Senang sekali melihat bahwa semakin banyak urban Mama Papa yang tahu tentang asuransi termlife. Mungkin ini pengaruh edukasi dari para financial planner profesional yang belakangan makin gencar mendidik masyarakat tentang asuransi dan keunggulan-keunggulan termlife dibanding unitlink melalui media publik, blog pribadi maupun jalur social network di internet.
Walaupun begitu, ternyata banyak dari mereka yang masih belum tahu dimana harus mencari produk bernama termlife ini. Kalo pun sudah mencari, ternyata agen perusahaan asuransi yang dihubungi tidak tahu tentang produk ini, dan kalau pun tahu, agen itu bilang kalau asuransi termlife itu sudah usang sehingga sudah tidak dijual lagi. Sebenarnya inilah masalah utama kenapa termlife itu terasa sulit untuk dicari. Bukan salah agen nya juga sih, lebih banyak karena kesalahan perusahaan asuransi yang dalam mendidik agen lebih fokus kepada produk-produk yang menguntungkan.
Untuk membantu teman-teman semua dalam mencari termlife, saya akan coba sedikit berbagi tips berdasarkan pengalaman pribadi saya beberapa waktu lalu. So, mari kita mulai:
- Langkah paling pertama: hitung kebutuhan unit pertanggungan (UP) urban Mama Papa. Jadi jangan langsung mencari perusahaan asuransi yang jualan termlife, sabar dulu. Hal ini sangat penting karena nantinya akan membantu urban Mama Papa untuk fokus mencari asuransi terbaik dan tidak gampang termakan omongan manis para agen. Setelah itu urban Mama Papa juga harus mulai menakar kemampuan dalam membayar premi secara rutin sehingga tidak mengganggu cash flow rumah tangga.
- Setelah tahu berapa kebutuhan UP, termasuk riders yang mungkin dibutuhkan, mulailah lakukan riset kecil-kecilan ttg perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia untuk mencari tahu kekuatan dan posisi masing-masing perusahaan asuransi tersebut di Indonesia. Biasanya beberapa majalah bisnis dan ekonomi rutin mengeluarkan peringkat perusahaan-perusahaan asuransi ini berdasarkan besar aset, kekuatan modal, dll. Ini bisa urban Mama Papa jadikan sebagai patokan untuk mencari perusahaan asuransi yang akan menjadi target kita. Jangan pernah memilih asuransi hanya karena perusahaan tersebut adalah yang terbesar dan terbaik di Indonesia. Perusahaan yang lebih kecil juga aman dan menguntungkan kok. Di tahap ini, kita harus memilih beberapa perusahaan yang akan menjadi calon tempat kita membuka asuransi termlife.
- Selanjutnya, lakukan riset lebih mendalam tentang produk perusahaan-perusahaan tersebut. Yang paling gampang, masuk saja ke website mereka. Biasanya semua produk yang ditawarkan sudah disertai dengan sedikit rincian sehingga kita dengan mudah bisa mengidentifikasi mana produk yang berupa termlife. Jika ada produk yang kurang jelas, bisa langsung ditanyakan lewat email atau telepon. Catat semua produk yang berupa termlife.
- Hubungi agen asuransi untuk meminta simulasi uang pertanggungan dan premi. Biasanya kita cukup menghubungi customer service (via telpon atau email) dan minta untuk direfer ke agen, tidak lama kemudian akan ada agen yang menghubungi kita. Nah, di tahap ini baru terasa sekali bergunanya riset kita di awal tadi. Kenapa? Karena pada umumnya agen akan berusaha untuk menawarkan produk unitlink walaupun kita jelas-jelas sudah menyebutkan produk yang kita inginkan. Tetap teguh pada permintaan awal dan jangan terpengaruh rayuan agen tersebut. Jika agen tersebut bilang bahwa tidak ada produk yang kita maksud, langsung pindah ke agen yang lainnya. Sedikit tambahan, akan lebih baik jika kita tidak menghubingi agen asuransi melalui bank (bancasurance) karena produk yang ditawarkan melalui bank relatif sedikit dan umumnya berbentuk unitlink.
- Jika sudah menemukan produk-produk yang tepat, mulai lakukan perbandingan antar produk, mana yang lebih menguntungkan dari segi perbandingan premi, UP yang diperoleh serta klausul lainnya. Jika perlu, minta tambahkan beberapa riders (dengan UP sama dengan UP dasar) dan kemudian bandingkan preminya. Pembandingan ini juga biasanya berguna untuk meningkatkan daya tawar ke agen. Tinggal bilang: kok di asuransi A begini? kok di B lebih besar? Biasanya kita akan langsung berhadapan dengan jurus diskon dll, disamping pengetahuan kita tentang produk tersebut menjadi makin bertambah.
Dari lima langkah di atas, selanjutnya tinggal diputuskan mana yang terbaik untuk kita. Jangka waktunya pun bisa kita pilih yang benar-benar sesuai dengan perencanaan keuangan keluarga kita.
Sebagai penutup, berikut adalah hasil yang saya peroleh dari lima langkah di atas:
(note: Penyebutan nama perusahaan dibawah ini ngga bermaksud untuk promosi atau penilaian kualitas perusahaan tertentu. Produk terbaik untuk setiap orang tentu berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan kemampuan masing-masing).
- UP yang saya butuhkan: Rp 1 Milyar, dengan kemampuan premi tahunan antara Rp 5-7 juta per tahun (Rp 400rb - 600rb per bulan).
