Cerita Lebaran

Oleh the urban mama pada Jumat, 01 Agustus 2014
Seputar Our Stories

Setiap keluarga memiliki tradisi dan cara merayakan lebaran yang berbeda-beda. Berikut ini ada cerita tentang bagaimana TUMFamily merayakan Lebaran.

Wiwit:

Tahun ini kami berlebaran di Surabaya bersama mertua, jadi saya akan bercerita tradisi lebaran di rumah mertua. Di keluarga suami saya, lebaran akan sama meriahnya dengan saat natal tiba. Karena mama mertua saya datang dari keluarga besar dengan agama yang majemuk.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari raya Idul Fitri diawali dengan sholat ied berjamaah. Setelah itu, saya, suami, anak-anak, mertua, dan saudara ipar berkumpul untuk melakukan sungkeman. Selesai sungkeman kami bersantap hidangan lebaran yang sudah disiapkan Mama sehari sebelumnya. Hidangan khas lebaran di keluarga kami adalah kare ayam, sambal goreng, daging rendang hingga sate ayam. Selesai bersantap, kami bersama-sama berziarah ke makam leluhur. Kegiatan ini juga sebagai sarana bagi kami dan anak-anak kami agar mengenal pendahulunya. Saat ziarah, biasanya Mama dan Papa akan bercerita tentang makam siapa ini. Seperti sebuah dongeng, Kira dan Kara pun antusias mendengar dan ikut berdoa.

Beberapa hari kemudian acara yang dinanti tiba, berkumpul bersama seluruh keluarga besar. Masing-masing akan membawa makanan untuk dinikmati bersama. Tradisi potluck ini sudah bertahun-tahun dijalankan di keluarga besar mama mertua saya baik di saat hari raya Lebaran maupun Natal. Kegiatan ini pula yang mendekatkan saya dengan seluruh sepupu-sepupu suami saya, mendekatkan Kira dan Kara dengan seluruh sepupu-sepupu dan om-tantenya. Seru, heboh, ramai, dan akrab adalah suasana yang kental terasa.

***

Aini:

Beberapa tahun belakangan ini kami sekeluarga harus rela tidak merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar di tanah air karena tinggal berpindah-pindah. Sedih bercampur haru: sedih karena pastinya lebaran tidaklah sama tanpa keluarga besar apalagi saat melewati malam takbiran tanpa sayur-sayup gema kalimat takbir; haru karena berkat teknologi, kebersamaan dengan keluarga tetap bisa tersambung dan sebagai gantinya kami berlebaran bersama teman-teman sesama perantau, yang jadi keluarga kedua selama di sini.

Kami memulai hari dengan pergi ke mesjid di kota, mengejar shalat ied. Di beberapa mesjid disini, shalat iednya dibuat empat sesi dari pukul 8 a.m - 11 a.m. Naik kereta dari New Brunswick - NJ menuju Islamic Cultural Center of New York, kami kebagian sesi pukul 10 pagi. Ternyata mau shalat sesi keberapa pun, jama'ahnya tetap saja ramai.

Usai shalat ied, Alma minta diajak piknik ke taman. Kebetulan mesjidnya tidak jauh dari Central Park (15 menit jalan kaki). Sambil Alma berlari-lari main bubbles, saya dan suami duduk menelpon keluarga di Indonesia sambil menikmati bekal kue kering yang tadinya dibawa untuk sarapan di kereta. Lebaran tahun ini saya hanya membuat kue kering, tidak masak-masak banyak karena sambil membereskan rumah untuk pindahan.

Puas piknik di taman, kami lanjut ke acara yang ditunggu-tunggu: bersilahturahmi ke Konsulat Jendral Republik Indonesia New York. Saat lebaran kemarin, KJRI New York mengadakan acara open house. Horeee, makan-makan! Hola, rendang & ketupat opor ayam! Di KJRI, kami janjian ketemu dengan teman-teman kampus & serunya jadi berkenalan lagi dengan banyak teman-teman baru sesama perantau Indonesia. Semoga idul fitri urban mama-papa dipenuhi oleh syukur & kebahagiaan bersama orang-orang tersayang ya. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir-batin.

Bagaimana dengan cerita lebaran urban mama?

Kategori Terkait


Tag Terkait

3 Komentar
WiwiT
WiwiT August 7, 2014 12:08 pm

@Zata: iyaa.. yaa ta.. baca cerita Aini, meskipun jauh dari rumah, lebaran tetep seru yaa..
@Dhita: wooowww... seruuuu sekaliiii... Ki-Ka baru minggu dpn mudik, kangen ke sawah dan ngejar2 bebek jugaaaa... Danish pasti seneng yaaa :)

dhita_ayu
dhita_ayu August 7, 2014 11:31 am

Lebaran kemarin mudik ke Cirebon ke tempat mertua, dan ini mudik pertamanya Danish juga. Senangnya Danish main ke rumah eyang, kebetulan rumahnya banyak sawah di sekitarnya jadi tiap pagi nyuapin Danish sambil jalan2 ke sawah atau ke sungai irigasi, juga main sama bebek dan sapi..

zata ligouw
zata ligouw August 1, 2014 9:29 am

ahh senangnya baca cerita lebarannya Wiwit dan Aini.. kalo gw lebaran kali ini agak kurang lengkap karena suami pas lagi keluar kota saat hari Lebaran, tapi udah ditebus dengan jalan2 rame2 setelah dia balik sih :)