Budgeting For My Baby

Oleh Prita Ghozie pada Kamis, 24 November 2011
Seputar Expert Explains

Urban Mama positif hamil? Wah, selamat, ya! Senang sih boleh aja, tapi kita harus ingat masih ada tugas dan tantangan menanti, apalagi kalau bukan menyiapkan diri menjalani kehamilan sehat dan bahagia! Plus menyiapkan kekuatan finansial. Ingat, kehadiran anak pastinya akan nambah pengeluaran sehari-hari.

Let’s start counting, Mama.

Masa Kehamilan & kelahiran
Pos pengeluaran di masa penantian si buah hati umumnya digunakan untuk membeli segala peralatan bayi yang cukup besar dan juga persiapan melahirkan.

#1. Baby Stuff
Nah, masa penuh euphoria ini sering membuat kita lupa daratan. Baju bayi yang menggemaskan, stroller, car seat, baju hamil, dan lainnya bisa jadi menggerus keuangan kita hingga tak bersisa. Belum lagi terpaksa mengandalkan taksi kemana-mana karena sudah tidak bisa menyetir sendiri, atau bahkan mengambil jasa asisten rumah tangga jika ternyata kehamilan agak menyulitkan untuk mengerjakan household chores.

Cerita pengalaman pribadi, saat tahu anak kedua kami berjenis kelamin perempuan, ingin rasanya hati berteriak saking senangnya. Akhirnya bisa juga belanja semua pernak-pernik bayi yang berwarna pink (maklum saya penggemar pink sejati). Beruntung, suami masih mampu mengingatkan, “Bun, beli barang penting-penting dulu. Utamakan yang prioritas. Stroller bekas Arzie kan masih bagus, belum perlu diganti dengan yang warna pinkish...”.

Kalau bicara mampu atau tidak membeli semua yang saya inginkan itu, bisa jadi mampu. Tetapi apa perlu? It’s NEEDS versus WANTS. Karena itu, kita harus menulis lagi apa saja yang menjadi kebutuhan untuk tahun pertama si bayi dan kita harus bisa menentukan mana yang prioritas dan mana yang bukan.

Kalau kita mampu untuk membeli yang baru, invest in good quality stuffs supaya awet dan bisa dilungsurkan ke adiknya kelak.

#2. Asuransi Jiwa dan Manfaat Kesehatan
Bila anggota keluarga bertambah, itulah saat yang tepat untuk mengevaluasi apakah keluarga kita sudah mendapatkan perlindungan Asuransi Jiwa yang tepat. Ingat lho, fungsi asuransi jiwa itu adalah untuk mengganti penghasilan si pencari nafkah, apabila terjadi risiko kematian saat usia masih produktif. Jangan lupa juga cek berapa besar manfaat kesehatan yang didapat dari kantor untuk mengganti biaya melahirkan. Saya sangat menyarankan kita membuat budget untuk operasi Caesar, karena jika ternyata kelahiran partus normal, dana yang sudah disiapkan bisa dialihkan untuk investasi.

Mau intip bagaimana cara membuat budget untuk si buah hati? Ini dia…






































































































  Masa Hamil Tahun Pertama
Baju hamil dan krim anti strechmark 3,000,000 0
Biaya persalinan 20,000,000 0
Vitamin & Obat (ibu & anak) 1,500,000 1,500,000
Baby Furniture & Bedding 5,000,000 0
Stroller, car seat, baby carrier 10,000,000 0
Kursi makan 1,000,000 0
Peralatan Mandi, Bak Mandi 1,000,000 0
Pakaian Bayi
Mainan bayi 1,000,000 6,000,000
Popok - 4,500,000
MPASI - 5,000,000
Pompa ASI - 1,000,000
Alat Steril - 2,500,000
Baju menyusui - 2,000,000
Botol Susu/Botol ASIP - 3,000,000
Susu Formula - 0
Imunisasi - 2,000,000
Gaji perawat/suster bayi - 13,000,000
TOTAL Rp. 42,500,000 Rp. 40,500,000

Wah, ternyata banyak juga ya dana yang dibutuhkan untuk budget seorang anak. Semua keperluan ini bisa dipersiapkan dengan mengambil porsi hingga 20% dari gaji bulanan. Alternatifnya, bisa diambil dari bonus tahunan. Tapi ingat, saat anak sudah lahir, prosentase pengeluaran sebaiknya hanya sekitar 10% dari gaji bulanan.

Nah, coba deh Mama dan Papa lihat, ada satu pos pengeluaran yang sebetulnya tidak perlu ada paling tidak di tahun pertama kelahiran anak. It’s the choice to give ASI Exclusive. Setiap tahunnya, kita bisa menghemat penghasilan setidaknya Rp. 10 juta hanya dengan memberikan ASIX. The magic of ASI in Financial Planning bisa dilihat di sini. Ssst, ini bisa jadi sumber dana pendidikan yang melangit itu lho!

Mau Sekolah Dimana?
Diskusi mengenai dana pendidikan anak sudah harus dimulai sejak si bayi masih dalam kandungan. Calon mama dan papa harus tahu sekolah seperti apa yang ingin dipilihkan untuk si buah hati. Mulailah datangi sekolah-sekolah yang sudah menjadi pilihan urban Mama Papa dan cari tahu berapa besar biaya pendidikan yang kelak dibutuhkan. Nah, di artikel selanjutnya, saya buatkan ya bagaimana cara menghitung dana pendidikan yang kita butuhkan plus panduan implementasi yang sesuai dengan PLAN kita. See you...

11 Komentar
bwirastuti December 4, 2011 1:24 pm

Good article!!
Can't wait to read the next!

indah nildha
indah nildha November 25, 2011 9:29 pm

suka banget dengan artikelnya...
membuka mata tentang konsep needs vs wants, mengingatkan tentang pentingnya asji dan persiapan sejak dini... :D

Amel
Amel November 25, 2011 9:19 am

Nice article mrsghozie!

Kalau dilihat dari tabelnya, pengeluaran utk mainan bayi cukup besar juga ya. Jadi sadar bahwa selama ini banyak pos pengeluaran numpuk disitu, dan setelah dilihat-lihat lagi mainan yang telah dibeli ternyata fungsinya mirip-mirip -_-"

Oia, saya jadi kepikiran nih.. belakangan ini, prewalker shoes / sepatu bayi jadi perdebatan needs vs wants bagi saya..
Sebenarnya berapa sih jumlah sepatu yang dibutuhkan bayi? karena mereka kan tumbuh cepat sekali ya.. Tapi ada 'wants' untuk mendandani dengan sepatu warna merah/biru, atau model sneaker / pantofel-look-a-like..heheee
Mamamods, udah pernah ada diskusinya belum yah? aku search di forum ga ketemu..

many thanks,

Prita Ghozie
Prita Ghozie November 24, 2011 7:57 pm

Hi3...NEEDS vs WANTS ini kalo bisa kita manage, InsyaAllah financial plan kita bisa berjalan lancar. Teorinya sih, urban papa biasanya lebih bisa prioritasin si NEEDS (meski kenyataannya blum tentu he2)....Jadi, buat yg lebih gampang kalap belanja, pegangan erat2 yuk sama pasangan kita :)

Oci Rajagukguk Dewono
Oci Rajagukguk Dewono November 24, 2011 12:59 pm

A nice reminder, makasih ya! pengalaman wkt anak pertama byk yg hny ikutin nafsu hehe.. Skrg Hamil anak ke-2 dah bertobat :D