Kulit wajah itu merupakan bagian tubuh harus dirawat dengan baik. Bukan sekadar agar cantik, tetapi kulit wajah yang terawat itu merupakan bagian dari kebersihan tubuh. Apalagi memasuki usia 40-an. Untuk menjaganya, perlu perawatan menggunakan skincare yang tepat, tepatnya produk anti-aging. Beberapa waktu lalu, saya mencoba produk dari The Face Shop yaitu Yehwadam Revitalizing. Alhamdulillah cocok dengan kulit saya.
Saya percaya bahwa segala sesuatu dimulai di rumah jadi mulailah untuk bersyukur dengan apapun bentuk fisik yang kita miliki. Terkadang tidak sadar, kita sering mengeluh mengenai penampilan fisik kita sendiri di depan anak-anak.
Inovasi dari ERHA.DNA ini memang canggih sekali. Tepat sasaran dan memudahkan siapapun untuk mencari tahu seperti apa kondisi kulitnya sendiri. Sehingga merawat kulit pun bisa lebih maksimal dan hemat waktu, tak perlu lagi deg-degan mencoba berbagai produk dan bertanya-tanya apakah akan cocok atau tidak.
Kalau yang biasa orang tahu, tes DNA cuma untuk keperluan medis seperti mencari keluarga. Saya baru tahu sekarang DNA ternyata juga bisa digunakan untuk keperluan perawatan kulit. Wow! Canggih ya!
Bagi sebagian besar orang di Indonesia, makan nasi seolah menjadi kewajiban. Jika belum makan nasi, serasa belum makan apa-apa, sekalipun sudah mengonsumsi kentang, mie atau roti. Selain nasi, anak-anak biasanya memilih mie sebagai santapannya. Mie menjadi salah satu sumber karbohidrat favorit anak, termasuk kedua anak saya Lana dan Yoona.
Kalau si kecil sudah merasa tidak nyaman apalagi muncul merah-merah di kulitnya, langsung saya mengingat-ingat tadi dia habis makan apa saja, pakai baju bahannya apa, habis memegang apa, bermain di mana, dan seterusnya. Meskipun begitu, ini bukan barang baru bagi kami. Sejak lahir, saya sudah akrab dengan kondisi kulit Alma yang sensitif dan mudah muncul reaksi alergi.
Setiap Ramadan dan Idul Fitri, saya selalu melayang kembali ke memori masa kecil di rumah Mamam dan Papap. Mulai dari usaha membuka mata selama sahur, gotong royong membereskan rumah saat Bibi sudah mudik, membuat parsel dan paket lebaran, membuat kue, memasak ketupat, belanja keperluan lebaran, sampai asyiknya mendekorasi rumah sehingga terlihat cantik saat menyambut tamu.
Terus terang saja, anak-anak tidak selalu bersikap lucu dan manis. Ada kalanya membuat kita pusing tujuh keliling dan kadang-kadang tingkah laku mereka membuat kepala kita mendidih. Lalu bagaimana kalau selama ini urban Mama sudah berusaha untuk membenahi perilaku anak tetapi masih kurang berhasil? Coba baca deh buku 500 Cara Membenahi Perilaku Anak.
Masih berbekas dalam ingatan, salah satu momen yang paling menyenangkan saat anak-anak masih bayi adalah momen saat memandikan mereka. Memandikan bayi ternyata dapat menciptakan ritual bonding saat waktu mandi. Setelah memandikan si kecil, ada beberapa perawatan yang biasa saya lakukan agar tubuhnya bersih, sehat dan wangi.