Beberapa waktu yang lalu, saya tiba-tiba seperti dikejar-kejar, karena stok ASIP untuk bayi perempuan saya, Tara (4 bulan 3 minggu) tiba-tiba kurang. Padahal, kebutuhan ASI Tara selama saya tinggal bekerja 6 jam terbilang sedikit, hanya perlu 3 botol @100 ml. Tapi kok, akhirnya kehabisan stok?
Yang saya ingat, saya tidak lagi rutin memerah saat dini hari karena Tara sudah mulai tidur panjang dan jarang terbangun tengah malam untuk menyusu. Jadi saya pun tidur pulas sampai 4 atau 5 jam sekali. Wah, ternyata kebiasaan ini tidak boleh dibiarkan, karena hasilnya: Kekurangan stok ASIP.
Saking paniknya, saya berusaha konsultasi sana-sini untuk meningkatkan kembali hasil perahan di luar kegiatan menyusui. Hampir semua saran sudah saya jalankan: Makan banyak sayuran, minum air putih sebanyak mungkin, menjauhi stres, dan rileks saat memerah. Tapi karena satu dan lain hal, kepanikan menguasai diri saya, alhasil ASI pun seret.
Sampai suatu hari, tibalah saat yang mendebarkan. Di luar menyusui langsung, saya hanya mampu menghasilkan 2 botol @100 ml dalam sehari untuk bekal Tara di rumah keesokan harinya. Panik luar biasa? Pasti. Akhirnya saya tetap berangkat ke kantor dan memutuskan untuk menggunakan jasa ojek yang cepat sampai, memerah kembali setibanya di kantor, dan mengantarkannya siang hari ke rumah. Lolos sudah perjuangan 1 hari itu!
Lalu bagaimana selanjutnya?
Melalui Support Group, kami kemudian bertukar pendapat dan beberapa teman menyarankan untuk menerima donor ASI sementara untuk Tara saat situasi darurat (alhamdulilah saat ini persediaan ASIP untuk Tara sudah normal kembali). Saya akhirnya memutuskan untuk menerima donor ASI. Setelah mengobrol dari hati ke hati dengan Ibu pemberi donor yang juga teman baik saya, akhirnya saya mantap dengan keputusan ini (terutama setelah memahami lebih dalam tentang pengertian dan pesan saudara sepersusuan).
Perjuangan sudah selesai? Belum. Dengan apa saya bisa membawa 15 botol ASIP ke rumah pada hari kerja? Akhirnya saya berkenalan dengan Pong ASI Delivery.
Pelayanannya memuaskan! Sebelum booking hari penjemputan, saya mengobrol dulu dengan CS-nya (via BBM) yang sangat ramah dan menjelaskan sistem kerja PONG. Lalu, mereka mengirimkan "Beberapa aturan tentang ketentuan pengiriman, pelayanan, dan langganan" melalui email. Setelah cukup jelas dengan sistemnya, saya lalu diminta mengisi form yang dikirimkan (mengisi informasi alamat penjemputan, alamat tujuan, dan PIC). Selama masa antar, petugas PONG akan selalu memberikan informasi tentang keberadaan armada mereka, jadi tidak perlu khawatir ada keterlambatan pengiriman juga!
Armadanya dilengkapi dengan freezer khusus yang dapat menyimpan banyak botol ASI, jadi tidak perlu khawatir ASIP akan mengalami perubahan suhu.
Perjalanan ASIP donor saya dari daerah Kalibata menuju Depok, hanya memerlukan waktu kurang dari 1 jam, dan ASIP tiba di rumah dengan selamat! Pembayaran bisa dilakukan cash atau via transfer sesuai dengan perjanjian. Jadi pihak penerima tinggal cek surat jalan dan surat ucapan terima kasih yang sudah dibuat dari pihak PONG aja.
Saya sangat menggunakan jasa Delivery ASI ini. Tapi, jangan lupa untuk konfirmasi penjemputan minimal 1 hari sebelumnya, karena saya pernah booking mendadak dan armadanya lagi penuh semua.
- Freezer khusus dan petugas yang ramah
Jadi, saat waktu mendesak di mana pun dan kapan pun masih ada kesempatan kirim ASI buat si kecil!
*gambar diambil dari website Pong ASI Delivery.
kereeen
wah,baru tau ada jasa layanan kurir ASIP...kalo yg gk tau dikira penjual es krim,hehe...habis lucu box-nya=p
di bandung kira2 ada gak y?
@nia: macem2, mereka akan menawarkan sekali antar, atau langganan sesuai kebutuhan ;)
Jasanya berapa y skali antar? jauh dekat or?
@Merry: ngga, saya terima donor dari sahabat;)
@Devi: lumayan bersahabat kok Dev, hihihi semga bermanfaat yaa