Menyusui Twins & Triplets (2)

Oleh Fatimah Berliana Monika pada Senin, 14 April 2014
Seputar Expert Explains

Di bagian 1 saya telah memaparkan persiapan kelahiran, IMD bayi kembar, beberapa alternatif posisi menyusui tandem serta sedikit mengenai perawatan bayi-bayi yang pasca dilahirkan harus dirawat di NICU.

Pada bagian 2 saya akan memaparkan teknik memerah & menyusui lebih detil dan beberapa tips perawatan bayi kembar lainnya.

Pada bayi-bayi yang dirawat di NICU, Mama pasca pulih sesegera mungkin memerah ASI. Dari berbagai penelitian, produksi ASI akan segera terbangun dengan baik bila dalam 6 jam pertama Mama memerah ASI. Sila pelajari lagi tulisan saya mengenai Ekskusif Pumping & Memaksimalkan Produksi ASI.


Double Pumping menggunakan Hospital Grade Pump (Alat pompa dengan kualitas baik)

Bayi baru lahir secara umum perlu melakukan Frequent nursing sebanyak 8-14 kali dalam 24 jam. Maka Mama dapat mengimitasinya dengan melakukan pumping (double pumping) minimal 8-10 kali dalam 24 jam dengan durasi 10-20 menit/sampai payudara kosong, dilanjutkan memerah tangan per sekali pumping. Interval/jarak antara memerah diusahakan tidak melewati 3 jam apalagi sampai >5 jam karena akan memperlambat produksi ASI.

Dua minggu pertama pasca kelahiran adalah waktu yang sangat penting dalam membangun produksi ASI Mama. Bila hasil memerah sudah konsisten sebanyak 1 liter/1.000 ml selama beberapa minggu maka Mama dapat menurunkan frekuensi pumping sebanyak 1x, tapi tetap dijaga minimal 8x pumping dalam 24 jam. Bra khusus penyangga alat pompa sangat membantu tangan Mama bergerak dengan bebas dan Mama lebih rileks. Pemilihan ukuran flange/breast shield pompa juga sangat penting karena akan mengurangi keluhan pada payudara seperti lecet.


Pilihlah Flange/Breast shield yang tepat untuk menghindari masalah payudara

Untuk mengurangi kelelahan memompa saat malam hari, sebelum Mama berangkat tidur, di meja sebelah tempat tidur Mama siapkanlah peralatan pompa bersih beserta cadangan breast shieldnya, wadah ASIperah, cooler bag/box beserta ice gel, camilan sehat, dan air putih.

Berdasarkan penelitian, rata-rata hasil pumping sebagai berikut (walau harap diingat hasil perah akan sangat bervariasi dan banyak faktor mempengaruhi hasil perah):


  • a. Hari 1-5 : tetesan sampai 90 ml / hari.

  • b. Hari 5-10 : 300 – 500 ml / hari.

  • c. >2 minggu : 500 – 750 ml / hari. Optimal bila mencapai hingga 1.000 ml/hari.

Harap diingat, Mama tidak perlu terobsesi hasil perah yang malah dapat membuat stress dan memblok hormon oksitosin, lakukan semampu dan semaksimal Mama. Tips memacu LDR bisa baca tulisan saya Hormon Prolaktin & Oksitosin.

Pada bayi prematur dengan usia gestasi <32 minggu (very preterm & extremely preterm) belum dapat melakukan koordinasi sucking-swallowing-breathing (menghisap-menelan-bernapas). Oleh karena itu peralihan dari alat bantu (enteral milk feeding via gavage tube: kateter mulut/orogastric atau dari hidung menuju lambung/nasogastric-NGT) menuju menyusui perlu waktu dan dilakukan bertahap. Skin to skin contact akan memicu Inborn Feeding Behaviour / naluri alamiah bayi untuk menyusu. Usahakan Mama memerah dulu sebelum mulai belajar menyusui bersama bayi, agar bayi tidak mendapatkan aliran ASI yang deras yang membuat bayi kesulitan menelan dan beresiko tersedak, selain itu bayi mendapatkan hindmilk / ASI akhir yang kaya lemak untuk meningkatkan berat badan bayi lebih banyak. Turunkan suplementasi ASIperah atau susu formula secara bertahap, pastikan kenaikan berat badan bayi naik sesuai growth chart. Mengenai Growth chart silahkan dipelajari tulisan saya ini.

