Bayi Bingung Puting

Oleh sarah audia pada Senin, 25 Maret 2013
Seputar Expert Explains

Bingung puting merupakan salah satu masalah yang sering timbul dan menganggu proses menyusui. Sebagian besar bayi sehat lahir cukup bulan yang sejak dini sudah diperkenalkan menyusu melalui dot atau terbiasa dengan empeng sebelum dia benar-benar memahami bagaimana cara menyusu langsung ke payudara yang baik, dapat meningkatkan risiko bayi mengalami bingung puting yang nantinya jika berkepanjangan dapat mengganggu produksi dan suplai ASI. Tahap akhirnya bayi bisa sampai frustasi dan menolak menyusu.

Mari kita bahas mengapa dot dan empeng bisa mengganggu proses menyusui dan menyebabkan bingung puting?

Mekanisme bayi menyusu langsung ke payudara berbeda dengan mekanisme menyusu melalui dot atau mengisap dengan empeng. Ketika bayi menyusu langsung ke payudara terdapat koordinasi yang bersamaan antara lidah bayi, rongga mulut, dan gerakan rahang. Mulut bayi akan terbuka lebar dan puting ada di langit-langit belakang, sebagian besar sampai seluruh areola masuk ke dalam mulut bayi. Lidah menahan puting dan areola bersamaan dengan langit-langit mulut membentuk dot panjang siap untuk mengisap. Lidah ada di belakang puting siap memompa areola, kemudian dilanjutkan dengan gerakan menelan dan seterusnya sampai bayi selesai dalam 1 sesi menyusu. Di sini bayi akan belajar dan berusaha untuk mendapatkan ASI sesuai yang dia butuhkan.

Berbeda dengan ketika bayi menyusu melalui dot, bayi tidak harus membuka mulut lebar saat dot masuk ke mulutnya. Aliran susu lebih mudah didapat dan bayi menggunakan kedua bibirnya untuk mengisap. Dot tidak perlu dimasukkan jauh ke dalam mulut sampai langit-langit, susu sudah masuk cepat ke dalam mulut bayi walaupun bayi tidak menghisap secara aktif. Lidah berada di depan dot dan bergerak maju mundur menutupi lubang dot yang berfungsi menghentikan aliran susu saat terlalu deras. Walaupun bayi tidur dengan posisi terlentang dan tidak mengisap, aliran susu tetap keluar. Hal ini dapat meningkatkan risiko tersedak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa bayi tidak perlu usaha banyak untuk mendapat susu melalui dot.

Bayi yang sudah kenal atau terbiasa dengan dot akan merekam proses menyusu seperti saat ngedot. Alhasil ketika dipertemukan dengan payudara ibunya, dia bisa menjadi malas atau lupa bagaimana mekanisme menyusu yang sebenarnya. Mulutnya tidak mau membuka lebar dan malah menguncup, ketika menyusu sering lepas-lepas, menjepit puting di depan mulut berkali-kali seperti bingung, menyusu cenderung di puting dan kedua bibir mengisap puting seperti saat ngedot. Jika menunjukkan gejala seperti ini pada bayi yang pernah terpapar dot ini dinamakan awal mula terjadinya bingung puting. Bayi sulit melekat dengan baik, puting ibu bisa lecet karena gigitan bayi. Masalah perlekatan yang tidak baik dapat berakibat pengosongan payudara yang tidak sempurna. Salah satu akibat dari pengosongan payudara tidak sempurna yaitu saluran ASI tersumbat sampai menyebabkan galactocele (kista isi susu), payudara bengkak, mastitis, sampai abses payudara. Semua kondisi ini dapat menurunkan produksi dan suplai ASI. Bayi ikut frustasi sehingga menolak menyusu langsung pada payudara.

Empeng dapat mengganggu proses menghisap bayi, bayi akan terbiasa mendapatkan comfort sucking melalui empeng yang seharusnya comfort sucking didapatkan di payudara. Hal ini akan menganggu perlekatan bayi menyusu. Selain itu empeng dan dot dapat menganggu pertumbuhan rongga mulut dan langit-langit, meningkatkan risiko tersedak, menganggu pertumbuhan gigi, meningkatkan risiko kejadian otitis media (infeksi telinga tengah), menyebabkan ketergantungan pada bayi sampai menjadi balita, bisa saja bayi alergi terhadap bahan-bahan dari dot atau empeng.

