-
Urban Mamas,
Karena tadi baca tweet tentang pembahasan anak dengan autis di 811 Show, gw langsung cari-cari tentang topik tersebut di Forum. Sepertinya belum ada ya, gw nemunya resep untuk anak autis. Kalau sudah ada tolong dipindahkan thread-nya ya ..
Sepertinya akan bermanfaat kalau kita bahas tentan autism di Forum..
Keponakan saya Bhisma (11 tahun) merupakan anak yang mengidap Asperger Syndrome. Ini adalah salah satu autistic spectrum disorder. Bhisma memiliki masalah dalam berinteraksi sosial. Lebih senang menyendiri (bermain dengan laptop, playstation, menggambar, atau membaca). Intelektualnya memang tinggi (dari hasil tes IQ, dia termasuk anak jenius). Waktu umur 5 tahun saja dia sudah tahu siapa itu Winston Churchil, apa penyebab breastcancer dan ia bilang cita-citanya adalah menjadi Marine Biologist (waktu 5 tahun cita-cita saya jadi Wonder Woman!)Tetapi emosionalnya hingga usia sekarang ini masih belum stabil.
Ketika masuk usia sekolah, gejala-gejala autis mulai terlihat. Contohnya saja jika di kelas dibagi kelompok-kelompok dan dia tidak suka dengan pembagian kelompoknya, dia bisa ngamuk. Mengamuknya sendiri bisa sangat mengerikan dan saya sebagai tantenya yang tahu Bhisma sejak baru lahir seringkali menangis kalau melihat dia mengamuk. Pernah suatu kali dia mengamuk sambil menjedot-jedotkan kepalanya di tembok.. sambil bilang,"Bunuh aja aku, aku orang gak berguna!" Saat itu Bhisma masih 6 tahun! Ketika saya tanya kenapa dia sampai seperti itu, penyebabnya adalah ketika ekstra kulikuler melukis di sekolah, teman-temannya sudah selesai, sementara dia belum. Walaupun si guru mengatakan tidak apa-apa, karena waktunya belum berakhir. Tetapi Bhisma tidak bisa terima.
Itu hanya salah satu contoh.
Awalnya Bhisma masuk sekolah biasa, ada pusat konseling untuk anak berkebutuhan khusus di sekolahnya. Tetapi hanya bertahan sampai Bhisma kelas 5, karena sekolah merasa tidak sanggup untuk meng-handle Bhisma. Sejak itu Bhisma sekolah di Home Schooling Kak Seto. Dua kali seminggu ada tutor yang datang ke rumah, dan mengerjakan assignment yang diberikan sekolah setiap minggunya. Jadi hanya datang ke sekolah jika ujian.
Apakah Bhisma membaik? Ya dan Tidak. Ya, karena frekuensi mengamuknya lebih jarang. Tetapi menurut saya karena ia lebih banyak di rumah sehingga merasa 'nyaman dan aman'. Tidak, karena menurut saya ia jadi lebih 'menyendiri' jarang berinteraksi dengan teman sebayanya. Dan menurut saya, cepat atau lambat, ia harus berhadapan dengan dunia luar kan?
Mungkin para mama bisa sharing disini, pengalaman, terapi, dan lain-lainnya.. Saya ingin membantu kakak saya untuk mempersiapkan Bhisma, apalagi ia sudah masuk usia awal remaja..
Terima kasih
A brand new mom who loves the smell of mint, the taste of berries and the unexpected twist of life.
-
IntanDian, terimakasih udah bikin thread tentang ini ya ... :)
kebetulan di keluarga tidak ada yang mengalami. ada sih tante yg 2 anaknya agak kurang berkembang, tapi bukan autism. dan kita selalu kagum sama beliau.
pernah baca di ayahbunda tentang orang tua yg memiliki anak autis, dan dia disarankan tidak berpikir terlalu jauh kedepan; apakah nantinya si anak akan bisa mandiri, bekerja dsb. akan lebih mudah kalau dihadapi saja apa yg ada saat ini dan membuat program jangka pendek.
terus di oprah juga pernah ada yg sharing, cara terbaik untuk membantu orang tua yg anaknya mengidap syndrome ini adalah dengan membantu mengasuh sementara si Ibu bs 'lepas' sejenak untuk 'recharge baterai' ... :)
sependek ini bisanya; mamas yg lain mungkin bs share ... ?
-
IntanDian..pernah baca ttg anak autis yang jenius di majalah Femina. Dia kuliah di sastra sejarah UGM dan lulus cumlaude. Salut dg perjuangan ibunya dlm membesarkan dia. Ntar dl aku oprek2 ya, mdh2an keremu. Sepertinya disitu juga ada tips2 membesarkan anak autis yang jenius.
