Tanggal 5 Januari 2018 Albi berulang tahun ketiga. Di hari ulang tahunnya juga dia harus dibawa ke dokter THT karena tengah malam tiba-tiba Albi demam tinggi dan menangis mengeluh telinganya sakit. Ketika diperiksa dokter THT ternyata kedua telinga Albi terkena infeksi dan telinga sebelah kiri yang paling parah. Saya syok karena Albi baru batuk dan pilek tiga hari, kok bisa langsung infeksi ke telinga. Ditambah lagi baru sebulan sebelumnya Albi berkunjung ke dokter THT untuk dibersihkan telinganya dan cek mimisan. Menurut dokter THT, saat itu kondisi telinga Albi baik-baik saja. Ternyata batuk pileknya yang on-off belakangan ini menjadi pemicu infeksi, dimana batuknya ini selalu karena alerginya Albi.
Ya, Albi merupakan anak alergi. Alergi bubu dan babanya menurun semua ke Albi bahkan alerginya Albi plus plus dibanding saya dan suami. Saya dan suami hanya alergi debu sedangkan Albi alergi susu sapi dan turunannya, cokelat, cumi, telur, kacang-kacangan, dan debu. Efek alergi Albi juga macam-macam, dari bintik-bintik merah sebadan atau di bagian tertentu, gatal pada mata (ini perlu diperiksa lebih lanjut ke dokter mata), batuk berujung asma atau sesak napas, mimisan, bahkan pup berdarah pun pernah. Sejak Albi lahir, anak ini termasuk yang cukup sering berkunjung ke berbagai dokter karena alerginya. Dari dokter anak, dokter anak sub spesialis paru, dokter anak sub spesialis gastro hepatologi, dokter anak sub spesialis alergi imunologi, dokter THT, dokter gigi, dan terakhir Albi harusnya ada jadwal diperiksa oleh dokter mata.
Mengapa banyak sekali? Saya tipe ibu yang mudah khawatir, tiap ada yang berbeda dari biasanya sedikit pasti langsung saya bawa cek ke dokter. Ditambah lagi efek alerginya Albi saat pertama kali muncul selalu bikin syok. Pertama kali mimisan di tengah malam dengan kuantitas banyak sekali sampai baju saya penuh darah. Paling bikin syok tiba-tiba pupnya Albi ada bercak merah darah. Stres? Sudah pasti! Ditambah perawakan Albi yang mungil membuat saya makin sedih. Bahkan pernah sampai sangat sedih karena mendengar ada yang berkomentar kok anak saya sakit-sakitan melulu.
Alhamdulillah suami, orang tua, mertua, teman dekat, bahkan dokter-dokternya selalu menghibur saya ketika anak sakit. Pastinya di balik segala sedihnya selalu ada sisi positifnya. Saya jadi banyak dapat informasi mengenai anak alergi dari dokter-dokter yang pernah kami kunjungi dan bisa berbagi informasi tersebut ke ibu-ibu lainnya. Hal yang paling terlihat sisi positifnya adalah Albi menjadi anak yang pengertian dan sangat mudah diajak ke dokter. Albi tahu kalau dia tidak boleh makan cokelat walaupun di abangnya lagi minum susu cokelat. Albi juga tidak pernah menolak bahkan lebih sering dia yang mengajak saya untuk periksa ke dokter kalau ia sakit.
Sekarang saya dan suami menunggu sampai Albi umur enam tahun. Menurut dokter, alergi akan berkurang setiap enam bulan dan terakhir di umur enam tahun. Kalau sampai umur enam tahun masih ada alergi maka alerginya jadi seumur hidup. Sejauh ini alergi Albi terhadap cumi dan susu sapi sudah berkurang. Dari bintik-bintik merah sebadan sekarang hanya di bagian tertentu. Harapannya di umur enam tahun bisa hilang semua alerginya Albi. Kalaupun tidak hilang semua paling tidak Albi tahu apa saja yang pemicu alerginya.
