waaaakk.. ternyata posting eike panjang bener, padahal udah disingkat-singkat.. well, never enough words can describe her :)

Partner in Crime On Shopping



Ibu mertua saya menikah dengan alm. bapak mertua di usia yang relatif muda yaitu umur 20 tahun. Setahun setelah menikah, anak pertama yang juga suami saya lahir. Berturut-turut anak ke-2, ke-3 dan ke-4 lahir. Orangtua kandung saya tinggal jauh di seberang pulau. Otomatis, orangtua yang paling dekat dengan saya adalah ibu mertua. Kebetulan, rumah kita berdekatan. Saya dan ibu mertua paling sering pergi bersama terutama untuk belanja dibandingkan anak-anak perempuannya. Ke pasar dekat rumah, Tanah Abang, Jatinegara, Cipadu, dll. Ibu mertua saya jagonya kalau ke tempat-tempat belanja seperti itu. Beliau kuat menyusuri lorong-lorong di Tanah Abang. Sementara saya, menyusuri satu lantai sudah ngos-ngosan. Cara berpakaian beliau tidak seperti ibu-ibu kebanyakan. Beliau bisa dengan santainya memakai jegging dan kaus untuk jalan-jalan ke mall. Pakaian rumahnya bukan daster atau piama. Tapi, kaus dan celana pendek. Kebalikan dengan saya yang lebih senang memakai daster. Beliau juga senang berdandan bahkan dirumah sekalipun. Beliau senang memasak dan mencoba-coba resep baru. Karena itu, meskipun saya dan suami tinggal terpisah, beliau tetap memasak makanan untuk kami. Dari kegemarannya itu, beliau kini membuka usaha brownies dan kue-kue lain. Tadinya beliau aktif di klub voli dekat rumah dan rajin karaoke dengan teman-teman seumurnya. Tapi, sejak punya cucu beliau rela menghentikan aktivitasnya dan ikut membantu mengurus cucunya. Saya benar-benar bersyukur memliki ibu mertua seperti beliau. Love you, mom!

Twitter: @mbawo
Email: [email protected]

Honey Josep, mamaqilla emg sy menantunya Wanda Hamidah! hihihi... Thankies mamas... Kayanya kbetulan di foto ini aja miripnya. Aslinya mah jauh lbh kece hehehe.. :p

BEST VALUE FROM EYANG JAPOS: SILAHTURAHMI

Jauh sebelum saya mengenal suami, saya lebih dulu mengenal Eyang Japos (sebutan untuk Ibu Mertua). Perkenalan kami bermula dari pertemanan saya dengan kakak ipar, kala itu saya beberapa kali menjualkan titipan dagangan Eyang Japos untuk saya jual dikampus.

Ketika akhirnya saya menikah dengan suami, saya bak punya ibu kedua. Dari Eyang Taman (sebutan untuk Ibu kandung) saya banyak belajar mengenai bisnis dan enterprenuership sedangkan dari Eyang Japos saya banyak belajar mengenai urusan masak memasak dan segala hiruk pikuk mengurus bayi dan suami. Dua ibu ini buat saya seperti satu paket komplit, ketika saya butuh nasehat mengenai bisnis kecil-kecilan yang saya jalani saya datang ke Eyang Taman, tapi ketika dadakan didapur saya lupa dengan resep suatu masakan saya tidak sungkan menelpon Eyang Japos.

Hubungan saya dengan Eyang Japos terkadang tidak hanya sebagai menantu-mertua tapi juga layaknya seperti sahabat padahal umur beliau hampir sebaya dengan nenek saya, setiap saya berkunjung, beliau suka tidak sabar untuk berbagi gossip seputaran yang terjadi dikeluarga dan lingkungan sekitar, tak hanya itu beliau pasti juga melakukan update mengenai drama korea kegemarannya. Tak jarang pula beliau sering berpesan agar saya membelikan serial korea terbaru yang ada dipasaran.

Dan dari semua hal mengenai Eyang Japos, ada satu hal yang sangat saya kagumi dari beliau. Eyang Japos sangat menjunjung tinggi tali silahturahmi antar keluarga. Beberapa kali dalam setaun beliau suka mengumpulkan anak, mantu dan cucu hanya sekedar untuk makan bersama atau berekreasi disekitaran Jakarta. Tak hanya itu demi menyambung silahturahmi jika ada kerabat yang sakit/ meninggal/ melahirkan beliau pasti menyempat-nyempatkan waktu untuk menjenguk dan tak jarang beliau sampai rela untuk naik angkot.

Twitter: @annasholihah
FB: www.facebook.com/anna.sholihah
Email: [email protected]

Tuhan.. Ijinkan Ibu tersenyum kembali..