Mama juga perlu mendapatkan bantuan dalam memasang SNS (Suplemental Nursing System) pada payudara jika bayi sudah mulai lancar menghisap sementara ASI Mama belum stabil produksinya. Sementara finger feeding diterapkan bila bayi sudah dapat menghisap tapi belum lancar koordinasinya. Hindarilah pemberian asupan melalui botol dot karena bayi akan kesulitan mengontrol aliran dari dot juga berisiko menyebabkan bingung puting.


SNS (Suplemental Nursing System) pada payudara dan Finger Feeding

Sangat dianjurkan agar bayi-bayi diletakkan dalam box yang sama (co-sleeping), walaupun masih berada di NICU. Keuntungannya tidur bayi akan lebih nyenyak karena bayi merasa aman dan nyaman, juga akan terbentuk pola biologis yang cenderung sama, tentu saja akan memudahkan Mama dalam menyusui bayi. Pastikan box aman seperti sprei yang ketat, tidak ada mainan, tidak banyak bantal-guling dll. Bayi kembar identik (MGZ/monozygotic) cenderung memiliki pola biologis yang sama.


Jalankan Co-Bedding sedini mungkin untuk pembentukan pola yang mirip & rasa aman-nyaman

Sebelum saya paparkan mengenai tips Rotasi menyusui, penting bagi Mama memberikan penanda yang membedakan setiap bayi kembar. Terutama pada bayi-bayi kembar identik yang sangat sulit membedakan mereka secara sekilas. Bagi bayi perempuan bisa memberikan jenis anting yang berbeda. Bagi bayi laki-laki (juga perempuan) bisa dengan memakaikan baju dan perlengkapannya dengan warna yang konsisten. Misalnya Bayi A selalu memakai warna hijau, Bayi B warna biru dll. Bisa juga memberikan label nama pada tiap baju para bayi tersebut.


Berikan penanda agar mudah mengenali tiap bayi

Hal yang membingungkan para Mama bayi kembar baru adalah jadwal menyusu para bayi. Terutama bayi Triplet/kembar 3, kan payudara Mama hanya 2? Maka Mama dapat menerapkan rotasi waktu, bila perlu buat chart/tabelnya. Beberapa alternatif rotasi menyusui sebagai berikut:


  • 1. Bila bayi tidak meminta menyusu secara bersamaan maka tawarkan setiap bayi kedua payudara.

  • 2. Bila bayi melakukan tandem, maka berikan setiap bayi payudara yang sama selama 24 jam dan ganti ke payudara yang satunya pada 24 jam berikutnya. Ilustrasinya : Bayi A hari senin menyusu payudara kiri, Bayi B payudara kanan, Bayi C payudara kiri. Maka hari selasa: Bayi A menyusu payudara kanan, bayi B payudara kiri, bayi C payudara kanan. Saat bayi A dan B atau bayi B dan C sedang menyusu tandem, maka bayi yang tidak menyusu pada payudara diberikan ASI perah.

  • 3. Berikan tiap bayi payudara yang sama sepanjang waktu / tidak diganti rotasinya.

  • 4. Pertimbangan tambahan : Bayi yang tidak siap dengan aliran deras/LDR jangan menyusu pada payudara yang penuh. Juga letakkan bayi yang sudah lancar menyusu dulu agar tangan Mama yang satu lagi dapat membantu bayi kedua dalam melekat.


Mama bayi kembar 3 yang berhasil memberikan ASI eksklusif – Courtesy La Leche League FAA-ME

Ketika Mama melahirkan bayi kembar, secara mendadak Mama dan bayi kembar menjadi “selebritas”. Apabila Mama memiliki anak yang lebih besar, upayakan agar kakak bayi kembar tetap diperhatikan atau anggota keluarga lain memberikan perhatian saat Mama sibuk. Libatkan kakak dalam pengurusan sederhana adik-adiknya tersebut.


