Weekend lalu kami sekeluarga bermain-main dengan paper mache atau yang sering disebut dengan bubur kertas. Caranya jauh lebih simpel ketimbang play doh. Bubur kertas itu kami buat jadi aksesoris yang nantinya bisa ia pakai sendiri.
Menggunakan sampah rumah tangga berbahan plastik untuk dijadikan mainan si kecil mempunyai manfaat yang besar, selain mengasah kreativitas, juga membantu mengurangi sampah plastik dan si kecil pun senang.
Tidak ada kurikulum standar tertentu yang diikuti. Tidak ada buku pelajaran yang dipakai. Tidak ada AC di kelas. Bahkan tidak ada lantai keramik. Nyatanya, Jojo sudah hampir menyelesaikan tahun keduanya di preschool ini. Dan ia sangat menikmati setiap menitnya.
Kita tidak perlu menunggu anak bisa menulis untuk bisa melatihnya jadi penulis. Dasar penting menjadi seorang penulis adalah kekayaan ide dan kemampuan membuat cerita dengan alur yang menarik. Kemampuan ini sudah bisa diasah sejak anak sudah cukup lancar berbicara, sekitar usia 3 tahun atau tingkat prasekolah.
Dari banyak artikel yang saya baca, sebagian besar menyimpulkan bahwa menonton memberikan dampak negatif bagi anak. Walaupun tidak dapat dipungkiri, banyak video edukasi dan nursery rhymes yang cukup membantu anak saya dalam menambah perbendaharaan kata, mengenal berbagai macam lagu, hingga mengenal angka dan huruf. Untuk itulah saya berusaha mengakali screen time menjadi kegiatan aktif, bukan hanya pasif.
Saya dan Bhumi, punya kesenangan yang sama: suka sekali menenangkan diri dengan bermain cap-cap menggunakan cat air. Untuk mudahnya, saya sering memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lemari es atau dari simpanan barang bekas sebagai capnya.
Kegiatan membersihkan rongga mulut sebaiknya di mulai sejak dini. Pada bayi usia 0-6 bulan yang belum muncul gigi susu, sudah harus dilakukan pembersihan di bagian lidah dan gusi selesai menyusu dan sebelum tidur malam.
Permainan ini seru sekali si anak bisa mewarnai es batu dengan cat warna-warni sekaligus belajar reaksi ilmiah dasar dari pencampuran baking soda dan cuka, serta belajar mencampur warna warna.
Lack of conservation, tepatnya lack the ability to understand conservation atau kurang memahami konservasi. Konservasi adalah kemampuan untuk memahami bahwa jumlah suatu material tetap sama walaupun penampilannya berubah.