Mendidik Anak Dengan Metoda Hypnosis

Oleh Rinaldi pada Jumat, 25 Maret 2011
Seputar Expert Explains



dr. Rinaldi Lenggana

Pendidikan: Fak Kedokteran Umum UKM Bandung. '96 dan S2 Unika Soegijapranata Semarang '07 Konsentrasi Magister Hukum Kesehatan.

General Practitioner dan PNS Dinkes Sumedang, PKM DTP Jatinangor, Sumedang (2004-sekarang).




Hipnotis berasal dari kata hypnos yang artinya tidur, namun hipnotis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang mirip tidur, dimana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar berkurang peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi) karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic sudah tidak lagi mengambil peranan.

Seseorang yang terhipnotis sebetulnya pada kondisi sangat terkonsentrasi yang sangat fokus. Jadi proses hipnotis adalah proses membimbing seseorang berpindah fokus dari eksternal ke internal (konsentrasi).

Menurut berbagai ahli, secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa pikiran manusia terdiri dari dua fungsi: alam sadar (berpengaruh pada kehidupan kita sekitar 12 %), dan alam bawah sadar (88%). Artinya alam bawah sadar mengelola lebih banyak kehidupan kita. Ada ahli lain yang membedakan menjadi 3 (sadar, bawah sadar, dan tak sadar), namun untuk memudahkan kita sederhanakan saja hanya ada dua fungsi. Alam sadar berfungsi secara kritis memfilter segala informasi yang akan masuk ke otak, menimbang, memeriksa secara logic, menganalisis dan seterusnya. Sedangkan alam bawah sadar tidak melakukan fungsi itu, di sini disimpan memori, disimpan pula program-program dan pola prilaku kita, demikian juga mengatur berbagai fungsi organ tubuh.

Gejala hipnotis sebenarnya bukan hal yang aneh. Setiap hari kita ini masuk dan keluar kondisi hipnotis/ trance berkali-kali, hanya saja levelnya biasanya ringan. Misal saat kita nonton TV, dimana perhatian kita terserap sepenuhnya di TV, maka kita tidak sadar akan sekeliling dan menjadi sangat tersugesti oleh TV. Pada saat kita melihat film seseorang yang disakiti, maka kita akan sedih dan marah, padahal kita tahu itu hanya film. Namun, sekali lagi, namun, karena pada saat nonton TV kita rileks dan konsentrasi, maka fungsi bawah sadar menjadi mendominasi, dan alam bawah sadar tidak bisa membedakan antara realitas dan imajinasi. Maka kita menjadi terhanyut dan sedih.

Apa Manfaat Hypnotis?

Hypnotis bisa dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kebutuhan :


  • Mental reprogramming buat diri sendiri ataupun orang lain.

  • Terapi untuk berbagai penyimpangan psikologis, seperti trauma, phobia, fear, dan lain-lain.

  • Komunikasi persuasif, baik untuk mempengaruhi anak agar lebih menurut ortu, mempengaruhi teman, bawahan, atasan, calon customer agar membeli dan sebagainya.

  • Hiburan, yakni stage hypnotism. Menggunakan efek post hypnotic untuk memunculkan berbagai situasi lucu, aneh dan tidak masuk akal di dalam panggung pertunjukkan.

  • Medical treatment, semisal anestesi, pelancaran kelahiran, dan sebagainya

  • Forensic, misalkan investigasi kejahatan, interview korupsi/ penyimpangan di perusahaan, dll.


Bagaimana melakukan hypnosis pada anak? Sebenarnya hypnosis pada anak jauh lebih mudah dibandingkan orang dewasa. Pada anak-anak, ia tidak bisa membedakan antara realitas dan imajinasi. Pada saat kita rileks dan konsentrasi, maka secara otomatis alam bawah sadar ini akan terakses. Ini menjelaskan kenapa kreativitas munculnya pada saat kita rileks. Nah sekarang dimanakah momen yang tepat untuk menghypnosis anak? Carilah waktu dimana kondisi anak relaks namun sedikit konsentrasi, di waktu yang bersamaan, cari dimana kondisi anak dalam posisi setengah sadar.

