Di kota Gent, Belgia, lahirlah buah hati saya dan suami. Banyak pengalaman positif dan pengetahuan baru yang kami dapatkan sebagai seorang ibu dan orang tua. Salah satu pengalaman yang membuat saya berdecak kagum adalah ketika mengetahui tentang sebuah organisasi bernama Kind & Gezin. K & G adalah organisasi ibu-anak milik pemerintah Belgia bagian Flandria yang mengurus banyak hal yang berhubungan dengan kesehatan dan tumbuh kembang anak seperti vaksinasi, tumbuh kembang anak, konseling, dll. Modelnya seperti BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak) yang dimiliki oleh banyak rumah sakit di Indonesia. Menurut saya sebagai ibu, organisasi ini sangat keren!
Bayangkan saja, mulai sejak para dirawat di RS sehabis melahirkan, organisasi ini sudah mulai bekerja, secara proaktif mendatangi kamar-kamar para ibu untuk mensosialisasikan tentang K & G dan menjelaskan benefit yang akan didapatkan para ibu: kunjungan pengurus ke kediaman masing-masing—dua kali dalam satu bulan pertama untuk mengecek kondisi ibu dan bayi, hearing test di usia tiga minggu (21 hari), program vaksinasi, kontrol wajib ke dokter anak usia di usia satu bulan, dan konseling seputar mengurus anak. Belum lagi ditambah dari informasi yang akan para ibu dapatkan dalam bentuk booklet bergambar, buku KMS berwarna yang enak dan mudah dibaca, dll yang semuanya bisa para ibu dapatkan secara cuma-cuma alias… GRATIS.
Saat bayi saya berusia 21 hari atau tiga minggu, dia harus menjalani hearing test. Untuk itu, kami harus membuat janji terlebih dahulu (untuk vaksinasi atau konseling pun harus membuat janji satu bulan sebelumnya). Tes ini wajib dilakukan ketika bayi berumur tiga minggu. Tes ini dilakukan sedini mungkin, sehingga kalau hasil tes tidak bagus, bisa dilakukan tindakan medis secepatnya.
Bersama suami dan ibu saya yang sengaja datang dari Indonesia untuk melihat cucu pertamanya, kami datang ke klinik K & G ini. Pada hari yang ditentukan, walaupun rumah kami letaknya dekat dengan klinik, berangkat 30 menit lebih awal, saya sempat khawatir tidak bisa datang tepat waktu karena kami tersasar karena banyak perbaikan jalan saat itu sehingga kami harus memutar. Untung saja ternyata kekhawatiran itu tidak terjadi. Kami sampai tepat waktu. Ternyata berkat tersasar itu, si kecil yang ketika pergi sedang dalam kondisi prima--tidak tidur, menjadi tertidur karena terbuai dalam goyangan mobil yang cukup lama. Hal ini bagus, karena hearing test harus dilakukan ketika bayi dalam keadaan diam/tidur. Mengapa? Agar gelombang suara yang dikirimkan kedalam telinga bayi bisa terdengar dengan baik, dan bisa memberikan respon balik lebih akurat dan objektif. Tentunya semua orang yang berada dalam klinik itu tidak boleh bersuara agar tidak mengganggu jalannya tes.
Cara kerja alat ini adalah dengan meletakkan empat buah ‘kabel’ di telinga kanan- kiri, lalu di dahi dan belakang leher. Setelah itu, kabel akan ‘dialiri’ oleh gelombang suara sebesar 35 desibel. Bila telinga berfungsi dengan baik, maka bayi akan memberikan respon yang tertangkap oleh alat ini.
Syukurlah, walaupun di tengah tes si kecil sempat bangun dan menangis, tapi tes berjalan dengan lancar dan kedua telinga si kecil dinyatakan dalam dengan baik. Alhamdulillah.
Sama kaya mama dewi, begitu pulang dari rs setelah melahirkan, karena hasil hearing test salah satu anak kurang bagus, jadi kepikiran, cukup stress malah, takut utk ngejalaninnya lg, khawatir sekali takut ada gangguan sama alat pendengaran anak, tp dengan penjelasan dari dokter dan perawat agak menjadi tenang, karena hasil hearing test tersebut sangat rentan gangguan, bisa dikarenakan kondisi ruangan periksa yg kurang kedap suara, atau kondisi anak yg tidak benar2 dlm keadaan tidur.setelah diulang kembali, hasil hearing test anak2 Alhamdulillah bagus. Selama menunggu melakukan hearing test ulang, secara rutin di rumah anak2 diberikan stimulasi kepekaan terhadap sumber bunyi, spt dgn kerincingan, tepuk tangan, ataupun dengan diajak bicara.
hasil tes OAE Kaisa baru kami konsultasikan minggu ke-3, sebelum ambil hasil, kami sering mengajak main Kaisa dengan krincingan dan responnya bagus, bahkan ngikutin kearah datangnya suara secara perlahan2, dan ternyata memang hasil OAEnya bagus ^_^
jadi inget, kalau Kalam disarankan mengulangi hearing test nya karena hasil salah satu telinga ga bagus. banyak kemungkinan hasil test jelek; mungkin saat test ada gangguan, mungkin memang ada gangguan di telinga nya. tapi kok saya takut ya buat ngejalanin test nya :(
wah! enaknya Ibu bisa mendampingi dan menggendong si kecil saat hearing test ya.. Reyna kmrn tiba2 pas mau pulang dr RS, udah aja hasil hearing test nya keluar, berupa secarik kertas print out yg ditempelkan di Buku bayinya,tanpa saya dilibatkan samsek.. Brarti yg mangku suster dong ya..
makasih foto2nya, jadi kebayang gimana alat hearing test dan prosesnya.. :)