Pernah baca juga di website RSPB. Albert Einstein juga sebenarnya bisa dikategorikan anak autis krn baru bisa bicara di umur 4 tahun. Selain Albert ada juga bbrp ilmuwan terkenal dunia yg bisa dikategorikan sbg penderita autis. Hanya saja waktu itu belum booming istilah autis spt sekarang. Dan kalau dilihat dari kecenderungan mereka untuk fokus ke satu hal-lah yg bikin mereka bisa berhasil di bidangnya.
-
Ada yang pernah dengar tentang Temple Grandin? Dia itu doktor animal science yang juga seorang dengan high-functioning autism. Gw pernah nonton film dokumenter tentang Temple Grandin ini, di situ dia bilang, sepertinya memang ada orang2 spesial yg diciptakan untuk memikirkan hal2 yang berbeda dengan orang kebanyakan. Mereka bisa berpikir out of the box yang kemudian menjadi penemu2 dan ilmuwan2 terkemuka.
Lebih jauh lagi tentang Temple Grandin bisa dibaca di
sini.
IntanDian, setahu gw, kalau asperger itu termasuk high fuctioning autism. Salah satu ciri orang dengan autism adalah kaku, sulit menerima perubahan. Mungkin perilaku mengamuknya berkurang, karena selama ini dia memang berada di zona nyamannya, segala sesuatu berlangsung sesuai jadwal, keadaan sesuai dengan keinginannya. Tapi memang dia harus diperkenalkan sedikit demi sedikit dengan dunia luar, bersosialisasi, dsb. Apakah keponakan mba masih menjalani tata laksana perilaku?
"Some things you can give and give and not lose any. Things like happiness or love or my colours."
–Elmer and the Rainbow
-
kebetulan thesisku ambil tentang mendeteksi anak autis dan terapinya. tapi ak bukan anak psikologi, melainkan anak informatika yang bikin sistem tersebut. dari hasil penelitianku itu, jenis autis memang ada 'stadium'nya, sehingga penanganannya pun sesuai dengan 'stadium' nya. cuma karena penelitiannya belum kelar, jadi belum ngerti, itu si brishma masuk ke stadium apa and terapinya gimana..:D
-
Gabriella,
Iya untuk tata laksana perilaku masih bisa Ella, mungkin memang harus perlahan-lahan dikenalinnya. Saya pernah dengar tentang Temple Grandin ini.. dan setuju banget sama apa yang dia bilang... Waktu Bhisma bilang dia mau jadi marine biologist, saya bilang, one day, you'll be this genious expert who will save the sharks.. eh, dia bilang.. when I'm already a marine biologist, maybe there'll be no more sharks left in the ocean ... haha (but maybe he's right).
Tapi saya pingin tahu apa ada komunitas orang tua dengan anak berkebutuhan khusus seperti ini.. Atau pusat aktivitas yang memang menangani anak-anak autis...
A brand new mom who loves the smell of mint, the taste of berries and the unexpected twist of life.
-
IntanDian, kemarin suami cerita temen kantornya ada yg buka sekolah khusus anak autis gitu. tp aku jg g terlalu jelas gimana ... aku tanya dulu deh ya ... :)
wah jawaban Bhisma smart banget deh. realistis ... aku aja g bisa lho jawab gitu. pasti std ... :)
-
intandian klo di jogja ada, namanya "fajar nugraha" itu pusat aktivitas untuk terapi anak-anak autisme.. :)
-
IntanDian, ada, kebetulan gw belajar di
sini tentang special needs management. Di situ ada parents support group dan ada banyak orangtua yang akhirnya ikutan belajar di situ biar bisa lebih mendalami anak2nya. Mereka juga sering mengadakan seminar, mendatangkan para ahli dari luar negeri, menyebarluaskan metode2 terbaru untuk membantu anak2 berkebutuhan khusus.
Selain itu kalau tidak salah juga ada
puterakembara yang cukup lengkap sepertinya. Biasanya di pusat2 terapi jg ada parents support group, layanan konseling bagi orangtua, dsb.
"Some things you can give and give and not lose any. Things like happiness or love or my colours."
–Elmer and the Rainbow
-
Gabriella,
Wow! Thank you dear.. Baru tau soal CAE ini.. Ella kerja di bidang pendidikan ya?
Sidta,
thank you sebelumnya ya... :)
Ienx,
Aku langsung browsing Fajar Nugraha ini.. :)
A brand new mom who loves the smell of mint, the taste of berries and the unexpected twist of life.