Ya, benar sekali, mungkin para urban mama dan papa sebagian besar menjawab pada saat anak akan tidur malam (menjelang tidur malam). Itulah kondisi seorang anak mudah sekali untuk kita hypnosis. Bagaimana caranya? tidak perlu seperti Romy Rafael, tidak perlu seperti Deddy Corbuzier, tapi cukup berikan sugesti-sugesti positif kepada anak tercinta.

Contoh: “anakku sayang, papa sama mama sayaaang sekali sama kamu –sebutkan nama-, besok kamu disekolah dengarkan apa kata ibu guru ya sayang, kalau guru sedang menjelaskan di depan kelas, kamu tidak ngobrol ya, pinter…..”.

Namun berikan sugesti yang jelas dan jangan berikan sugesti yang kabur.
Contoh: “Nak, jadi anak yang soleh ya… jadi anak yang pandai ya…

Si anak bingung soleh itu seperti apa, pandai itu seperti apa, sehingga sugesti kita pada akhirnya terbuang percuma. Cara lain yang mungkin kita juga tahu yaitu dongeng menjelang tidur (Bed Time Story).  Bed Time Story  adalah cara paling tepat untuk menghypnosis anak, carilah cerita yang mendidik tapi menarik, tidak perlu dengan buku, cukup karangan urban mama papa sendiri, namun sebaiknya cerita yang akan kita sampaikan sebelumnya dikonsep atau dibuat kerangka pikirnya dulu, agar cerita ada alur yang jelas dan pesan atau sugesti yang akan disampaikan dapat dicerna secara baik oleh buah hati kita.

Selamat mencoba dan sukses untuk urban mama dan papa.   Yuk ikuti diskusinya dan juga berbagi pengalaman dengan urban mama dan papa di forum!

18 Komentar
Rinaldi
Rinaldi April 1, 2011 12:15 am

Mantaaaap.....congratulation mama aya.....:)

aya
aya March 31, 2011 3:04 pm

kemaren saat melahirkan saya juga ikut hypnobirthing lho...sekarang juga menerapkan hypnobrestfeeding biar asinya lancar hehehe....

Rinaldi
Rinaldi March 28, 2011 11:29 am

Dear mama astrid....

Mungkin bisa dicoba dengan kalmat : "sayang...kalau makan, dikunyahnya pelan-pelan ya, biar makanannya ngga dimuntahin lagi...."

Atau "anak mama makannya pinter deh, saking pinternya makananya banyak yang keluar, tapi kalo makanannya keluar, kasian nanti nasinya kebuang...jadi makannya pelan-pelan aja ya....mama tungguin ko say...."

Etc etc
Pasti mama astrid bisa ko...:)
Semoga membantu ya mama....;)

Rinaldi
Rinaldi March 28, 2011 11:20 am

Dear mama....
Sebelumnya saya mohon maaf karena baru bisa merespon...

Intinya, dalam menghipnosis anak, kita menggunakan kata" yang ringan, sederhana dan mudah dimengerti oleh akal dan fikiran mereka. Memang sebaiknya kata-kata yang kita ucapkan berupa kata yang lebih spesifik agar penyerapan katanya lebih cepat dan baik. Adapun beberapa metoda atau cara penyampaiannya disesuaikan dengan karakteristik masing" anak, ada yang suka lewat media cerita, dongeng, maupun kata-kata mutiara.
Memang belum ada penelitian yang sampai menditail apa harus menggunakan kalimat positif atau negatif, namun sebaiknya saya menyarankan menggunakan kalimat positif, karena kalimat negatif ada kecenderungan untuk membatasi fikiran mereka lewat suatu doktrin atau perintah, meskipun memang tujuan kita adalah memerintah (pada kasarnya)...

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba....;)

cibunalya
cibunalya March 25, 2011 10:14 pm

baru dengar metode mendidik anak kayak gini, patut d praktekin..selain memberi sugesti positif juga bs makin mempererat bonding ortu n anak..makasi pak dokter n TUM:)