Our First Camping

Oleh Sofia Andalusia pada Kamis, 16 Januari 2014
Seputar Activities

Saat libur sekolah, anak-anak tentu girang bukan kepalang. Bagaimana dengan ibunya? Pasti harus cerdik-cerdik memutar otak agar liburan penuh dengan keceriaan, berkesan tak terlupakan, dan tentu saja aman untuk tabungan. Makanya, begitu Giras - si sulung yang sudah 7 tahun - menagih janji untuk kemping di liburan musim panas kali ini, saya langsung sibuk mencari informasi tentang tempat-tempat kemping yang aman untuk anak-anak, murah meriah, dan sebisa mungkin tidak terlalu jauh dari pantai. Dengan cuaca musim panas seperti ini, air adalah mainan yang paling dicari anak-anak.

Untungnya, di New Zealand ini banyak sekali tempat-tempat kemping murah yang dikelola pemerintah di bawah Department of Conservation (DOC). Walaupun dikelola pemerintah dan harganya murah, tetap saja tempat camping ini sangat aman dan didukung oleh sarana umum yang standar seperti toilet, kamar mandi, dan tempat sampah yang bersih serta rapi. Pilihan kami pun jatuh pada Matata Camp Ground, yang terletak di dalam wilayah konservasi lahan basah (Wetland Refuge) milik DOC. Selain karena posisinya yang dekat dengan pantai, lokasinya pun hanya perlu ditempuh dalam dua jam perjalanan darat dari tempat kami tinggal.

Sebelum berangkat, kami sudah berpesan kepada anak-anak bahwa di tempat kemping nanti tidak ada listrik dan jaringan internet. Bahkan sinyal telepon genggam pun agak sulit didapatkan. Mereka sepertinya tidak terlalu khawatir. Ketika saya minta mereka menyiapkan mainan, Giras langsung memasukkan beberapa buku favoritnya, buku tulis, dan pensil serta boks scrabble kesukaannya. Sementara Bagas yang baru berusia 4 tahun hanya memasukkan mobil-mobilan dan buku mewarnai lengkap dengan pensil warna dan spidol. Sementara kami menyiapkan berbagai keperluan yang tidak sedikit. Mulai dari tenda, sleeping bag, cooler bag, portable stove & BBQ, baju, peralatan memasak & makan, tentu saja tidak lupa obat-obatan.

Sampai di lokasi, sekitar pukul 13.00 kami bergegas mendirikan tenda, karena berdasarkan laporan prakiraan cuaca, hari ini akan turun hujan deras mulai sore hari. Anak-anak senang sekali ketika melihat tenda kami berdiri, mereka lalu sibuk memasukkan barang ke dalam tenda. Mereka juga senang sekali ketika melihat bahwa tempat kemping ini penuh dengan tenda & campervan/caravan, sejenis kendaraan yang digunakan tidak hanya sebagai alat transportasi tapi juga sebagai tempat istirahat. Dan, bahagianya lagi... Ternyata banyak sekali anak-anak yang juga ikut kemping bersama orangtuanya, bahkan tampak beberapa campervan besar yang berjejer ternyata adalah milik sebuah keluarga besar, mulai dari nenek sampai cucu, semuanya ikut kemping.

Setelah tenda siap, anak-anak tidak sabar untuk segera pergi berenang ke pantai yang ada di belakang bukit, hanya berjarak sekitar 100 m dari tenda kami. Berenang dan membuat istana pasir jadi kesibukan mereka sore itu. Untungnya hujan tidak jadi turun. Selesai berenang dan mandi, kami pun menyiapkan makan malam. Pada malam pertama, saya memang sudah merencanakan untuk tidak memasak, masih ada nasi kuning dan ayam goreng sisa makan siang tadi. Setelah makan, anak-anak sibuk dengan kesukaannya masing-masing. Giras sibuk membaca, Bagas sibuk mewarnai. Saya membersihkan peralatan makan sementara suami mengecek tenda, bersiap jika hujan datang. Ketika hari mulai gelap, saya mengajak anak-anak bermain keluar tenda, membawa senter. Tadinya mereka sempat ragu, tapi setelah melihat banyak teman seusianya yang berlarian dengan membawa senter, mereka pun langsung ikut bermain.

