelas
Tenaga pengajar apakah sabar dalam menghadapi dan mampu berinteraksi.. keliatan lo kalo kita komunikasi sama guru/ kepseknya saat ty" .. apakah tu guru atau kepsek keliatan cuek atau memperhatikan. Suasana kelas alangkah baiknya kalu 1 kelas terdiri dari 5 murid 1 guru atau jika lebih ada 2 guru dengan maksud agar guru lebih fokus dalam memperhatikan anak didiknya

Dan tetap.. walaupun masuk di sekolah..orangtua ikut andil dalam mengajar anaknya.. karena tidak bisa full semua kita serahkan pada sekolah.Jadi pendidikan di rumah juga penting,

Demikian share dari aku mudah"an bermanfaat,ga sabar nunggu waktu sekolah di Juli ini... mudah"an sukses

Saya beri dua point dulu ya dari 10 point yang ada ;)
Tips bagi orang tua dalam memilih preschool yang tepat bagi anak nya :
1. Orang tua harus mengajak anak untuk observasi atau trial di sekolah yang diinginkan dan biarkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekolah tersebut
2. Orang tua melakukan komunikasi dengan guru untuk mengetahui apakah mereka benar benar paham dengan tahap perkembangan anak. Perhatikan cara guru berinteraksi dengan murid murid apakah terlihat akrab, guru respek terhadap anak atau terasa ada jarak antara guru dan murid?

Lanjutin y
3. Perhatikan perbandingan jumlah murid dan guru dalam satu kelas dan kualifikasi guru
4. Perhatikan program kegiatan apakah belajar dilakukan sambil bermain? apakah pembelajaran dilakukan secara active learning
5. Perhatikan fasilitas permainan, ruang kelas, halaman apakah aman dan bersih terawat? ada halaman rumputnya? sekolah memungkinkan memiliki banyak kegiatan motorik kasar seperti berlari, melompat bersepeda dls?
6. Perhatikan kebersihan dan peralatan dikamar mandi
7. Sekolah dengan Management yang baik adalah yang telah memberikan informasi biaya program pertahun ajaran untuk menjadi pertimbangan
8. Satu hal yang penting apakah anak merasa nyaman, aman dan senang dengan sekolah yang telah dikunjungi?