''The best way to cheer yourself up is to try to cheer somebody else up''

foto ini diambil saat acara akikah sikembar Amira - Azkiya. Mengingat ibu hanya memiliki seorang putra, betapa bahagianya ibu saat dianugerahi cucu kembar perempuan. Dan itulah pertama kalinya saya merasa menjadi manusia yang ''bermakna''

Ibu mertua saya itu.. cantik :)
Beliau mantan PNS dibagian protokoler Kementerian Depdikbud, daan sebagai MC bertaraf national looh..
Walaupun harus berangkat bekerja setiap harinya dari Cikarang naik kendaraan umum, semenjak saya menjadi mantunya ga pernah sekalipun saya lihat ibu mengeluh kecapean. loyalitasnya bekerja patut diacungi jempol. padahal yang saya tahu ibu mengidap penyakit diabetes sejak muda..

Ibu memang tidak sesempurna mama kandung saya dalam hal mengurus cucu. Ibu takut gendong bayi, ibu ga bisa memandikan anak kecil, bahkan untuk urusan ASI dan pemberian obat pun seringkali kami berbeda pendapat.
tapi karena itu saya banyak belajar dari ibu.. saya belajar menjadi manusia dewasa dan sabar. Saya merasa ilmu apapun yang saya punya, tidak lebih baik & berharga jika kita tidak bisa menghormati orang tua kita.
Alhamdulillah, saya bersyukur, ibu menganggap saya sebagai anak kandung sendiri.. baik dan perhatian.. point itu yang menjadi modal utama saya membentuk keluarga Samara bersama suami saya..

Saat ini Ibu sedang 'dipeluk' Allah SWT. Ibu menderita stroke sudah lebih dari 1tahun. Satu2nya yang menjadi obat ibu adalah kami anak2nya, dan cucu-cucunya. Terkadang ada rindu untuk bisa melihat ibu sehat seperti dulu. Dan disetiap doa kami selalu terselip harapan.. semoga ibu bisa tersenyum kembali..

Twitter : @bunda_wilda
FB : Wilda Q-Wil
email : [email protected]

Inang adalah wanita modern versi saya, karena cara berpikirnya.
Dia selalu memandang dunia ini dari sisi indahnya, dan mungkin karena itu, kerut di wajahnya nyaris tak ada.
Darinya saya belajar, hati yang gembira adalah obat.
Sibuk sebagai guru kelas 1 SD, mempunyai 5 anak dengan umur berbeda setahun, tanpa pembantu, punya kehidupan sosial menyenangkan dan bersuamikan polisi yang amat tegas cenderung kaku, Inang punya kemampuan memasak yang dashyat dan segudang cerita lucu untuk menghadirkan senyum di wajah suami ‘galak’nya, kelima anaknya yang semuanya berbeda sifat, dan sekarang ke para menantunya .
Tentu saja beliau punya hak untuk bilang saya manja karena baru punya anak dua juga punya pembantu dua, nggak pinter memasak, dan jelas-jelas benci pekerjaan domestik rumah tangga. Dan sepertinya syah kalau beliau punya kriteria ajaib untuk calon menantu anak-anaknya yang didiknya dengan luar biasa, dan punya banyak senjata untuk menganggap semua yang saya kerjakan salah, karena begitu banyak hal yang saya lakukan berbeda dengan caranya melakukan sesuatu. Tapi semua tidak pernah dilakukan Inang.
Kelima anaknya diberinya susu formula, tapi dia jadi supporter ASI saya yang luar biasa.
Tidak suka dandan sama sekali dan kalau dari cerita anak-anaknya berhemat luar biasa dalam segala hal, tapi giat memaksa saya minum jamu dan berdandan, dan supporter utama saya untuk berbelanja dan ‘menikmati’ hidup, dengan alasan ‘Kau kan kerja, nikmati duitmu,”

Dia menerima saya begitu saja, dan saat saya bilang semua kekurangan saya, dia hanya tertawa
“Sudahlah, anakku cinta sama kau, jadi asal kau dan anakku bahagia, itu aja cukup buatku,”
Pemikirian modern luar biasa lagi menurut saya saat itu.
Saat beberapa bulan lalu saya bercerita ke Inang, si Abang terpilih jadi pegawai terbaik di kantornya, dia dengan bangga bilang
“Waaaah, siapa dulu mamaknya....”
Dan saat saya menjawab “Siapa dulu istrinya...”
Dia tertawa, ngakak seperti kebiasaannya, dan langsung mengiyakan
“Iya, ya, sejak kalian nikah, jadi bagianmu lah itu...”
She even knows how to share the proud moment.
Dia tetap menjadi ibu tercinta suami saya, dan sekaligus mengakui saya adalah wanita nomor satu buat suami saya saat ini. Thank you, Inang.
Well apreciated :)

Inang, My Modern Mom in Law
Sondang
@sondangget
[email protected]

Judul Foto: Peace Yoooo
Facebook Acc: Erine Novembia Purnomo
Alamat Email : erin_brilli @yahoo.com