-
IntanDian, you're welcome... HTH, di bidang pendidikan... ya nyerempet dikitlah... selama ini yg jadi murid masih orang dewasa, belum pernah ngajar anak2 kecuali anak sendiri... hehehe... tapi tertarik untuk memperdalam sih...
"Some things you can give and give and not lose any. Things like happiness or love or my colours."
–Elmer and the Rainbow
-
IntanDian thanks buat buka thread ini. iya bener setau gue belom ada pembahasan autis lebih lanjut di forum. jadi mudah2an bisa membuka mata juga. sedih deh baca ttg bhisma yang ngamuk2 dan menjedot2kan kepalanya gitu. tapi emang anak autis gini approach nya rada beda ya, tapi kalo diarahkan dengan benar, mereka bisa benar2 shine.
gabriella temple grandin itu kan kisahnya juga di film-in, yang dimainin oleh claire danes dan kemaren ini claire danes dapet award juga di movie itu. film di HBO sih kalo ga salah. gue ada dvd nya tapi belom sempet nonton.
? a worker by choice, a mom & wife by nature ?
owner - slesta.com |
@slesta
-
Slesta, iya bener ada filmnya juga... waktu itu yg gw tonton tuh film dokumenter yg menceritakan penemuan dia...
"Some things you can give and give and not lose any. Things like happiness or love or my colours."
–Elmer and the Rainbow
-
indriani budi utami wrote:
IntanDian..pernah baca ttg anak autis yang jenius di majalah Femina. Dia kuliah di sastra sejarah UGM dan lulus cumlaude. Salut dg perjuangan ibunya dlm membesarkan dia. Ntar dl aku oprek2 ya, mdh2an keremu. Sepertinya disitu juga ada tips2 membesarkan anak autis yang jenius.
Barusan ketemu nih artikelnya. Ternyata jurusannya arkeologi, hehehe..maklum usia semakin bertambah, pelupa makin menjadi-jadi.
[list=*]
- Nama ibunya Bu Herniawatty. Beliau menyekolahkan anaknya di SD berkebutuhan khusus untuk anak tuna wicara dan tunarungu krn waktu kecil anaknya mengalami ketidaklancaran dlm berbicara. [/*]
- untuk SMPnya sayang ga disebutkan dimana. Tapi kalau SMA sekolahnya di SMA Al Azhar 4 Bekasi, sdh sekolah biasa.[/*]
- Tentang kesulitan berhubungan dengan dunia luar yang kerap dialami anak autis, menurut yang bersangkutan setelah masuk SMP sudah mulai nyaman bergaul.[/*]
- Ternyata tips2nya seputar pendidikan seks untuk anak autis :). Perlu ga ya di share disini, takutnya salah thread.[/*]
Oya, kalau ada yang ingin tahu lebih dalam ttg autis di indonesia ada Masyarakat Peduli Autis Indonesia(MPATI). websitenya www(dot)autismindonesia(dot)org.
-
Senang baca thread ini, jadi semakin buka mata ttg autisme dan asperger syndrome.
Kalau denger istilah 2 itu, gue selalu inget cerita Rain Main, film fave gue.
Membesarkan anak2 dengan autisme dan asperger pasti butuh kesabaran ekstra.. salut banget buat ortu dan keluarganya!
oya, suka sebel kalau denger orang pake kata autis buat ngeledek/nyela orang lain..:(
-
Tidak banyak membantu, tapi dosen di kampusku punya anak yang autis. Beliau khusus membuat blog tentang anaknya untuk disharing ke dunia luar..
anakkuautis(dot)blogspot(dot)com
Mungkin bisa dibaca2 buat referensi..
-
dian,
Kalo temen2 kuliah beberapa ada yg jd guru di sekolah2 utk anak berkebutuhan khusus ini.
Jadi sistemnya dalam 1 kelas itu 50% anak2 yg tumbuh kembang sempurna, 50%nya lagi anak2 berkebutuhan khusus.
Beberapa tmn kerja dulu jg ada yg punya anak berkebutuhan khusus. Istrinya mau gak mau hrs jd SAHM untuk merhatiin anak berkebutuhan khusus ini.
Mereka disekolahin, juga diikutkan les yg melatih konsentrasi & menyalurkan energi berlebih mereka.
Biasanya anak2 autis ini dianjurkan untuk berenang & les gitar. Intinya agar kegiatannya lebih terarah, melatih emosi dengan bermusik, dan tetap terjaga privacynya (berenang & main gitar tdk perlu berkelompok). jadi energinya dipakai untuk kegiatan ini, kalo enggak, kesempatan untuk ngamuknya lebih besar. Jadi paginya mrk belajar di sekolah dgn teman2 sebaya & dengan guru2 agar terbiasa bersosialisasi, lalu sorenya ber-me time dengan bermusik & olah raga. Jadi malam harinya bs istirahat dgn nyenyak.