Cepet sehat ya Albi. Mau sharing nih..saya alergi berat plus asma. Anak saya pun alergi. Reaksinya sama mimisan, batuk, pilek, kaligata. Dokter menyarankan diberi alergennya sedikit sedikit biar imunnya bertambah. Ditambah renang dan joging, alhamdulillah sekarang lebih kuat dan sehat. Dicoba aja olah raga renang (pakai instruktur ya.biar bukan hanya main air)
iya mama Dewi, kebetulan Albi sudah les renang dari umur 2,5 tahun. Mudah-mudahan bisa membantu pernafasannya biar tidak sering sesak nafas. Untuk Jogging belum bisa diterapkan kayaknya diumur Albi sekarang hehehe ditambah juga Albi sehabis main lari-larian sama Abangnya biasanya berakhir mimisan.
Untuk alerginya memang Albi tetap diberikan sedikit-sedikit alergennya biar bisa adaptasi. Tetapi beberapa alergen memang belum bisa diberikan karena efeknya luar biasa (langsung muntah).
Sehat-sehat yaa Albi :)
Thanks bgt sharingnya ya, mama Kadek. Bermanfaat sekali infonya ni
Aamiin..makasih buat doanya mama aini..
Mama Kadek, terima kasih sharingnya yaa..
Jadi ingat kid1 juga alergi debu dan dingin, persis kayak mamanya.
Dulu waktu masih dibawah 3 tahun, kalau lagi kumat nggak cuma bersin dan batuk parah, tapi sama kayak Albi yang mimisan menuhin bantal dan baju-bajunya.
Sampai sekarang umur 8 tahun untungnya sudah berkurang, jadi tinggal bersin-bersin tak berhenti saja kalau pas kumat.
Semoga alerginya Albi bisa berkurang dan menghilang yaa! Semangat mama Kadek :)
Aamiin.. mudah-mudahan Albi juga bisa berkurang ya mimisannya. Stres banget tiap mimisan bantal, sprei, baju habis kena darah. huhuhu...
Semoga cepet hilang ya alerginya Albi...
salam kenal mom Albi..
Setelah baca artikel ini, jadi ngerasa gak sendirian dan mungkin kita bisa saling sharing..
Kebetulan Anaku juga Alergi, Alerginya bukan bentol-bentol tapi lebih ke arah rhinitis. sering banget batuk pilek demam kadang sampe 2 minggu sekali kedokter.
Cuma sejak lahir hingga sekarang umur 4 tahun blum tahu apa penyebab alerginya. karena sudah tes darah dan lain-lain ternyata bukan makanan. nah klo debu, hampir dibilang kita malah over protective kerjaannya ngevacum, bebersih dll.
indikasi lainnya yaitu air dingin, karena setiap berenang besoknya langsung demam...cuma itu juga masih diagnosa awal..
jadi sampe sekarang kita gak berani bepergian jauh karena setiap pergi pulangnya selalu sakit.
Biasanya Albi berobat kedokter mana mom?
Hai Mom Nadya. Salam kenal.
Untuk alergi memang paling bener dicari pemicunya ya dan kalau sudah tau dihindari atau dipaparkan sedikit-sedikit.
Oiya, menurut salah satu dokter anak yang pernah saya kunjungi. Tes alergi lewat darah belum tentu akurat juga hasilnya. Karena hasil tes alergi Albi yang lewat darah untuk coklatnya tidak terdeteksi padahal makan coklat lebih dari 1 colekan aja dia bisa langsung muntah. Cara paling efektif memang dengan lebih diperhatikan lagi setiap mulai alergi biasanya lagi apa/habis makan apa/lingkungannya gimana.
Albi sering banget mengunjungi ke dokter-dokter yang saya sebutkan di artikel mom. Tapi paling sering ke dokter Rifan Fauzi (RS Harapan Kita karena ini dsa Albi dari lahir dan kebetulan subspesialisnya paru), dokter Zakiudin Munasir (dsa subspesialis alergi karena kebetulan rumahnya dekat rumah saya), dan dokter Putu Indah Pratiwi (RSPI Bintaro Jaya)
Mudah-mudahan anaknya bisa segera ketahuan pemicu alerginya ya mom. :)
Wah efek samping alergi bisa seperti ini ya. Kebayang mama Kadek pasti panik. Aku aja yang baca, panik loh. Terima kasih sudah berbagi cerita pengalaman anak alergi. Tetap semangat ya Albi.
iya mba, dulu mikirnya klo alergi tuh efeknya ga jauh" dari gatal" atau sesak nafas saja tapi ternyata bisa macem". Semoga cerita Albi ini bisa jadi informasi buat mama-mama lainnya.