100 Cerita Rakyat Nusantara
Oleh: Dian Kristiani
Penyunting: Vassilisa Agata
Penerbit: PT Bhuana Ilmu Populer
Jumlah halaman: 480 halaman
Harga: Rp. 165.000
---
Salah satu kebiasaan kami di rumah adalah membacakan dongeng sebelum tidur untuk Alma, biasanya hanya satu-dua dongeng. Harus saya akui, kebanyakan yang kami bacakan adalah cerita fabel atau dongeng-dongeng klasik barat. Dongengnya bagus sih, tetapi lama-lama ingin juga memperkenalkan dongeng Indonesia dan cerita rakyat seperti Bawang Merah Bawang Putih, Keong Mas, Timun Mas dan Ande-Ande Lumut kepada Alma, seperti yang dulu eyang selalu ceritakan kepada saya sebelum tidur. Sayangnya stok cerita dongeng di otak kami hanya segitu saja dan beberapa bagian diantaranya agak lupa-lupa ingat.
Selama ini rasa-rasanya lebih mudah bagi saya untuk menemukan buku kompilasi dongeng-dongeng barat daripada kumpulan dongeng nusantara. Yang saya sukai dari buku kumpulan dongeng adalah setiap malam jadi membacakan cerita dongeng yang berbeda-beda: saya tidak mati-gaya membacakan cerita yang itu-itu lagi, Alma pun mengenal lebih banyak jenis dongeng sehingga imajinasinya semakin kaya. Sempat berharap, kapan ya di Indonesia ada yang membuat buku kumpulan dongeng rakyat seperti kumpulan dongeng HC Andersen atau dongeng fabel Aesop. Saat pulang ke Jakarta, senang sekali tenyata sudah ada buku kumpulan cerita dongeng nusantara! Salah satu yang menarik perhatian adalah 100 Cerita Rakyat Nusantara terbitan Bhuana Ilmu Populer.
Bukunya dilengkapi dengan ilustrasi cerita full-colour yang menarik. Setiap ceritanya ditulis ulang dalam versi pendek yang kids-friendly dan tidak telalu panjang, antara empat sampai lima halaman. Menurut saya jumlah halamannya cocok untuk dibacakan sebelum tidur karena kalau terlalu panjang bisa-bisa Alma malah tidak mau tidur. Buku kumpulan cerita ini memuat beberapa dongeng rakyat yang urban mama-papa pasti sudah kenal seperti Malin Kundang, Bawang Merah Bawang Putih serta Timun Mas. Ada juga kisah lainnya yang tidak kalah bagus seperti I Tuing Ting. Meskipun begitu, saya kadang putar otak dulu sebelum membacakan beberapa dongeng rakyat seperti Sangkuriang atau Si Pitung (kabar baik: dalam buku ini tidak ada dongeng Jaka Tarub!). Biasanya sebelum membacakan cerita untuk Alma, isi bukunya saya screening terlebih dahulu memilih cerita mana saja yang cocok dibacakan untuk anak seusia Alma.
Untuk buku cerita dan dongeng, kami bacakan kepada Alma dalam bahasa sesuai bahasa pengantar bukunya. Hal positif dari membacakan buku cerita rakyat ini adalah membantu Alma mengasah kemampuan bahasa Indonesia. Selama ini kami membacakan dongeng klasik yang kebanyakan dalam bahasa Inggris, buku kumpulan cerita rakyat ini menjadi 'penyeimbang' untuk Alma. Selain itu Alma juga jadi lebih tahu banyak tentang Indonesia, seperti suku-suku asli di Indonesia, ilustrasi pakaian adat, serta tokoh-tokoh dalam cerita terutama tokoh perempuannya yang selalu saya perkenalkan sebagai 'princess Jawa', 'princess Bali' atau 'princess Ambon'. Menurut saya, penting bagi Alma untuk mengenal banyak tokoh cerita dari berbagai suku dan bangsa, tidak hanya tokoh dengan stereotip barat saja dimana kebanyakan 'princess'nya berrambut pirang panjang dan berkulit putih. Ada juga beberapa komentar lucu dari Alma saat dibacakan beberapa cerita rakyat ini, salah satunya saat ceritanya berlatar pagi hari di Indonesia, dimana pagi hari selalu ditandai dengan suara ayam berkokok. Alma kemudian bertanya, mengapa di sini kalau pagi hari tidak ada suara ayam berkokok? Ah, rasanya jadi kangen sama kampung halaman dan ingin membawa Alma kembali pulang ke Indonesia. Saya yang membacakan ceritanya kadang-kadang malah jadi homesick sendiri.
Untuk urban mama-papa yang ingin mengenalkan lebih banyak dongeng nusantara kepada si kecil, bisa coba membacakan cerita rakyat dari buku kumpulan cerita ini. Buku 100 Cerita Rakyat Nusantara sudah dapat diperoleh di beberapa toko buku online dan toko-toko buku besar di Indonesia.
@Ipeh iya Peh, suka deh akhirnya ada buku kumpulan cerita daerah. Dulu2 nemunya kumpulan cerita klasik melulu. ternyata BIP udah bikin, yay!
@Wiwit hahaha iya ya eyang-kakung itu ensiklopedi pertamanya para cucu buat cerita daerah ;D
@Eka sebelumnya gue suka urung beli buku cerita daerah krn terlalu panjang & gambarnya ribet. Tapi yg keluaran BIP ini cocok, pas buat bacain anak kecil :D
@Yana sama-sama... Yuuk monggo dicari di toko buku :D
wahh jadiii pengen jugaa buku ini... makasiii infonya mba Aini:)
seneng yaa sekarang banyak buku dongeng nusantara dengan bahasa yg sederhana & ilustrasi yg menarik. TFS ya ai, mau cari di toko buku.
Aini, keren bukunyaa... Ki-Ka juga tahunya cerita dongeng nusantara karena di dongengin uti-akungnya. Buku ini isinya banyak yaa.. bisa buat referensi uti-akungnya cerita niih... TFS Ai.
kemarin nemu buku ini di Gramedia & hanya lihat sekilas. Menarik ya aini, tfs ya jadi pengen beli buat menambah bacaan anak-anak di rumah.