Masa-masa menyiapkan kelahiran si buah hati yang sudah lama kami nantikan adalah saat yang menyenangkan. Kami berusaha membekali diri dengan berbagai ilmu tentang kehamilan sehat, melahirkan minim trauma, menyusui, serta cara mengurus bayi yang baru lahir.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Rumi lahir dengan lancar, Alhamdulillah, Allah menganugerahi saya ASI yang langsung keluar sesaat setelah melahirkan. Hal ini membuat masa-masa awal menyusui begitu menyenangkan dan hampir tidak ada kendala yang berarti, ditambah lagi dukungan dari keluarga terdekat yang selalu mendampingi.
Tidak lama setelah kelahiran Rumi, ibu mertua sempat mengingatkan agar saya segera menggunakan alat kontrasepsi agar “aman”. Namun saat itu saya masih berpikir untuk menunda kehamilan secara alami karena awalnya saya kira ASI adalah alat kontrasepsi alami.
Setelah empat puluh hari melahirkan, saya memeriksakan jahitan luka persalinan ke dokter kandungan. Saat itu beliau menanyakan apakah kami sudah memilih alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan. Saya menjawab ingin menunda kehamilan dengan menyusui Rumi karena sudah berencana untuk memberikan ASI secara eksklusif setidaknya selama enam bulan.
Dokter kandungan kami menjelaskan banyak hal tentang alat kontrasepsi dan menyarankan agar kami tetap menggunakannya karena tetap berpotensi hamil walaupun menyusui. Alat kontrasepsi juga berfungsi untuk merencanakan keluarga dengan lebih baik, mengatur jarak kelahiran, dan memenuhi hak anak kami untuk disusui selama 2 tahun atau lebih. Akhirnya pilihan kami jatuh pada IUD Andalan yang pemasangannya hanya sekali untuk jangka waktu yang cukup lama. Saat itu juga saya memberanikan diri untuk dipasangkan IUD oleh DSOG saya, cukup 20 menit dan nyeri sedikit, Alhamdulillah IUD sudah terpasang.
Kami memilih IUD Andalan karena praktis dan penggunaannya yang sama sekali tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI. Saya masih bisa menyusui Rumi dengan tenang karena menyusui adalah tugas besar dari Allah untuk memberikan sesuatu yang paling dibutuhkan oleh buah hati kami. Merencanakan kelahiran juga berarti turut menyukseskan program pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, dan menyiapkan generasi terbaik putra-putri bangsa Indonesia.
Kini sudah saatnya Urban mama tentukan pilihan ya.
Halo mba kantie, aku juga pemakai kontrasepsi IUD nih. Sebenarnya dari kontrol hamil, spog aku udah nyaranin buat pasang IUD 40-70hari pasca melahirkan. Cuma baru berani pasang di hari ke 60, hehe. Serem ya mba bayangin prosesnya. Eh tapi pas dipasang ternyata cepet dan nggak sakit. Sekarang sudah setahun pakai dan masih nyaman rasanya :)
setuju, biar aman dan tenang tetep pake kontrasepsi ya, aku juga pake kontrasepsi dari andalan tapi PIL KB nya. masih maju mundur cantik nih mau nyobain IUD hihi. So far so good sih pake si pil kb andalan.
Kantie, mau sharing juga adek iparku kemarin juga beranggapan bahwa ASI itu KB alami, pas anaknya usia 1 tahun dan masih menyusui, ternyata dia hamil lagi. Malah pas waktu cek ke dokter kandungan usia kehamilannya udah masuk 2 bulan, dia gak ngeh kalau dia hamil krn memang menstrusasinya semenjak melahirkan gak teratur.
kemarin pas lahiran anak kedua langsung deh KB.
Nah, yg kayak gini kadang bikin kurang nyaman ya mbak ipeh. Memang betul hamil adalah rizki tp sebisa mungkin terencana dengan baik
beneeer tie, aku juga sempet ngira kalau ASI adalah alat kontrasepsi alami, ternyataaa biar lebih tenang dan aman sebaiknya kita pakai kontrasepsi yah. supaya bisa merencanakan jarak kehamilan selanjutnya dengan lebih baik lagi. soalnya kalau memang "belum siap" kan bisa heboh ya :D
semoga sehat selalu yaaa Rumiii... tau Rumi sejak masih di perut sekarang udah bisa diajak main sama anak-anakku :D
Bener, teh nit. Apalagi aku & suami sedang menikmati masa² membesarkan Rumi dan kayaknya belum siap untuk kehadiran anggota baru hehe
Rumi jg happy bgt main sama kakak Alde & kakak Arza sampe ketawa teriak² gitu