Mama...
Mungkin tidak banyak hal yang dapat saya deskripsikan mengenai beliau. Karena setiap mengingatnya akan membuat saya selalu ingin menangis.
Mama, seorang wanita yang sangat baik, sangat kuat, sangat menyayangi suami dan anak2nya. Tentu saja saya dapat mengatakan ini krn suatu alasan.
Semasa sehatnya Mama dijuluki nenek gaul sm adik2nya. Ya itu krn mama selalu up to date dr penampilan maupun semua hal2 yg lagi in. Kalau baru beli barang baru pasti Mama pamer2in ke saya hehehe suka nanya2 kalau ada barang saya yang Mama suka (suka tuker2an atau Mama beli yang persis sama hehehehe).
Mama yang saya tahu selalu mencoba hidup sehat secara rohani maupun jasmani, dari makanan yg dimakan, gaya hidup, pola pikirnya, rutinitas keagamaan semua mendukungnya untuk hidup sehat. Mama selalu masak sendiri makanan sehari2 untuk keluarganya (harus tanpa msg), seminggu 2x senam, selalu berpikir positif (ga boleh berburuk sangka itu pesanny), puasa senin kamis (sesuai ajaran agama islam), dan selau sholat malam. Jarang saya mendengar mama sakit. Sampai suatu ketika Mama didiagnosis terkena Leukimia.
Hanya menjelang 3 bulan dari kabar itu mama menghadap Yang Maha Kuasa. Saat kepergiannya banyakkk sekali teman2nya yang datang untuk mengucapkan belasungkawa dan ikut tersedu bersama kami. Dari merekalah kami tahu bagaimana Mama merasa sangat menderita dengan sakit yg dideritanya saat itu. Teman Mama bercerita bagaimana Mama mengadu pd mereka bagimana sakitnya badannya ketika menjalani Kemotherapi, sakitnya seluruh badannya saat itu hingga sebenarnya ia rela jika Tuhan mengambil nyawanya lebih cepat karena sesungguhnya ia tidak tahan akan sakitnya.
Meledaklah tangis kami saat itu krn selama 3 bulan itu 1 kali pun Mama tidak pernah mengeluh, setiap kali kami tanya hanya senyum dan kalimat "biasa2 aja ndak ada sakit koq" yang selalu terlontar dr mulutnya karena Mama tidak ingin membuat kami semua khawatir. Saya sering melihatnya memejamkan mata sambil berzikir, skrg saya baru menyadari pd saat itulah sebenarnya Mama merasakan sakit yang luar biasa pd badannya.
Mama.. saya sangat merindukannya.. Saya sangat merasa belum puas mempunyai seorang Mama Mertua dalam kehidupan saya..
Dari beliaulah saya menyadari arti cinta yg sesungguhnya, bagaimana sayangnya kepada anak dan suaminya yang membuatnya tidak pernah mengeluh krn tidak ingin menyusahkan anak2 dan suaminya..

Fotonya gak bs masuk...
Coba diulang deh...


Koq ttp ga muncul ya *linglung*

Need helpppp...

Pakai foto yang ini aja ya...

Agy dan Uti =)


Ibu mertuaku bener-bener ibu yang modern. Sejak aku hamil, ibu mertua selalu berusaha up to date dengan perkembangan terkini untuk buah hati. Ibu mertuaku selalu mengendepankan logika dalam menyelesaikan masalah. Beliau selalu menjadi penenang jika aku mulai panik dan tidak rasional di kala anakku sakit ataupun sulit makan.

Hebat itu yang aku bilang. Ini salah satu bukti ibu mertuaku ibu yang modern...

Saat hamil, ibu (panggilan untuk ibu mertuaku) semangat sekali menemani aku menemui konselor laktasi. Beliau semangat untuk belajar memberikan ASIP dengan cangkir, bahkan sangat telaten mendengarkan penjelasan dari konselor.

Namun, saat anakku lahir, aku tidak menduga bahwa aku hampir mengalami Baby Blues Syndrome. Agy lahir dalam kondisi sehat, sayangnya aku belum pandai memposisikan agy saat disusui. Sehingga, agy tidak mendapatkan ASI maksmal. Akibatnya berat badan agy dalam 2 hari turun lebih dari 10% dan BAK hanya 2 kali dengan air seni yang kemerahan. Aku kecewa pada diriku sendiri, aku tidak menduga aku seorang dokter, aku sudah sering bertemu dan berlatih dengan konselor laktasi, aku pikir aku SIAP! Ternyata aku salah, aku merasa GAGAL.

Ibu mengetahui kondisiku yang benar-benar down, ibu begitu telaten memastikan aku tetap merasa tenang dan percaya diri. Semua kebutuhan fisik dipenuhi, aku diperlakukan bak putri, disediakan orang khusus untuk melayani semua keperluanku. Ibu ingin memastikan, bahwa aku bisa menyusui dengan baik dan ASIku lancar.