Sedangkan tmn kerjaku yg anaknya autis itu, bertahap melepaskan anaknya dr keterpakuan. Tiap hr diantar oleh org yg berbeda, rute yg berbeda dan kendaraan yg berbeda. Misal senin diantar papa yg bawa mobil lewat jalan A, selasa diantar mama yg pake becak lewat jalan B, rabu diantar mbak pake ojek lewat jln C, dst. Awalnya anaknya pasti ngamuk, dan tmnku itu dateng ke kantor dgn tampang & hati yg kusut. Bukan krn capek anter anaknya, tp krn capek nenangin anak yg ampir setiap pagi ngamuk krn variasi tsb. Tapi lama2 anaknya berangsur normal & terakhir udah bisa ngobrol sama gw nyeritain sekolahnya.
di bandung ada yayasan mutiara bunda, sedangkan di jkt timur ada yayasan al ikhlas.
Ah ya, tmnku ini sempet sharing. Katanya bila punya anak lebih dari 1 dan yg autis hanya 1 org, tetap perhatikan anak lain yg 'normal'. Krn anak yg normal ini punya hak untuk mendapat perhatian pula. Tetap bagi2 tugas org tua agar ttp dpt merhatiin semua anak2nya, misal bila mama sdg bersama si autis, maka papa bersama si normal. Dan sebaliknya. Juga saat semua merhatiin anak yg autis, maka ada saat2 semua termasuk anak yg autis merhatiin anak yg normal. Contohnya saat papa, mama atau anak2 berulang tahun, saat papa jadi imam shalat jamaah, saat mama sakit, dsb. Katanya hal tsb mempercepat kesembuhan anak yg menderita autis & membuat kualitas hidup keluarga tsb jd lbh baik drpd sekeluarga hanya fokus pada 1 org yg menderita autis tsb.
-
Mamas yang lebih tau tentang autisme, mau tanya... apakah autisme ini sudah bisa dideteksi sebelum anak berusia 2 tahun ?
Pernah baca di sebuah email, anaknya waktu MPASI sudah menunjukkan tanda-tanda alergi, tanda hiperaktif, dll
Dan kecenderungan suka mainan yang berputar2, memperhatikan lambaian gorden dan daun2 yang tertiup angin daripada mainan anak2
Apakah benar begitu ?
-
maymoms, ada link nih yg mungkin bs membantu ... nemu pas blogwalking
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/04/03/07452188/7.Tanda.Bayi.Autistik
ada pertanyaan2, dan seorang anak berpeluang menyandang autis, jika minimal dua dari pertanyaan di atas dijawab Tidak.
-
maymoms, bisa dibaca di
sini... itu yang nulis pernah belajar di CAE juga, isinya catatan kuliah kitalah...
"Some things you can give and give and not lose any. Things like happiness or love or my colours."
–Elmer and the Rainbow
-
mbak Ella, mantap mbak, jempol deh .. :D
-
Thanks Sidta & Gabriella :) sangat informatif
Thank you very much !
-
dinda,
gw baru baca anakkuautis(dot)blogspot(dot)com
sedih tapi sangat kagum sama dosenmu itu.. very inspiring...
Thanks udah share info-nya
A brand new mom who loves the smell of mint, the taste of berries and the unexpected twist of life.
-
indriani budi utami wrote:
Pernah baca juga di website RSPB. Albert Einstein juga sebenarnya bisa dikategorikan anak autis krn baru bisa bicara di umur 4 tahun. Selain Albert ada juga bbrp ilmuwan terkenal dunia yg bisa dikategorikan sbg penderita autis. Hanya saja waktu itu belum booming istilah autis spt sekarang. Dan kalau dilihat dari kecenderungan mereka untuk fokus ke satu hal-lah yg bikin mereka bisa berhasil di bidangnya.
Well, mungkin yang Saya tulis ini masalah yang kontroversial.
Berawal dari keprihatinan Saya ttg masalah labelling terhadap anak, terutama pada anak yang late-talker, yang late-bloomer, yang kurang bisa bersosialisasi dengan teman2nya, sehingga waktu kecilnya sering diberi "label" anak autis, hyperactive/ADHD, retardasi mental, dll, dan ini tidak hanya terjadi di indonesia, tp di negara maju sekalipun spt USA. Jadi, setelah membaca bbrp referensi, Saya jd tidak setuju sama sekali kalau Albert Einstein itu dikatakan dulunya sewaktu kecil menderita autism, ataupun Thomas Alva Edison yang waktu kecilnya sering dikatakan ADHD oleh ahli2 sekarang.
