Di mulai lama sebelum saya dan istri (Rika) memiliki buah hati, hari Kartini merupakan hari yang sibuk dan menyenangkan, terutama di keluarga istri saya. Ibu mertua saya di tahun 80an adalah seorang hair dresser ternama, namun setelah istri saya masuk SMP, ia berhenti dan membuka salon sendiri di rumah. Sejak itu, setiap hari Kartini dan 17 Agustus, salonnya selalu ramai dengan anak-anak kecil yang ingin didandani untuk ikut lomba baju daerah.
Setiap hari Kartini, saya dan Rika selalu mengambil cuti dan membantu ibu dengan merias puluhan anak yang datang dari pukul 4 pagi. Ini bahkan sudah saya lakukan saat masih pacaran. Rika membantu ibu merias dan saya memakaikan baju daerah. Koleksi baju daerah mertua saya untuk anak-anak kecil banyak sekali. Mertua saya dikenal oleh orang-orang setempat sebagai go-to person untuk soal rias Kartinian karena selain rias juga menyediakan baju. Setelah selesai merias, kami pun sering pergi ke sekolah atau lomba untuk melihat apa anak-anak yang kami rias menang lomba atau tidak.
Cucu-cucu dari mertua saya pun tak luput dari hari Kartini, bahkan jadi model (dan alasan) mertua saya untuk membuat baju daerah baru untuk koleksinya. Putra-putri saya, Shavira dan Arkan, lahir dalam tradisi ini. Sejak Vira kecil, ia sudah menemani kami merias dari pagi. Kadang membantu, kadang ngerecokin.
Saat Vira berumur 1 tahun, ia mulai didandani oleh neneknya setiap hari Kartini dan 17 Agustusan. Karena dia cucu perempuan pertama, jadi mertua saya clamitan kayak istri saya kalau lihat diskon di mothercare, dan Vira diam saja kalau didandani. Genetis kayaknya nih.
Jadi rutinitas keluarga kecil kita beberapa tahun terakhir ini adalah cuti setiap hari Kartini, bangun jam 3 pagi, setup shop dan mendandani anak-anak yang sudah booking sehari sebelumnya. Vira sekarang sudah bisa bantu-bantu terutama bantu papahnya ambil baju yang diminta dan membawakan peralatan rias yang diminta oleh nenek dan ibunya. Tidak hanya itu, kakak-kakak ipar kami juga turut membantu, it's a huge family affair.
Setelah semua selesai, baru deh kita mendandani Vira dan sepupunya Sabrina dengan baju daerah terbaru buatan nenek, lalu sekeluarga ikut parade keliling di sekolah Vira dan rencananya tahun ini akan ikut lomba di RT kami.
Tahun ini gak akan cuma Vira yang tampil, tapi juga Arkan. Seperti apa baju mereka tahun ini? It's a surprise.
Urban Mamas dan Papas, ingat untuk mengambil foto si kecil pada hari Kartini nanti 21 April baik sendirian atau saat parade dan posting di thread "Kids in Baju Daerah at Kartinian & 17 Agustusan" ya! Nanti baju daerah Vira dan Arkan hari Kartini ini akan ditampilkan disana. :-)
hahahaha...seru banget sih Chan ceritanya .
@Sukma: Waduh maaf sukma, lagi gak terima adopsi saat ini, dua anak dah cukup, hehehe...
@Dhira: *halah* jangan puji-puji deh, ntar melayang aku...
@Brenda: Terima Kasih tante Brenda, Vanya Kartinian ini pake kostum apa? Wah jadi penasaran.
Tadi pagi seru bin capek dirumah, cuma datang 20an anak, tapi cukup bikin capek. Selamat Hari Kartini untuk para Mamas & Papas, dan wishing the Kopdar di PIM berjalan lancar. Photos OK!
Happy birthday Vira... tambah besar tambah cantik dan tambah pinter pastinya..
Vira cantik banget, pinter banget didandanin diem aja dan ayu banget pakai baju daerah....
Chandra (papanya) juga ngga kalah hebat....!!! Jadi ngebayangin rumah mamanya Rika setiap kartinian pasti seru banget ya...
aku terkesima dengan urban papa yang satu ini!
tradisinya menarik sekaliiii!!!
urban papa!! gue telat banget yah komennya. tapi seru banget! wuahh seru banget! gw terkesima bacanya. pengen jadi bagian dari keluarga lo. (haha maksudnyaaahhh :p) oiya, happy bday to Vira yaaah ! :) today kan? :)