Ibu selalu ada di sampingku dan selalu menyemangatiku. Ibu selalu bilang, aku adalah ibu yang baik untuk Agy anakku. Melegakan, sangat melegakan...Ibu membantuku melewati masa sulit tersebut, saya beruntung memiliki ibu seperti beliau.

Ibu bilang : "Sebisa mungkin ibu bikin kamu seneng, supaya ASImu lancar, kan kata konselor harus happy biar banyak ASI." Wah, ibu ternyata lebih memperhatikan ucapan konselor tersebut dibandingkan aku, hehehe. Dan ibu bener-bener oke banget, menurut ibu ASIku akan cukup untuk agy karena itu yang ibu dengar dari konselor laktasi yang pernah kami temui.

Aku kagum, karena aku pikir ibu itu kolot, ternyata aku salah. Beliau selalu up to date, dan menyelesaikan masalah dengan logika dan kepala dingin. Beliau jadi penenang bagi ibu baru yang gampang panik seperti aku.


FB : Gita Tiara Paramita
Twitter : @gitaTparamita
e-mail : [email protected]

Our Big Supporter



Pertemuan pertama kami adalah ketika saya melamar istri saya. Lamaran pribadi, tanpa keluarga yang menyertai, dan dengan tangan kosong. Orangtua mana yang akan menyerahkan putrinya pada orang yang pertama kali ditemuinya? Hanya ibu mertua saya mungkin, yang kebetulan sekali bernama sama dengan ibu saya, Sumiati. Bahkan ketika bapak mertua tak setuju, keluarga besar menentang karena usia istri saya yang masih muda, ibu mertua saya malah justru telah sibuk menyiapkan acara pernikahan. Mau tak mau semua luluh dan menyetujui, tak ada yang meragukan insting seorang ibu kan? :)

Beliau adalah suporter terbaik kami. Beliaulah orang pertama yang mendorong kami mulai bisnis kecil-kecilan, beliau juga yang mati-matian mendorong saya untuk kuliah lagi meski keadaan keuangan tak memungkinkan saat itu. "Kalau tidak sekarang kuliah lagi, umur semakin tua. Percayalah ketika tiba saatnya membayar, akan ada rejeki tak terduga." Dan itu terbukti.

Kami bukan pasangan mertua dan menantu yang akrab. Hanya setahun sekali bertemu, sesekali menyapa via telepon atau sms. Namun, saya merasakan dukungannya luar biasa besar untuk keluarga kecil kami. Hal-hal sepele seperti mengirim sekardus mangga, surikaya, atau kerupuk berhasil menghadirkan kehangatan dalam keluarga kami.

Dari ibu mertua saya, saya menyadari bahwa benar kasih ibu tak pernah habis. Semakin tua, kasih ibu akan semakin berkembang, menggurita untuk anak dan cucunya. Foto di atas menggambarkan betapa Vio begitu bahagia berada di gendongan Utinya. Foto itu natural, tanpa rekayasa. Kebahagiaan keduanya terpancar jelas meskipun kenyataannya beberapa menit kemudian Vio akan berpisah dengan Utinya. Mungkin Vio belum mengerti apa artinya perpisahan, tapi saya yakin akan ada bulir kesedihan di sudut mata ibu mertua saya.

Betapa beruntungnya saya memiliki ibu mertua yang merupakan suporter terbesar kami. Doa saya satu, semoga saya menjadi menantu jauh lebih baik dari yang beliau harapkan. Amin :)

twitter: @ahmadnajip
Email: [email protected]

Tak kenal istilah MER 123 LUCK



Dulu saya ingat sekali beberapa kali baca tulisan “MER 123 LUCK” di belakang truk/bis dalam perjalanan keluar kota. Jadi yang ada di otak saya adalah kalau nanti punya mertua itu akan mengerikan. Tapi ternyata mertua saya sama sekali tidak galak. Dari pelukan pertamanya pada saat saya dan anaknya menikah, hingga sekarang cucunya mau berumur 3 tahun, belum pernah sekalipun saya lihat beliau galak. Yang ada justru saya kagum kepada beliau. Selain karena berhasil membesarkan 5 anaknya, mama terbiasa memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya sendiri tanpa ada bantuan ART. Bahkan ketika anak pertamanya menikah pun, mama keukeuh ingin buat baju pengantin untuk kami pada saat akad nikah. Kebaya dengan “full payet” itu dikerjakan mama setiap hari sampai jam 3 pagi. Jadi momen saya menikah menjadi lebih berkesan karena saya memakai kebaya buatan mama mertua. Setelah menikah pun, mama tidak pernah menyalahkan saya sebagai menantunya yang sangat berbeda dari sosok menantu ideal. Mama sangat jago masak, jago jahit, IRT sejati. Sementara saya ibu bekerja yang tidak bisa masak, jahit juga jangan harap. Tapi mertua saya tidak ada masalah dengan itu. Mama pun sosok ibu yang sangat kuat. Sempat “jatuh” karena ditinggalkan oleh salah satu anaknya yang masih berumur 5 bulan, tapi mama kembali bangkit karena anak-anaknya yang lain membutuhkannya. Sekarang sudah 3 bulan saya tinggal di rumah mama mertua, dan saya benar-benar yakin bahwa mama menjadi panutan baru saya dan mama sama sekali bukanlah MER 123 LUCK