Jangan abaikan kakak dan libatkan kakak dalam pengurusan adik-adiknya

Hal yang terakhir dan paling penting adalah: Dukungan dari berbagai pihak terutama suami , anggota keluarga lain dll. Mama bayi kembar, apalagi bayi kembar 3 seperti contoh di atas selama 24 jam selama 6 bulan hampir seluruh waktunya dihabiskan dengan menyusui dan memerah. Tentu saja pegal, kelelahan , bosan memerah, baby blues adalah hal yang sangat wajar. Oleh karena itu dukungan orang terdekat, bantuan maksimal sangat Mama perlukan. Pastikan Mama makan bergizi, minum yang cukup dan beristirahat. Bila bayi sudah cukup besar dan stok ASIperah mencukupi, berilah Mama waktu untuk melakukan me-time dan menjaga serta merawat kesehatan badan Mama.


Nenek ASI salah satu faktor pendukung kesuksesan pemberian ASI bayi kembar 2 atau 3

Contoh-contoh lain bayi kembar yang berhasil ASI eksklusif - (kanan): Courtesy La Leche League Roc, US

Semoga tulisan kali ini bermanfaat bukan hanya pada Mama / calon Mama bayi kembar tapi juga untuk semua Mama. :)

Fatimah Berliana Monika
Fatimah Berliana Monika

Konselor Laktasi & La Leche League (LLL) Leader of Rochester South NY, US. Lulusan S1 Fakultas Teknik Sipil&Perencanaan ITB & S2 Magister Manajemen Universitas Indonesia.

11 Komentar
Fatimah Berliana Monika
Fatimah Berliana Monika April 20, 2014 8:36 am

Dear Mba Yuri,

Saya domisili di NY -US jadi maaf tidak bisa memberi no hp saya.
Coba baca dulu semua tulisan2 saya, yg kurang jelas bisa tanya di sini / email.

-Monik

Yuri
Yuri April 20, 2014 8:18 am

dear mba monik,
mba apakah sy boleh minta nomor kontak mba utk konsultasi? insya Allah hpl sy akhir bulan ini, anak kembar dan kemungkinan caesar karena posisi keduanya yg sunsang.. rasanya masih banyak yg mau sy tanyakan krn anak pertama sy dulu lahir single dan normal, jd bisa dibilang ini seperti pengalaman baru untuk sy..
terimakasih sebelumnya ya mba

anggi.ardhiasti
anggi.ardhiasti April 17, 2014 9:06 am

makasih mba Monik.. :)

Maniur April 16, 2014 11:34 pm

Thanks a lot mba monik,smoga saya bisa mengaplikasikannya

Fatimah Berliana Monika
Fatimah Berliana Monika April 16, 2014 7:22 pm

Dear Mba Maniur Tobing,

Kalau baca tulisan2 saya, sebenarnya ASI itu akan selalu cukup. Karena prinsip utama berapa hasil yang dikeluarkan kan prinsip Supply Demand. Seberapa sering payudara dikosongkan dengan baik itu kunci utamanya.

Di foto Ibu bayi triplets di atas namanya Davina, sukses menyusui ASI eksklusif. Jadi Davina menyusui langsung dan menghasilkan ASI perah setiap hari hingga hampir 1 liter seingat saya. Luar biasa ya.

Memang perlu usaha yang extra dan komitmen yang kuat untuk memerah. Saat bayi tidak menyusu tandem, payudara yang satunya diperah. Setelah menyusui tandem lanjut perah pakai tangan, pasca tetesan terakhir terus perah hingga 2-3 menit. Pasca perah tetesan terakhir tersebut Mba istirahat, minum, makan, rileks, coba perah lagi sejam kemudia dengan mindset ASI itu terus diproduksi tubuh.

Sekedar mengulang tulisan saya yang lain :

http://theurbanmama.com/articles/exclusively-pumping-e-ping-memaksimalkan-produksi-asi-untuk-bayi-prematur.html

Selamat mencoba, terus berpikir positif & Happy breastfeeding:)

-Monik