Tips Mengajak si Kecil ke Taman Hiburan

Oleh Gabriella F pada Selasa, 03 Juli 2018
Seputar Tips
Tips Mengajak si Kecil ke Taman Hiburan

Saat anak-anak mulai besar, tentunya salah satu tujuan untuk mengisi waktu liburan adalah mengunjungi taman hiburan. Kalau tidak salah saya mulai mengajak Al mengunjungi taman hiburan setelah ia berusia lima tahun. Beberapa taman hiburan yang pernah dikunjunginya antara lain Dunia Fantasi, Jungleland, dan Trans Studio Bandung. Saya ingin berbagi beberapa tips agar kunjungan ke taman hiburan bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan.

1. Cari informasi sebanyak-banyaknya

Saya biasanya berusaha membuka website taman hiburan dan melihat peta area taman hiburan. Selain itu saya juga mencari tahu persyaratan untuk naik berbagai wahana. Jangan sampai waktu kedatangan kita kurang pas dengan syarat-syarat yang ada. Misalnya si kecil tidak bisa naik beberapa wahana karena tinggi badannya baru 122 cm, padahal syaratnya 125 cm. Saya lebih baik menunggu beberapa saat sampai batas tinggi badan itu terlewati. Sedangkan untuk bermain di beberapa wahana lain, ia sudah terlalu tinggi karena memberikan batas maksimal 110 cm.

2. Cari tahu kapan ada promosi atau diskon

Tiket masuk taman hiburan biasanya cukup mahal, jadi cari tahu kapan bisa mendapatkan diskon untuk memasuki taman hiburan. Lumayan sekali selisih harganya, bisa untuk makan di sana. Coba ikuti juga media sosial taman hiburan yang suka memberikan informasi promosi.

3. Datang sepagi mungkin

Kalau bisa, datanglah sebelum taman hiburan dibuka. Ambillah peta lokasi wahana yang biasanya telah tersedia. Kenali di mana letak toilet, jadi setidaknya kita tahu patokannya jika mendadak ada yang ingin ke toilet. Rencanakan juga di restoran mana akan makan siang, sehingga bisa bermain di area dekat restoran menjelang waktu makan. Awali kunjungan dengan wahana-wahana favorit, karena antrean belum terlalu panjang.

4. Rencanakan budget pengeluaran

Buatlah rencana pengeluaran sebaik mungkin, apalagi kita akan seharian berada di sana. Mungkin dimulai dengan sarapan berat sebelum berangkat sehingga tiba di lokasi dengan perut kenyang. Mainlah satu atau dua jam, lalu mulai mencari makan siang sekitar pukul 11 atau kalau memang masih kenyang, makanlah setelah pukul 14. Hindari membuang waktu untuk mengantre makan. Bawalah camilan dan air minum yang cukup. Persiapkan si kecil tentang apa saja yang boleh dibeli di taman hiburan. Berapa budget untuk membeli camilan dan suvenir. Biasanya saya akan memberikan “uang saku tambahan” yang bebas digunakan di sana, misalnya Rp50.000,-. Dari pengalaman saya, hal itu membebaskan saya dari rengekan ingin membeli camilan ini dan itu atau membeli mainan yang dijajakan. Ia akan berpikir lebih dalam saat ingin membelanjakan uang itu.

5. Kenakan sesuatu yang khas

Agar lebih mudah dicari jika pergi berombongan, kenakan sesuatu yang khas, mungkin warna baju yang sama, topi yang sama, atau syal yang sama. Berfotolah bersama-sama sebelum memasuki taman hiburan, agar jika terjadi apa-apa, kita bisa dengan mudah menjelaskan kepada petugas siapa yang kita cari dan tahu persis pakaian yang dikenakannya. Beri tahu kepada anak-anak para petugas yang ada di taman hiburan, jadi jika terpisah, mereka tahu harus meminta tolong kepada siapa.

6. Rencanakan barang bawaan

Bawalah pakaian ganti jika ada rencana untuk bermain wahana yang membuat basah. Pertimbangkan mana yang lebih baik, jas hujan sekali pakai atau baju ganti. Jangan sampai tas yang kita bawa terlalu berat karena akan menyusahkan dan membuat kita mudah lelah. Kenakan alas kaki yang nyaman dan tidak menjadi berat jika terkena air. Kalau memungkinkan, bermain basah-basahan dilakukan pada akhir kunjungan.

7. Fleksibel, tidak semua anak harus naik permainan yang sama

Tidak semua anak memiliki keberanian yang sama. Ada anak yang tidak kenal takut sehingga ingin mengulang berbagai permainan, tetapi ada juga yang takut sehingga tidak terlalu bersemangat saat harus ikut pada permainan tertentu. Jika pergi bersama rombongan, bagilah kelompok secara fleksibel tergantung minat si kecil. Yang jelas, harus ada orang dewasa di antara mereka. Dengan demikian, kita tidak terlalu membuang waktu dengan saling menunggu. Misalnya, kakak naik roller coaster bersama ayah, sementara adik naik komidi putar bersama ibu.

Nah, urban mama, apakah ada yang ingin ditambahkan?

Kategori Terkait


Tag Terkait

1 Komentar
Imelda Sutarno
Imelda Sutarno July 3, 2018 11:33 am

Nah kalo aku, sengaja ngasih tau ke anak2ku yang masih kecil supaya mengunjungi tempat hiburan model Dufan, Jungle land, nanti saja sekalian pas mereka udah remaja. Biar bisa puas main di semua wahana tanpa ada larangan gara-gara kurang tinggi badan dll terutama sekali untuk wahana permainan ekstrim. Karena kalau masih pada kecil2 gini, wahana yang bisa dipakai sangat terbatas. Hehehe...duh emak2 ogah rugi bener ya ini? :)