Keterangan: MER 123 LUCK = Mer tu wa ga lak = mertua galak :P

twitter @m14miranti
email [email protected]

The always busy Mommy Inge

Ibu mertua saya, Inge Tahalea, biasa dipanggil "Mommy", bukan saja oleh anak-anaknya dan menantunya tapi juga oleh teman-teman anaknya bahkan oleh banyak orang lain. Kenapa? Karena beliau memang tergolong ibu yang tidak bisa diam. Diusianya yang tahun ini 53tahun, mommy masih setia mengendarai motor bebeknya untuk latihan basket bersama teman-temannya sebagai mantan tim putri Popnas DKI angkatan 70an. Beliau juga "hobi" nongkrong bersama anak-anak pengamen atau pengemis sebagai bakti sosialnya yang tidak bisa memberi dalam bentuk materi. Banyak kali beliau yang dihubungi kalau teman-temannya ingin mengadakan bakti sosial. Beliau juga masih sempat mengurus bisnis online kecil-kecilannya bersama beberapa mantan anak jalanan.
Sebagai suami, saya sempat kuatir pergi kerja meninggalkan istri saya saat baru saja operasi caesar untuk melahirkan Josiah, anak pertama kami. Namun mommy dengan setia bolak-balik Mampang-Bekasi dengan motor bebeknya untuk membantu istri saya mengurus Josiah. Beliau juga tetap menghormati cara mengasuh yang kami terapkan pada Josiah, walau kadang kurang setuju dengan cara kami. Bahkan ikut setia browsing artikel-artikel tentang bayi, ASI, dan gadget bayi terkini.
Yang menarik adalah mommy dengan istri saya dan mama saya sama-sama lahir tanggal 21. Bahkan mommy dan alm mama saya punya hari ulang tahun yang sama (tepat beda setahun): 21 April. Yup, hari Kartini... Tadinya, saat pacaran, saya dan istri saya sempat berpikir akan bergantian mengunjungi rumah beliau-beliau setiap ulang tahun. Namun sebelum kami menikah mama keburu dipanggil Tuhan.
Dan sekarang walaupun hanya punya mommy, sayangnya beliau pada saya seperti sayangnya kepada istri saya dan adik ipar saya. Bahkan kami sering main basket bareng. Hehe... She is my second mom...
Berhubung hampir ulang tahun beliau, inilah saat pertama saya mengucapkan selamat ulang tahun padanya sebagai mommy saya...
Happy birthday mommy Inge... We love you always...
God bless you for everything you do for people around you...

FB : Ardman Yusac Mowoka
email: [email protected]

Foto yang di facebook di set agar bisa diview oleh publik dulu, setelah itu baru bisa dibantu untuk dimunculin disini :)

Mama Mertua yang Super Duper Open Minded

Satu bulan setelah menikah, Mama kandungku meninggal dinia. Sedih rasanya kehilangan mama yang selalu jadi tempat curhatku. Apalagi aku baru saja menikah dan butuh banyak wejangan mengarungi arus biduk rumah tangga. Belum lagi cerita-cerita kebanyakan bahwa menantu dan mertua biasanya tidak pernah cocok. Belum lagi suamiku adalah anak bungsu dari 7 bersaudara yang memiliki 4 saudara perempuan. Waahhh...., jangan sampai kejadian seperti di sinetron atau telenovela antara menantu versus mertua yang tidak pernah ada habis-habisnya ditambah dengan perseteruan dengan ipar perempuan...

Sejak awal pernikahan, aku pisah kota dengan mama kandungku dan tinggal satu kota dengan mama mertuaku. Bisa dibayangkan semakin takutnya aku. Harap-harap cemas, berpikir bahwa jangan sampai ada kejadian seperti di sinetron-sinetron. Semenjak itulah intensitas pertemuanku dengan mama mertua semakin sering. Walaupun aku tidak satu rumah dengan beliau, tapi dengan jarak rumah berdekatan, bisa dibayangkan seringnya ketemu bisa selalu terjadi.

