Apakah urban Mama pernah bingung dan kaget mendapati si kecil yang sudah bisa marah? Ada yang menjerit-jerit, berteriak, dan menangis. Selama "terkendali", maka urban Mama tidak perlu khawatir bila si kecil marah. Marah adalah salah satu bentuk emosi yang wajar dan manusiawi. Siapa saja bisa mengalaminya, tidak terkecuali dengan anak-anak.
1. Tarik Napas
Ketika si kecil marah, yang pertama kali bisa urban Mama lakukan adalah, tarik napas! Scientifically proven bahwa menarik napas dengan tenang akan membuat emosi kita stabil. Terkadang saat kita lelah dan menghadapi si kecil marah, kita terpancing untuk marah juga. Tenangkan diri, jangan sampai urban Mama menyesal karena tidak bisa menahan emosi terlebih pada anak tersayang. Bagaimana pun, urban Mama adalah role model bagi si kecil. Biarkan si kecil belajar dari sikap kita saat merasa marah.
2. Berikan Tanggapan Bukan Nasihat
Saat anak sedang marah, urban Mama bisa memberikan tanggapan pendek dalam satu kalimat, misalnya:
"Wah Kakak sedang marah, ya."
"Sepertinya ada yang membuat Adik marah ya."
Dengan memberikan tanggapan seperti ini, anak tahu bahwa kita mengerti apa yang sedang dirasakannya saat itu. Mama peka dengan perasaannya. Berikan tanggapan dengan lemah lembut dan tenang.
3. Berikan Ruang dan Waktu
Berikan anak ruang dan waktu untuk mengekspresikan kemarahannya. Dengarkan dengan tenang apa yang membuatnya marah. Sama hal-nya dengan kita kan? Saat kita kesal atau kecewa, kita tentu merasa lebih lega saat ada orang yang mendengarkan tanpa langsung menghakimi. Demikian juga dengan si kecil. Selama kemarahannya tidak destruktif, dengarkan saja keluh kesahnya. Sekali lagi, berikan ruang dan waktu untuk meluapkan perasaannya.
4. Lakukan Kontak Fisik Bila Anak Sudah Tenang
Bila anak sudah tenang, urban Mama bisa melakukan kontak fisik dengan anak seperti memegang tangan atau memeluknya. Ini akan membuatnya merasa lebih baik.
5. Pembahasan
Bila anak sudah tenang, urban Mama dapat membahas apa yang membuatnya marah dan bersama-sama mengevaluasi untuk menyelesaikan konflik agar di masa datang, anak akan lebih baik lagi dalam mengekspresikan kemarahannya. Berikan beberapa alternatif dan akan lebih baik lagi bila urban Mama melakukan role play dengan si kecil. Lakukan dengan canda tawa, si kecil pasti akan senang. Tetapkan satu kesepakatan yang tidak boleh dilanggar misalnya bahwa ketika marah, tidak merusak barang/benda.
Salah satu tips menarik dari Nirina Zubir, pemeran Emak di film Keluarga Cemara, bisa urban Mama terapkan juga.
Beri nama perasaan marah yang dirasakan anak. Misalnya marah itu seperti api.
Beberapa urban Mama juga membagikan tipsnya saat menghadapi anak yang sedang marah. Diantaranya adalah:
Bila urban Mama memiliki jurus andalan saat menghadapi anak yang sedang marah, yuk! Berbagi di kolom komentar.
ah nirina ini dari zaman jadi VJ udah idola gue banget. sekarang udah nikah, suka sama gaya parentingnya.
Kadang masih sering kepancing kalau anak marah, kadang pengen ikutan marah. Kalau aku di rumah, pas anak-anak marah seringnya dibiarin aja dulu sampai beberapa lama, ketika ditanya udah baikan baru deh diajak ngobrol.
baru tau kalau sebaiknya kita kasih nama "marah" buat anak. bener juga ya, biar anak tau kalo dibendakan, kebayang kayak apa. thanks TUM dan mba nirina untuk artikelnya.
Interviu yang menyenangkan bersama Nirina. Thanks buat tips-nya yah Na!
Duh ini susah banget ya, kadang kalau pas baru pulang kerja, lagi pms/bad mood trus anak marah kadang kepancing jadi ikut marah-marah. Terima kasih Nirina tipsnya.