- Fokus saya waktu itu hanya kepada 5 perusahaan asuransi pemimpin pasar di Indonesia: Prudential, AXA, Allianz, AIA dan Manulife (bukan berarti yang lainnya ngga bagus lho ya).
- Di tahap ini saya mengeluarkan Pr dan Ax karena semua agen yang saya hubungi menyatakan bahwa perusahaan mereka tidak menjual termlife.
- Semua permintaan simulasi saya awali lewat email dan telepon ke customer service dan kemudian saya dihubungi oleh agen masing-masing. Untuk awalnya, ternyata semua agen mengirimkan simulasi produk unitlink. Satu hal yg menarik, dari segi penguasaan produk, customer service asuransi Manulife layak diacungi jempol.
- Dari segi premi dan pertanggungan (jiwa dan riders), tawaran terbaik datang dari asuransi Manulife dan AIA dimana semuanya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan saya. Pada akhirnya saya memilih AIA (walau pun sebenarnya agen Manulife unggul dari segi penguasaan produk dan hubungan ke customer), karena ada satu klausul riders AIA yang saya anggap lebih cocok dengan kebutuhan dan perencanaan keuangan keluarga saya.
Semoga berguna dan selamat berasuransi. :)
Untuk lengkapnya bisa dibaca di http://www.catatankeluargamuda.com/2010/06/tips-mencari-asuransi-termlife.html
Hi..Prudential ada kok term life dan whole life, kebetulan saya baru aja buka polis disitu..
AXA sp saat ini masih ada asuransi term life nya kok moms:) nama produknya MAestro term ,untuk detailnya bisa liat di http://www.axa-financial.co.id/product/asuransi-dasar/maestro-term
kebetulan saya baru ambil 2 bulan lalu,utk gambaran utk usia saya 31 thn dan UP 450 jt kena 1,8 jt/thn (150 rb per bulan). sp saat ini masih ada produk termlife tsb:)kebetulan saya agent juga di axa hehe kl ada moms yg berminat pd asuransi termlife bisa pm aku:)
Thanks untuk sharingnya. Yup, setuju sekali bahwa struktur produknya beda, dan karena itu makanya kita mengenal beberapa macam struktur asuransi (TL, endowment, wholelife, UL) dengan cost of insurance yang berbeda juga. Untuk itu kembali lagi ke tujuan awal kita dalam membeli asuransi dan jangka waktu yg proteksi yang kita butuhkan. Jika tujuan kita adalah jumlah UP tertentu saja, maka perbandingan antar tipe asuransi bisa saja dilakukan untuk menentukan tipe asuransi apa yang akan kita beli.
Dalam tulisan ini, tujuan yang ingin dicapai adalah proteksi dengan UP tertentu dengan nilai premi yang ekonomis. Dengan tujuan seperti itu maka premi TL umumnya lebih murah karena tidak memiliki struktur produk yang kompleks seperti produk traditional lainnya (endowment dan wholelife) ataupun non traditional (UL). Selain itu seperti yang sudah dijelaskan oleh beberapa temen di atas, cost of insurance TL menjadi lebih ekonomis karena bersifat "hangus" dengan periode proteksi hanya sebatas periode pembayaran premi saja. Dengan pandangan itu maka langkah berikutnya adalah membandingkan premi dan keunggulan sesama produk termlife, sesuai dengan judul tulisan diatas. Jadi yang dibandingkan adalah produk-produk dalam tipe asuransi yang sejenis. Hal ini juga bisa saja diterapkan untuk perbandingan antar produk UL, whole life atau bahkan asuransi kerugian biasa. Yang terpenting, kita paham dulu akan jenis produk yang kita pilih untuk kemudian diambil yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan kita.
Sekedar tambahan, cost of insurance untuk asuransi dasar dan riders yang meningkat sejalan dengan kenaikan UP berlaku untuk semua tipe asuransi (dan umumnya memiliki nominal yang setara di setiap perusahaan asuransi). Yang membedakan hanyalah pada faktor "plus-plus" antar produk seperti lama masa pertanggungan, jaminan uang kembali, additional cost untuk investasi, dan lain-lain. Fleksibilitas UP pun berlaku sama untuk semua produk, semuanya sesuai dengan permintaan pembeli. Bedanya, untuk produk non tradisional besar kecilnya UP bisa dikombinasikan dengan investasi, sedangkan di produk tradisional langsung berpengaruh ke besar kecilnya premi.
Premi Term-Life lebih murah daripada Unit-Link ?
Sekedar share yah, secara saya dah pake dua2nya :D
Gini... Kita tidak bisa membandingkan antara premi asuransi tradisional dengan premi unit-link.
Kenapa begitu? karena struktur produknya beda banget. Pada unit-link, dengan premi yang sama, UP bisa disesuaikan secara fleksibel dengan jumlah yang kita dapat.
Maksudnya, premi tsb bisa disesuaikan dengan keinginan nasabah, misal... Jika nasabah memilih UP yang besar, maka porsi investasinya akan semakin kecil... Jika nasabah pilih UP ala kadarnya, maka porsi investasinya jauh lebih besar.
Kenapa kok bisa gitu?
karena semakin besar UP dan Riders yang dipilih, maka semakin besar juga potongan biaya asuransi (mirip seperti premi pada term life kan)
Jadi... Unit-Link itu justru turunan dari Term-Life, cuman ada unsur Investasinya dengan berbagai macam instrumen investasi, mulai dari Investasi Saham/Equity sampai Investasi campuran :)
Sorry, Koreksi... maksud saya, Unit-Link itu turunan dari Whole-Life ditambah unsur investasi yang bisa diatur porsi antara UP atau Investasi :)
Salam...