Mama mertuaku biasa aku panggil dengan Mak, lahir saat Indonesia sebelum merdeka, usianya saat ini hampir 70 tahun. Awalnya aku berpikir Mak pasti orang yang kolot, ga bisa diajak bertukar pikiran dan ga ngerti perubahan jaman. Ternyata Aku salah sangka (maaf ya Mak...), pada saat aku hamil, justru Mak bukanlah orang yang menyarankan aku memakai macam-macam seperti kebanyakan orang. Sebut saja, selalu membawa gunting, peniti atau gelang sakti (katanya orang-orang). Mak hanya bilang, "buat apa gunting? Buat apa peniti dan sebagainya? takutnya malah ga sengaja melukai badan. Mendingan banyak-banyak berdoa dengan Allah minta keselamatan."
Aku bilang iya, dan bersyukur didalam hati, ternyata Mak seide denganku, jadi aku gak bakalan stres dengan keterpaksaan memakai yang macam-macam itu, heheee...,
Selama hamil, Mak selalu mengingatkan untuk periksa rutin ke Dokter, memberitahukan bahwa makan sehat gak mesti mahal, dan selalu mengajak untuk bergerak. Mak bahkan bilang, kalo ga sempat jalan pagi, coba ikut senam hamil. Wuiih..., semakin kesini aku semakin cocok nih sama Mak.

Tontonan favoritnya Mak adalah berita, bacaan favoritnya adalah koran. Mak gak pernah ketinggalan berita, kalau diajak ngomong berita apapun, mesti tau. Mak bener-bener up to date. Mak juga open minded, selalu mendengar pendapat orang, dan bener-bener sampai selesai.. Kalau Beliau gak setuju, pasti selalu membantah dengan pikiran yang benar-benar logis. Mak bener-bener modern habis.

Hingga anakku lahir, Mak selalu mengingatkanku untuk memberi ASI ekslusif. walaupun ikaln susu formula gencar dimana-mana, Mak justru gencar mengingatkanku untuk kasih yang terbaik untuk anakku. Mak bahkan mengajarkanku cara memerah ASI dengan tangan. Hingga ibu-ibu lain memberikan MPASI anaknya sebelum 6 bulan. Mak justru mengingatkanku agar aku memberikan MPASI setelah 6 bulan. Mak juga mengajarkanku membuat MPASI homemade yang alami hingga sekarang usia anakku 17 bulan.

Walaupun Mama kandungku sudah tidak ada, Mak justru selalu memberikan kupingnya untuk tempat curhatku, mulutnya untuk menasehatiku, dan tangannya untuk memeluku dan memberi kenyaman untukku. Ternyata cerita sinetron tidak bisa dibuktikan olehku. Mak bisa mematahkan semua anggapan mertua ga pernah akur dengan menantu, ditambah lagi dengan open mindednya Mak semakin mematahkan anggapan Orang jaman dulu pasti ga pernah mau menerima pemikiran jaman sekarang..Mak Selalu mengikuti perkembangan jaman. Jadi semakin deh, I love U Mak!



Foto bareng sama Mak, tapi Maknya malah jadi ga fokus ke kamera gara-gara nonton berita..hehehee.....


FB : https://www.facebook.com/#!/UMMInyaALTAIR
Email : [email protected]

Ibu "In Law" = Ibu yang sebenar-benarnya Ibu




"Ibu In Law" saya saat ini berusia 65 tahun dan tinggal di kota kecil Boyolali. Ibu mempunyai 5 orang anak dan salah satunya adalah suami saya. Beliau sudah 12 tahun lamanya ditinggal oleh almarhum Bapak yang meninggal karena kecelakaan.

Bagi saya Ibu adalah sosok yang bersahaja dan penuh pengertian. Beliau memahami setiap karakter anak dan menantunya. Beliau tidak pernah mencampuri urusan rumah tangga kami termasuk dalam menerapkan pola asuh anak. Perhatian dan kasih sayang Beliau sangat tulus dan memberikan perhatian yang khas bagi kami. Salah satu perhatian khas Beliau adalah setiap kali Beliau datang mengunjungi kami isi kulkas selalu penuh dengan sayur mayur dan bumbu dapur. Baju-baju cucunya yang robek selalu Beliau kumpulkan untuk dijahit kembali.

Setiap kali Beliau selalu bertanya hajat apa yang ingin kami minta/harapkan karena Beliau akan menyampaikan permintaan kami tersebut kepada Allah melalui doa dan sujud di setiap shalatnya.
Subhanallah, Ibu in Law di mata saya adalah Ibu yang sempurna dan sebenar-benarnya Ibu.

"Semoga Allah selalu memberikan nikmat sehat dan kebahagiaan untukmu Ibu." We love you!

FB : Citraria Kusumanugraha
Twitter : @citraria_kusuma

Sesuai dengan JUDUL kontes ini: My Mother in Law, My MODERN Mama, saya mau cerita kenapa Mama mertuaku yang saya panggil "Inang" layak disebut Modern Mama...