Proses menyusui adalah proses demand & supply. Semakin sering bayi menyusu langsung ke payudara semakin banyak ASI yang dihasilkan. Sinyal rangsangan produksi ASI paling besar dari isapan bayi langsung ke payudara. Dot dan empeng dapat mengganggu proses ini, sehingga produksi dan suplai ASI juga terganggu.

Lalu apa yang harus mama lakukan jika bayi menunjukkan gejala bingung puting atau sampai menolak menyusu? Berikut tips-tipsnya:


    1. Begitu gejala bingung puting muncul dan bayi menunjukkan masalah dalam perlekatan segera minta bantuan konselor laktasi di klinik laktasi.
    2. Saat konsultasi dengan konselor, sebaiknya membawa ayah, pengasuh, atau nenek bayi yang menjaga agar diajarkan bagaimana cara memberikan ASI perah dengan cupfeeder atau cawan. Ini direkomendasikan daripada dot karena tidak akan menyebabkan bingung puting. Catatannya cupfeeding dilakukan olah ayah atau keluarga dan pengasuh selain ibu. Bayi hanya menyusu langsung ke payudara jika bertemu ibu agar bonding tidak terganggu, sehingga ibu tidak dianjurkan mencoba teknik cupfeeding.
    3. Stop dot dan empeng sesegera mungkin. Tanyakan secara detil pada konselor laktasi bagaimana menyiasatinya.
    4. Jika bayi mengalami masalah perlekatan yang ringan dengan memaksimalkan bayi menyusu dengan perlekatan yang benar sudah bisa menjadi solusi. Tapi apabila bayi menolak menyusu sama sekali selama beberapa hari sampai bulan, pertimbangkan baik-baik perlunya tindakan relaktasi dengan alat bantu menyusui. Minta bimbingan dan konsultasi lebih lanjut ke konselor laktasi. Relaktasi merupakan proses perjuangan dan komitmen dari ibu, ayah, dan keluarga agar bisa mencapai keberhasilan bayi mau menyusu lagi.
    5. Perbanyak skin-to-skin contact ibu dan bayi, bisa dengan menggunakan baby wrap, kulit bayi menempel di kulit ibu seharian sepanjang hari sampai beberapa hari. Hal ini dapat meningkatkan bonding dan merangsang bayi untuk menyusu. Tidur bersama saat bayi anda tidur.
    6. Berikan waktu full untuk bayi, delegasikan pekerjaan rumah tangga kepada orang lain. Jika perlu ibu yang bekerja cuti terlebih dahulu untuk meningkatkan bonding ibu dan bayi.
    7. Ibu juga sebaiknya memperhatikan makan makanan dengan gizi seimbang dan air putih yang cukup. Beberapa sayuran dan herbal yang dapat membantu meningkatkan supply ASI juga dapat dicoba seperti daun katuk, oatmeal, daun bangun-bangun, fenugreek,dll.
    8. Dukungan dan perhatian dari ayah serta keluarga yang lain agar ibu semakin semangat dan tetap optimis.
    9. Sebelum terjadi kejadian bingung puting, hindari penggunaan dot dan empeng. Ibu bekerja sejak awal sudah mempersiapkan manajemen ASI Perah dan ayah, keluarga, atau pengasuh belajar cupfeeding dengan konselor laktasi.
    10. Susu formula bukan solusi pada kasus bayi bingung puting.
    11. Tetap percaya diri dan optimis, tanamkan satu hal yang penting bahwa Mama dan bayi pasti bisa melewati semua ini dengan indah.

Tetap semangat dan selamat menyusui ya, Ma.

17 Komentar
Fenny375 February 5, 2015 2:22 pm

anak saya umur 9 bulan, karena suatu hal bayi saya ditinggal dirumah neneknya selama 1 bulan saat umurnya 7 bulan, dengan tetap ASIP + sufor,umur 8 bulan saya bawa lagi anak saya, namun karena terlalu lama, anak saya jadi bingung puting (mungkin 1 bulan minum pake' dot terus), selama 1 bulan ini sudah saya coba untuk pelekatan kembali, namun belum berhasil.
saya terus mencoba mompa, tapi hasilnya ASI saya tidak keluar...jika sabtu minggu, saya selalu mencoba untuk nyusui langsung (pke selang NGT) tapi tetap g mau nempel, dan akhirnya nangis dan tiap sabtu minggu juga saya tidak memberinya dot,namun saat saya kerja kembali lagi ke dot.
mohon sarannya...saat ini saya masih bekerja...

