GAYA HIDUP HEMAT ENERGI KELUARGA NOVAN
Gambaran singkat:
Rumah tipe 46
Penghuni rumah: 3 orang (ayah, ibu, anak), 1 asisten rumah tangga (ART) adalah tetangga yang bekerja setengah hari.
Daya listrik 1300 watt dengan rata-rata tagihan listrik per bulan senilai kurang lebih Rp
70.000,00.
Penghematan energi sangat penting bukan hanya dalam rangka penghematan biaya tapi juga untuk memberikan "warisan" berrupa bumi yang lestari untuk anak cucu keturunan kita nanti. Bukan hanya dengan membeli peralatan elektronik dengan penggunaan daya yang lebih rendah, tapi juga soal GAYA HIDUP secara holistik. Perilaku kita sehari-hari sangat berperan dalam penghematan energi listrik. Berikut ini penghematan listrik yang sudah kami lakukan:
BANYAK JENDELA = HEMAT LAMPU + TAK PERLU PENYEJUK UDARA
Alhamdulillah, kami cukup beruntung bisa membeli lahan hoek di pojok kompleks, sehingga punya halaman samping yang memungkinkan rumah kami punya jendela lebih banyak. Rumah tipe 46 kami memiliki 16 jendela, 8 di antaranya bisa dibuka. Dengan punya banyak jendela, sejak pagi hingga sore tidak ada satu pun lampu di dalam rumah yang perlu dinyalakan. Cukup buka semua gorden saja. Dan dengan 7 jendela jendela yang bisa dibuka, rumah kami tak perlu AC maupun kipas angin sama sekali. Apalagi lokasi rumah terletak di dataran tinggi di Bandung, jadi... sejuk alami :)
LAMPU LED
Untuk lampu di dalam rumah, kami memilih lampu dengan watt rendah. Dan untuk menyinari bagian luar rumah, kami memilih lampu LED yang sangat hemat: 3 watt saja. Penting sekali memilih lampu LED karena menyala selama setidaknya 11 jam: dari pukul 18.00 hingga 05.00. Untuk urusan menyalakan lampu, tugas saya, sedangkan mematikan lampu tugas suami saya.
KULKAS
Cara kami menghemat listrik pada kulkas adalah:
- Hanya mengisi kulkas dengan bahan-bahan makanan yang betul-betul perlu, yaitu sayur, buah, telur, daging, yoghurt dan mentega. Sehingga jarang sekali kami perlu membuka kulkas. Biasanya kulkas dibuka hanya sebelum memasak.
-Menggunakan alat pengunci kulkas seperti pada gambar di bawah ini, sehingga kulkas tidak mudah dibuka oleh anak kami, setidaknya hingga ia berusia 2 tahun :D setelah berusia 2 tahun, dia sudah bisa membuka sekaligus mengunci kembali pintu kulkas. Pengunci kulkas ini medisiplinkan seluruh penghuni rumah, termasuk ART yang membantu masak, untuk memastikan pintu kulkas terkunci sehingga pasti tertutup rapat. Menutup rapat pintu kulkas sangat penting agar suhu di dalam kulkas tetap dingin dan kulkas tak perlu bekerja keras untuk rekondisi suhu.
-Mengatur suhu di dalam kulkas pada level menengah.
-Mengatur jarak antara kulkas dengan dinding sekitar 20 cm sehingga ada sirkulasi udara yang cukup. Penempatan kulkas pun dekat dengan jendela yang terbuka tiap pagi hingga sore.
MESIN CUCI
Dengan jumlah penghuni rumah yang berjumlah 3 orang, ART mencuci baju kami 2 hari sekali. Sayangnya, kran X yang mengalirkan air masuk ke mesin cuci di rumah kami kecil sekali alirannya. Sehingga kalau hanya mengandalkan air dari kran X, mesin cuci yang seharusnya hanya menyala 50 menit jadi beroperasi selama 2 jam.
Trik:
- Baju direndam dahulu di ember selama 30 menit. Cara ini mengkondisikan ART kami untuk mengkucek noda2 di bagian khusus, seperti krah baju, ketiak, dll. Setelah itu, baju yang sudah diperas baru dibilas dan dikeringkan dengan mesin cuci.
- Air diambil dari kran Y, dialirkan dengan selang ke dalam mesin cuci. Sayangnya mesin cuci tak bisa dipindah ke lokasi dekat dengan kran Y karena tidak terlindung atap. Memang dengan cara ini mesin cuci tidak bisa betul-betul bekerja otomatis, tapi setidaknya menyingkat waktu operasional mesin cuci.
POMPA AIR
Kami sengaja membeli pompa air yang tidak otomatis menyala ketika air di bak penampung sudah habis, sehingga kami bisa mengatur seberapa sering mesinnya menyala, yaitu hanya untuk mengisi ketika bak penampung air sudah benar-benar habis. Karena kegiatan mencuci baju hanya dua hari sekali, maka mesin pompa menyala 2x sehari ketika pada hari itu ada kegiatan mencuci baju, sementara di hari lainnya hanya 1x menyala. Kami memastikan bahwa air sebanyak 500 liter di bak penampung cukup untuk digunakan bertiga selama 24 jam.
Ya, penghematan listrik pada pompa air pun sangat terkait dengan gaya hidup dalam menghemat air:
1. Air rendaman cucian kami pergunakan kembali untuk menyiram halaman rumah dan tanaman. Karena deterjen yang digunakan aman bagi lingkungan, maka tanaman bisa tetap hidup meski disiram air bekas cucian.