Inang, 60 th, adalah sosok Ibu Rumah Tangga (zaman skr nyebutnya SAHM :) yg berwawasan luas. Tontonan TV sehari-hari adalah Metro TV!! dan bacaan sehari-harinya (selain Alkitab di subuh hari) adalah koran!! Yak, di saat sebagian IRT favoritnya adalah Sinetron, inang justru senang nonton berita ekonomi, sosial dan politik. Jadi, saya dan suami yg orang kantoran, selalu nyambung kalo ngobrol sama Inang! TOP deh! :)

Walaupun cuma lulusan SMA, Inang sukses menghantarkan 4 putra-putrinya menjadi sarjana semua, bahkan 2 orang lulusan S2 LN (1 Master dari Jepang, 1 Master dari Australi). Setelah makin mengenal beliau, (sdh 5thn menjadi menantu satu-satunya, hehe..) ini berkat pola dan caranya mendidik yang mendorong putra-putrinya tuk MANDIRI, DISIPLIN, namun tetap menomorsatukan Tuhan melalui SURI TAULADAN, bukan hanya lewat kata-kata. Inang TIDAK PERNAH punya pembantu! Namun, rumahnya selalu sangat bersih,dan rapi. Sedari kecil putra-putrinya diatur pembagian tugas,,, Suamiku cerita, sewaktu kecil dia kebagian membantu mencuci piring, sementara iparku yg cewek kebagian menyapu dan mengepel rumah. Tak heran suamiku sangat luwes mencuci piring skr hehe..Ditengah kesibukannya mengurus suami dan anak2,Inang tetap aktif di gereja, dan di koor gereja.Salut kpd manajemen waktunya!

Inang adalah pribadi yang moderat, terbuka akan hal-hal dan ide-ide baru. Buktinya, saat saya menyampaikan komitmen saya tuk memberikan ASIX 6 bulan kpd Reyna, inang langsung mendukung, walaupun sebelumnya belum pernah tau ttg ASIX.Begitu pula dg treatment saat Reyna sakit. Saat Reyna batpil, Inang sepenuhnya percaya dan mendukung keputusan kami tuk tidak memberi antibiotik kpd Reyna... Hanya satu pesannya, cari DSA jangan yg jauh-jauh dr rumah dan jgn ganti2,,, :)

Soal pemberian makan, kalau Mama zaman sekarang sudah sadar pentingnya pemberian makan yg tertib melalui pemakaian High Chair,naaah.. Inang sudah sjk dulu kenal konsep tertib dalam hal makan ini. zaman taun 70an-80an saat anak2nya masih bayi, dimana ibu-ibu tetangga membawa anaknya makan sambil jalan2,, inang sdh disiplin, menyuapi anak makan ya di ruang makan, duduk tertib, dan tidak pake acara jalan2 apalagi kejar2an hehe.. walaupun tanpa High Chair.. ohya, Inang juga gak pernah pake MSG loh dalam masakan2nya!

Last but not least, Inang adalah my best friend yg selalu siap mendengarkan curhatku, tak pernah menghakimi, namun tak pernah Inang berusaha mencampuri urusan domestik kami, kecuali jika kami datang meminta saran kepadanya, dia akan sigap membantu. Saat saya melahirkan pertama kali, Mamaku telah RIP. Inanglah yang selama 1,5 bulan full memasak makanan bergizi nan lezat buatku, membantu memandikan si kecil,bahkan mencuci popok si kecil, sebelum kami dapat asisten RT. Saat awal2 menyusui, putingku lecet dan periiih sekali, aku mengeluh, dan merintih. Aku ingat sekali, saat itu Inang hanya memelukku, dan menepuk2 punggungku, tanpa kata, namun sangat menguatkanku, dan sungguh kurasakan kasih sayang keibuannya. I love you, Inang...

Judul Foto: Senyum bahagia Inang saat pernikahanku dan anaknya :)
Twitter:@khunthiennang
Facebook Acc : Rostinyde Simarmata
Alamat Email: [email protected]

oci cantik kali mamak kau Ociii ! :) salam ya, minta bagi2 tips, tetep cantik sampai tua gimana caranya? :)

naah aku mau ikutan juga, sebenernya banyak cerita soal beliau. tapi akhirnya pilih tema ini. :)

My Mother In Law is a Great Student!



Oma Ghoz, begitulah beliau dipanggil sekarang. Saya dan beliau sangattt berbeda. Terus terang, banyak peristiwa ataupun cara mendidik anak yang berbeda. Di awal-awal menikah dan punya anak, saya sering “curhat” ke suami mengenai Oma, dan itu membuat hubby bingung. Saya juga sering merasa “cemburu” ke Oma, karena hubungan Oma dan suami saya sangat dekat. Jadilah hubby malah makin cranky, karena terjepit di antara dua pilihan. Yah, lagi-lagi sih inget tagline TUM, there is always a different story in every parenting style ;D

