Buah yang selalu tersedia di meja makan di rumah kami adalah pisang. Bisa dibilang, ini adalah buah kesukaan sekeluarga karena manis, padat gizi, mudah serta didapatkan. Seringnya sih kami melahap pisang sebagai camilan, atau saya lebih suka mencampurnya ke smoothie untuk sarapan pagi.
Biasanya awal minggu adalah waktu-waktu saya belanja buah pisang beserta buah-buahan dan sayuran lainnya. Tetapi pisang cepat sekali matang dan kulitnya berubah kecokelatan, yang mana kalau sudah terlalu matang, teksturnya tidak lagi enak untuk diblender jadi smoothie. Sayang kalau dibuang, kan? Kalau pisang mulai berbercak, saya tunggu saja barang 1-2 hari sampai lewat matang tetapi tidak sampai berair. Pisang 'nyaris busuk' ini kemudian saya olah jadi banana bread untuk sarapan atau camilan teman minum kopi dan teh sore-sore.
Banana bread ini sebenarnya lebih mirip kue cake daripada roti. Tapi akan saya ceritakan bagaimana akhirnya bisa mendapatkan banana bread yang lembut teksturnya mirip roti alih-alih cake. Kunci kelezatan banana bread adalah penggunaan pisang 'nyaris busuk'. Tidak akan deh mendapatkan hasil banana bread yang harum aroma pisangnya pas kalau pakai pisang yang kulitnya masih kuning. Selain itu, gunakan resep yang sudah terbukti berhasil. Dari dulu saya selalu pakai resep dari situs simplyrecipes.com, yang hasil banana breadnya mirip kue bolu yang crumbly. Beberapa kali iseng-iseng saya bereksperimen dengan resep tersebut, mengubah takaran bahan-bahan dan menambahkan bahan lainnya. Suatu hari saat kehabisan soda kue, saya tambahkan ragi roti untuk membantu adonan kuenya mengembang. Hasilnya, banana bread yang lebih lembut & chewy.
Penasaran ingin coba membuat banana bread? Ini resepnya ya, urban Mama.
Bahan-bahan:
- 2-3 buah pisang Cavendish yang sudah lewat matang
- 100 ml yogurt tawar
- 1 butir telur ayam
- 1 sdt ragi roti (dry yeast)
- 3/4 cup gula pasir
- 1 1/2 cups tepung terigu serbaguna
- 1 sdt soda kue
- 1/2 sdt garam
- 1/4 sdt kayu manis bubuk atau bubuk bumbu speculoos
- 1/4 sdt ekstrak vanili atau ekstrak rhum (jika suka)
- 5 sdm mentega atau margarin
Cara membuat:
1. Panaskan oven pada suhu 170°C. Siapkan loyang roti (loaf pan), olesi sedikit mentega/margarin dan beri sedikit tepung, ratakan. Sisihkan
2. Lelehkan mentega/margarin dengan api kecil, sisihkan.
3. Kupas pisang, potong-potong. Masukkan pisang, yogurt, dan telur ke dalam blender. Haluskan beberapa saat saja asal tercampur rata dan berbuih. Tuang ke dalam mangkuk adonan.
4. Masukkan ragi roti ke campuran pisang, aduk asal tercampur. Diamkan sebentar (5-10 menit), kemudian masukkan gula pasir, aduk rata.
5. Selanjutnya masukkan bahan-bahan kering (terigu, soda kue, garam, bubuk kayumanis) dan ekstrak vanili, aduk. Terakhir tuang mentega leleh, aduk rata.
6. Diamkan adonan selama 30 menit, kemudian tuang ke loyang roti yang sudah disiapkan.
7. Panggang adonan selama 1 jam (tes tusuk pada menit ke-50) dalam oven bersuhu 170°C, atau hingga kue matang, tandanya lidi yang ditusukkan pada kue keluar bersih tidak ada adonan basah menempel.
8. Keluarkan banana bread dari oven. Diamkan sebentar sampai suhunya turun, potong-potong sesuai selera dan sajikan hangat.
Paling enak sih menikmati banana bread ini sambil minum kopi atau teh hangat. Dijamin lupa semua sama rencana akhir pekan mau ke mana, lebih asyik kumpul keluarga sambil menikmati banana bread. Selamat mencoba ya, urban Mama!
Wih enaknyaaa..
Aku cuma bisa ngiler aja nih :D
jangan ngiler aja Cin, bikin juga :D gampang ini bikinnya gak pake mikser pasti jadi, hehee
duh ngiler ai, enak pasti ini ya, mau nyoba ah bikin
selamat bikin, Dieta :D sejak nemu resep ini, gw jd suka berburu pisang murah yg udah kecokelatan di supermarket dkt rumah... lumayan buat disulap jadi banana bread
wahhh ini favorit! mau bikin ah ai... enak nih ngopi pake banana bread. thanks Ai! resep-resepnya selalu keceee.
sama2 teh Ninit, selamat bikin :D bikinnya gapake mikser jd gampil, pasti jadi & pasti enak hihi