2. Pada musim hujan, langit yang menyiram halaman. Jadi air rendaman cucian dimasukkan ke ember-ember di kamar mandi untuk mengguyur kloset setelah BAB/BAK
3. Kami menampung kucuran air wudhu ke dalam ember, yang kemudian air tersebut digunakan kembali seperti pada poin ke-2 di atas.
Jadi, dengan menghemat air, berdampak pada penghematan listrik untuk menyalakan pompa air.
DISPENSER
Dispenser yang menghabiskan daya sebesar 350 watt tak pernah lagi kami nyalakan setelah tahu bahwa ketika air di dalam dispenser mulai berkurang panasnya, maka dispenser akan memanaskan kembali. Sehari bisa beberapa kali pemanasan. Jadi, jika perlu minum minuman hangat – yang jarang sekali – tinggal mendidihkan air di kompor. Jika perlu minuman dingin, tinggal menambahkan es batu dari kulkas. Konsumsi minuman dingin pun sangat kami batasi dengan pertimbangan kesehatan. Jadi dispenser berfungsi sebagai "kran" air dari galon saja.
Selain alat-alat elektronik di atas, kami juga menggunakan 1 setrika, 1 TV LCD, 2 laptop, 1 tablet dan 2 telepon genggam.
- karena cuci baju 2 hari sekali maka
setrika pun 2 hari sekali
-
TV hanya menyala maksimal 4 jam karena saya tidak terlalu suka menonton TV, dan anak saya pun hanya suka menonton Barney & Thomas di 1 channel favoritnya. Jadi TV hanya menyala di jam-jam Barney & Thomas ditayangkan. Malam hari biasanya TV menyala 2 jam ketika suami pulang karena dia suka menonton Opera Van Java.
-
Handphone & tablet bisa dihemat penggunaan baterenya dengan menggunakan aplikasi Easy Battery Saver yang bisa diunduh dari Play Store.
-
Laptop hanya digunakan maksimal 3 jam per hari karena saya hanya bisa menggunakannya saat anak sedang tidur siang. Suami hanya sebentar menggunakan laptop di rumah karena dia mengusahakan untuk tidak membawa pekerjaan kantor ke rumah.
Sebagai peralatan memasak, saya juga punya blender, mixer dan oven tapi jarang sekali digunakan.
1.
Blender hanya digunakan untuk menghaluskan bumbu yang terlalu banyak jika dihaluskan menggunakan cobek. Kami lebih suka makan buah segar daripada minum jus supaya ada reaksi kimia antara air liur dengan enzim dalam buah yang sangat baik untuk pencernaan.
2. Untuk mengurangi penggunaan
mixer, saya biasanya menggunakan resep-resep yang memungkinkan telur diganti dengan bahan substitusi, seperti flax seed (biji rami) bubuk, pisang atau cuka. Memang tampilan cake tak akan mengembang secantik telur, tapi untuk konsumsi pribadi, rasa masakan lebih penting dari penampilan :)
Jadi mixer hanya digunakan jika kepepet untuk memasak resep yang betul-betul perlu telur.
Hikmahnya: dengan
baking tanpa telur, suami saya pun bisa ikut ngemil tanpa takut kolseterolnya naik.
3.
Oven listrik.
Cara hemat:
- Selain memilih watt yang lebih kecil dari merk lainnya, saya juga memilih oven yang memiliki 2 rak sehingga 2 loyang bisa masuk sekaligus.
- Kalau bisa baking dengan metode kukus, akan lebih saya pilih. Misalnya: brownies bisa dimasak dengan metode kukus, jadi tidak perlu dipanggang dengan oven listrik.
- Tapi kalau pun harus menggunakan oven, seperti memasak kue kering, saya selalu berusaha memasak di pagi atau siang hari karena sore hingga malam daya listrik diturunkan oleh PLN. Akibatnya, waktu yang diperlukan mixer untuk beroperasi di sore/malam hari jauh lebih lama hingga 2-3x lipat. Misalnya memasak brownies pada siang hari hanya butuh 30 menit, di malam hari oven perlu 90 menit!
- Tidak semua makanan perlu dipanggang menggunakan oven dengan panas/api atas dan bawah. Hampir semua kue kering dan cake kecuali lapis legit hanya perlu menggunakan oven dengan panas bawah sehingga hanya menghabiskan separuh daya, yaitu 400 watt di oven saya. Kalau menggunakan panas atas bawah daya yang diperlukan jadi 800 watt! Oleh karena itu, perhatikan resep yang Anda buat. Kalau hanya perlu panas bawah, atur posisi knop di panas bawah saja, tak perlu atas bawah. Agar bagian atas cake lebih kering, tak perlu menyalakan panas atas bawah tapi cukup memindahkan dari rak bawah ke rak atas di beberapa menit terakhir.
TAMBAHAN
TIPS KHUSUS DARI RUMAH IBU SAYA:
MAGIC JAR
Cara menghemat listrik pada magic jar yang dipraktekkan di rumah ibu saya adalah hanya menggunakannya untuk menghangatkan nasi saja. Sebelumnya nasi dimasak dahulu dengan dandang pengukus. Karena penggunaan listrik untuk memasak nasi di magic jar cukup besar, yaitu sebesar 350 watt sedangkan untuk menghangatkan hanya perlu 50 watt. Selain itu, dengan cara ini nasi di dalam magic jar pun tidak cepat bau.
Semoga tips-tips dari keluarga kami bermanfaat :)
twitter ID: @AdhyaLarasati