Beliau adalah keturunan Chinese. Nama lengkap Oma adalah Maria Ghozali alias Gho Bi Lian. Beliau ini anak perempuan tertua di keluarganya. Keluarga Oma ini aslinya dari Medan, mereka merantau ke Jakarta untuk sekolah dan bekerja.Kalau denger-denger cerita, beliau ini yang paling berjasa mengantarkan adik-adiknya sarjana. Oma Ghoz sendiri menamatkan D3 LPK Tarki demi bisa cepet kerja.
Saya termasuk beruntung punya MIL seperti Oma Ghoz, karena beliau sangat open-minded. Mungkin karena beliau selalu bekerja di lingkungan yang mendukung. Seperti sekarang, beliau kerja di NGO, dan kebetulan pula yang bergerak di bidang kesehatan. Jadi nyambung banget kalau mau ngomongin ASI Exclusive atau Kangaroo Mothercare (jadi ada yang membela waktu acara keluarga Oma-Oma yang lain pada komen mengenai si Jojo yang masih sebulan“dilipet2” di dalem Sleepy Wrap).

Ada kebiasaan Oma yang paling bikin saya geregetan, yaitu..soal perencanaan piknik. Beberapa kali terjadi, udah janjian mau piknik ke Ragunan, atau sekedar makan di mall, tiba-tiba batal karena beliau ga mood. Pernah juga sekitar setahun lalu komit mau every wiken ke Gereja bareng. Tapii…ya sampai sekarang baru kejadian sekali. Nah, suatu ketika, Oma panggil hubby ke rumah dan bertanya detil mengenai Universitas Terbuka (UT). Hubby memang juga sedang mengambil kuliah di UT. Usut punya usut, Oma ternyata berniat mau lanjut ke S1!
Saya terkesima dengan niat Oma. Karena Oma udah lewat jelita (jelita means jelang limapuluh tahun maksudnya ?), tapi masih mau sekolah. Pekerjaan yang sekarang menuntut Oma sering dinas, bisakah beliau memanage waktu untuk belajar dan ujian?. Walau tampaknya saya underestimate, tapi saya juga ga meremehkan kemampuan beliau. Saya hanya khawatir komitmennya, melihat berbagai peristiwa yang terjadi di masa lalu.

Waktu ujian pertama kali, pengawas ujian aja sampai bingung. Kok ada mahasiswa udah gede masih dianter Ibunya buat ujian. Setelah masuk kelas, baru deng pengawas baru ngeh kalau Ibu Anak sama2 ujian. Hahahahaha.
Beberapa semester berlalu, dan hasilnya…Oma selalu cumlaude! ? Nilainya hampir selalu A. Semester awal ini, beliau mendapat surat undangan dari kampus untuk mengikuti seleksi untuk mendapatkan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Walau akhirnya ga ikut karena prioritas beasiswa tersebut untuk mahasiswa yang tidak mampu, tapi tetap saja saya bangga. Semester depan, Oma udah bisa ambil tugas akhir. My Mother In Law is a Great Student (ternyata)! Semoga tugas akhirnya nanti berjalan lancer, pengen deh lihat Oma diwisuda.Love you Oma, semoga Rara dan Jojo tertular semangatmu belajar ?

FB : Sukma Pertiwi
twitter : @sukma_pertiwi
email: sukma(dot)pertiwi(at)yahoo(dot)com

horeee mama sukie ikutan lagi hehehe, selalu suka ma cerita2nya deh...

@mamaqilla: *hug lagi mamaqilla* Makasih ya mom... awalnya rasanya dunia runtuh, ga tau mesti ngapain. Tapi terus inget, ada kinda yg hrs aku rawat. Jgn sampe dng beban psikologis aku, kinda terlantar. Yah.. semua dgn izin Allah dan dukungan semua pihak, aku dan keluarga besar bisa melewati ini semua mom. Bayangkan aja, beliau masih nganter aku ke kantor jam 8 pagi, tiba2 1/2 jam kemudian denger kabar kekasihku pingsan dan dibawa ke RS. Namun sayang, tak tertolong dlm perjalanan :( Aahhh... rasanya 7 thn pacaran, 7 tahun nikah bersamanya selama 14 tahun rasanya kurang. Tapi Allah lebih sayang dia :)

dear urban mama,

submission untuk cerita #TUMModernMama sudah ditutup dari tgl 18 April 2012, jam 21.00 WIB. jadi yang ceritanya di submit setelah jam tsb, kami diskualifikasi yah!

sambil menunggu para juri pusing tujuh keliling menentukan pemenang, kami mengajak urban mama untuk ikutan voting yuk! waktu voting dimulai dari sekarang, sampai jumat malam tgl 20 Apr 23.59 WIB.

kami sudah menominasikan 6 orang nama untuk di vote sebagai pemenang favorit. yuk silakan di vote. masing2 voters hanya boleh vote 1 kali ya.
berikut namanya, beserta link langsung ke cerita (soalnya ga bisa ditaro di polling list) .. list berdasarkan nomer urut submission ya.

[list=*]