Akhir2 ini Saya sedang tertarik membaca banyak referensi tentang anak-anak yang late-talker,
late bloomer, tapi bisa catch-up mengejar ketertinggalannya terutama di komunikasi verbal ketika umurnya sudah memasuki masa2 anak masuk SD. Anak-anak yang dulu sering diberi label "autism" tetapi ketika masuk usia SD (6-7 tahunan) bisa "keluar" dari kriteria autism. Kalau IMO, terhadap anak-anak yang spt ini, lebih setuju terhadap pendapat yang menyebutkan kalau anak2 ini adalah anak-anak gifted. Istilahnya gifted-disinkroni, sehingga perkembangannya, terutama di bidang bahasa, menjadi lebih terlambat dan berbeda jika dibandingkan dengan anak-anak lain sehingga mereka sering diberi "label" yang salah oleh para pakar sekalipun.
Parents yang tertarik mungkin bisa baca-baca
disini dan
disini. Kalau yang ini, Saya sudah baca juga bukunya. Interesting.
-
maymoms
Mamas yang lebih tau tentang autisme, mau tanya... apakah autisme ini sudah bisa dideteksi sebelum anak berusia 2 tahun ?
Pernah baca di sebuah email, anaknya waktu MPASI sudah menunjukkan tanda-tanda alergi, tanda hiperaktif, dll
Dan kecenderungan suka mainan yang berputar2, memperhatikan lambaian gorden dan daun2 yang tertiup angin daripada mainan anak2
Apakah benar begitu ?
wrote:
kebetulan td pagi baru baca tweet nya dr tiwi tgg autism...
gw paste aja yah:
[list=*]
- Ini prolog nya, th 2003-2007 sy menangani skitar 200 anak2 yg kami diagnosis autism/MSDD, 85% datang dg keluhan tak bs bicara, 80%laki2[/*]
- Gangguan perkembangan (autism) ini mempengaruhi kemampuan komunikasi,interaksi sosial dan perilaku[/*]
- Seringkali gejala tampak seblum anak berusia 3 th, tp sbtulnya tanda2 dini nya sejak awal sudah terlihat,walau blum jelas[/*]
- penting sekali memperhatikan tanda interaksi/komunikasi ini sejak bayi, adakah senyum pd by bila kita bicara pdnya?[/*]
- Bahasa tubuh (bahasa non verbal) adalah bahasa yg menjadi "modal" bicara senyum saat diajak bicara, bye2, cium tangan, "tos", menyimak[/*]
- Bahasa verbal ditandai mampu berbicara bergantian dg baik, bukan bicara semaunya,anak2 autism sering bahasa nya tak dimengerti (bhs planet)[/*]
- Menilai interaksi sejak dini? Pada by usia 9 bl, berikan sesuatu, kemudian tarik benda itu,matanya kearah kitakah? Kalau iya, interaksibaik[/*]
- Seringkali autism itu dikatakan sbg "spektrum autism", seperti "warna" bergradasi, dari yg ringan menuju berat,sering kasus2 nya "tak jelas"[/*]
- Seringkali "kemampuan bicara verbal" dipakai sbg "kriteria diagnosis", sbtulnya lebih baik lihat tanda dini kemampuan bicara "non verbal"[/*]
- autism krn polusi lingkungan thd mercury, menyebabkan vaksin MMR itu jd dihubung2kan,pdhal mercury di laut itu lebih gede lagi kan?[/*]
- Banyak penelitian membuktikan MMR tak ada hubungannya dg autism[/*]
- Teori tentang penyebab autism banyak dan blum jelas, ada yg katakan genetik (pool genetic), gg otak sblum lahir, polusi genetik dll[/*]
- Ketakutan akan vaksinasi MMR berdampak pd "merebak"nya kembali penyakit itu di masy, campak, gondongan, rubella jd banyak lagi :([/*]
- Autism sembuh? kalau yg dimaksud adl anak mampu berpikir/prilaku spt anak lain, tanpa terapi atau pertolongan profesional, dia tak bs sembuh[/*]
- Umumnya autism "sembuh", jika ia mampu hidup mandiri (sesuai tk usia),prilaku normal,berkomunikasi dan bersosialisasi, mampu ikuti akademis[/*]
- Stimulasi yg baik, deteksi dini kasus autism, ikut mempengaruhi "penanganan autism, prinsipnya lebih dini kita tangani lebih baik[/*]
begitulah... semoga membantu :)
Bussy life...happy life...