MissClarasita January 29, 2015 1:18 pm

@sarah audia, bun lokasinya dimana?
Saya kepengen konsultasi laktasi, tp blm berani karena omongan mereka rada kejem bagi saya yg kesulitan full asi sehingga harus disambung :(

Manik Devdan
Manik Devdan January 8, 2015 1:00 pm

Hi dok, saya pny masalah yg sama. anakku 2bln 18hr sudah bingung puting setelah sy kembali kerja 2 mggu kebelakang ini. minggu pertama msh mau nysu lgs pd, tp minggu kedua sudah nangis setiap ditawarkan. awalnya msh suka nyuri2 nyusui saat dia ngantuk tp skrg udah ga mau sama sekali :( Kira2 bayi bs stress ga ya dok kl sy paksain nyusu pas drumah, krn dia nangis terus2an dan ujungnya tetap ga mau nyusu lgs. saya juga ksh sugesti positif saat gendong dia. dan satu lagi dok, utk lepas botol sepertinya ga mungkin :( krn orang tua yg jaga dia. sy harus gmn ya dok?

@Diah: Kereeennnn... boleh di share ga mba pengalaman'nya? selama 2mggu relaktasi itu mba ambil cuti apa smbl kerja, trus media minum asipnya pake apa ya? huuu butuh dukungan biar bisa sesabar mba diah.. ^,^

sarah audia
sarah audia December 12, 2014 7:34 pm

maaf baru membalas reply

@mama meyss: coba tawarkan ASIP dengan sendok ma. diberikan pada saat anak belum lapar sekali, biasanya bayi 3 bulan sudah terpola nyusu tiap berapa jam sekali diluar GS. nah coba majukan setengah jam pemberian ASIP nya sambil terus disugesti positif oleh si pengasuh. Mama semangati terus pengasuhnya agar semakin sabar dan telaten dalam memberikan bayi ASIP melalui sendok. HTH ya

@mama nuzul: memang awal-awal terasa berat untuk ibu, nenek dan bayi ketika memilih pemberian ASIP tidak dengan dot tapi percaya mam bayi itu pinter, dia akan adaptasi dan belajar pelan-pelan. awlanya tidak langsung banyak seperti jika anak minum dengan dot. Ini kejadian dengan anak saya baru 4 hari ini saya tinggal kerja awalnya 8 jam hanya habis 175 ml, kemudian naik jadi 160 ml dalam 5 jam setelah itu 250 ml dalam 8 jam. pelan2 naiknya tapi pasti. yakin bisa mam. hth yaa

@mama ira: pertama mungkin anak bosan. coba memberikan asIP di ruangan yang berbeda di rumah. adakah? semangati terus pengasuh dan share tentang resiko dari dot. kasi reward ke pengasuh apabila anak berhasil minum ASIP dengan sendok dan cupfeeder. berikan asip saat anak belum terlalu lapar, gapapa sedikit2 tapi sering. terus sugesti bayi dan langsung full ke bayi selama mama di rumah ya. kalo perlu lepas gadget, sekali "bayar" bonding gak adanya mama selama kerja. Bayi cukup pintar ma, mamanya yakin semangat dan sambil pantau terus tanda kecukupan ASI nya ya. semangaat

Ira Soediantoro December 12, 2014 2:41 pm

Dok,
Sebulan sebelum kembali bekerja,pengasuh dan ibu mertua saya sudah latihan memberikan Asip dengan sendok dan cup feeder. Lalu 3 hari sebelum masuk kerja,saya latihan meninggalkan anak saya mulai dari 3,5 hingga 9jam. Selama 1mg ditinggal kerja,Anak saya sukses minum Asip mulai dari 80 ml sd.300ml.Menginjak minggu ke-2, anak saya adakalnya ngamuk tidak mau minum Asip.Hingga akhirnya pengasuh memutuskan memberikan Asip pakai dot meski dari sejak melahirkan saya sudah melarang penggunaan dot. Setelah kejadian itu, saya was-was membayangkan bingung puting,saya bercita-cita menyusui hingga anak saya berumur 2th.

Apa yang harus saya lakukan,Dok?