Tidak ada kurikulum standar tertentu yang diikuti. Tidak ada buku pelajaran yang dipakai. Tidak ada AC di kelas. Bahkan tidak ada lantai keramik. Nyatanya, Jojo sudah hampir menyelesaikan tahun keduanya di preschool ini. Dan ia sangat menikmati setiap menitnya.
Memiliki anak yang mandiri adalah dambaan semua orangtua. Dalam hal bermain, saya meyakini bahwa kebersamaan dengan anak memang penting namun anak pun perlu waktu bebas tanpa intervensi, bahkan oleh orang tuanya sendiri.
Setelah putri kami lahir, semua rutinitas kami tentu berubah. Fokus kami berubah drastis. Padahal dulu, saat masih berdua, kami sering duduk berdua di teras, mengobrol-ngobrol sambil bercanda ria.
Waktu kecil mungkin mereka akan terlihat bagai monster mini. Apa-apa minta ditemani. Apa-apa harus diajari. Makannya pun mesti dijaga. Takkan lama waktunya saat kita yang terduduk memandangi foto-foto kecil mereka, berharap mereka akan berlari ke pelukan kita setiap saat.
Menurut narasumber, mental fitness merupakan kondisi mental yang fit atau sehat. Dengan kondisi mental yang sehat, maka akan memunculkan pandangan yang positif dalam pemikiran, tindakan, serta perasaan. Ternyata olahraga martial arts sangat berperan dalam pembentukan mental fitness pada anak.
Selama tinggal di tanah Skandinavia ini, pertama kali mendengar ide ''Camping yuk'', yang terpikir oleh saya adalah dingin-dinginan di tenda. Tapi ternyata tidak begitu. Saat akhirnya mengiyakan ajakan untuk camping sekeluarga, saya pun takjub.
Sejak pandemi, Lana senang sekali belajar brush lettering menggunakan brush pen. Selain brush lettering, anak-anak juga hobi menggambar digital menggunakan aplikasi Pro-Create. Dari hobi baru ini, muncullah ide membuat masker. Terinspirasi dari masker-masker lucu yang muncul di media sosial, Lana pun mencoba membuat masker dari gambar kreasinya sendiri.
Kita yang berprofesi ibu rumah tangga mungkin secara fisik ada #dirumahaja. Tapi, ada kalanya kita menjadi tidak sepenuh diri menjalankan peran karena memikirkan terlalu banyak hal yang kurang bermanfaat, merasa kurang produktif, atau jenuh. Apalagi, kita yang hidup bersama anak-anak musti kian waspada di masa kenormalan baru ini karena tidak bisa sembarang ke mal atau liburan ke luar kota.