Suasana malam di camp ground ternyata sangat menyenangkan. Beberapa keluarga saya lihat sibuk BBQ-an sambil bermain gitar. Anak-anak kecil berlarian dengan senter di tangan, menyorotkan cahaya-cahaya terang ke langit yang mendung. Sebuah keluarga besar berkumpul dan makan bersama ditemani cahaya dari pohon natal. Yes, mereka membawa serta pohon natal dari rumah mereka. Listriknya? Ternyata mereka pun membawa solar panel.

Tak lama kemudian, hujan turun dengan derasnya. Kami pun menghabiskan malam dengan bermain scrabble diterangi lampu kecil yang menggunakan baterai, bercerita tentang banyak hal, Giras bahkan membuat cerita sendiri dan menjadi story teller yang menyenangkan untuk adiknya. Sekitar pukul 22.00 baru kami bersiap tidur.

Pagi harinya hujan masih turun dengan deras. Bosan membaca, mewarnai & bermain scrabble, anak-anak bermain 'rain drop race' memanfaatkan titik-titik hujan yang terlihat dari dalam tenda. Ketika rasa bosan mulai berujung pada keluh-kesah karena tidak bisa berenang, kami pun mengajak anak-anak bermain hujan di luar, tentu saja dengan memakai jas hujan. Dan ternyata, banyak juga teman-teman seusia mereka yang berlarian dengan jas hujan & payung. Beberapa malah sibuk mencari tempat-tempat becek untuk melompat-lompat. Anak-anak memang selalu bisa menemukan kebahagiaan di mana pun mereka berada.

Setelah itu kami lalu mengajak anak-anak berjalan-jalan ke sebuah kota kecil bernama Whakatane, tempat bermuaranya Sungai Whakatane. Kota kecil dengan populasi sekitar 30.000 orang ini amat sangat cantik, terletak di antara bukit terjal dan muara sungai membuat kami takjub karena pemandangan di sisi kanan dan kiri amat sangat berbeda. Di kanan kami melihat perbukitan dengan batu-batu besar, di kiri adalah muara sungai dengan pulau kecil sebagai latar belakangnya.

Kami menghabiskan 2 malam di dalam tenda. Di hari ketiga kami pulang dan melanjutkan petualangan di pantai lain, di kota yang lain. Benar-benar pengalaman pertama yang sangat berkesan. Saya yakin anak-anak pun sangat terkesan dengan pengalaman kemping kami yang pertama ini. Sampai di rumah, sambil membereskan barang-barang, anak-anak sudah bertanya, "Kapan kita kemping lagi? Soon, please!"

Kategori Terkait


Tag Terkait

9 Komentar
thea rizkia
thea rizkia January 23, 2014 10:36 am

WWaaa I miss New Zealand. Pengen deh bisa liburan ke sana lagi. Aku juga belum pernah camping sama Cena. Jadi ingin merencanakan. Mungkin nunggu musim hujan selesai deh. Thanks for sharing yaaa

shinta lestari
shinta lestari January 20, 2014 3:14 pm

ahh i miss camping! duluuu waktu belom punya anak seriing camping dan punya cita2 kalo punya anak mesti dibawa camping. tapi waktu itu masih di amerika tinggalnya. dan emang enak banget camping groundnya asik.

sekarang anak udah 2, udah gede2. baruu kemaren bahas ama suami tentang camping.. tapi trus bingung di singapore dimana ya ngajak camping yang asik? masak di east coast park depan pantai sih? kayaknya ga asik banget.. hihihi

Eka Gobel
Eka Gobel January 17, 2014 4:27 pm

asyik bangeet, seru yaa, mama sofia.. apalagi pemandangannya segeerr! kebayang deh anak2 pasti seneng banget :)
bulan mei nanti sekolah enzo juga akan bikin kemping bersama keluarga, ga sabar jadinya :)

Sofia Andalusia
Sofia Andalusia January 17, 2014 5:47 am

Mbak Shinta.. Ayo menengok NZ, banyak tempat camping murah meriah..

Mbak Ella.. Ditunggu ceritanya ya, Mbak.. Senengnya menutup semua kerepotan deh..

Sofia Andalusia
Sofia Andalusia January 17, 2014 5:45 am

Mbak Ninit.. Asyik sekaliiiii.. Tadinya sudah bersiap kalo anak-anak bosen kekurung pas hujan. Ternyata malah bisa hujan-hujanan..

Nioanio.. Kalo sama anak-anak persiapannya emang sedikit lebih heboh. Tapi kemarin saya liat ada yang bawa bayi juga loh, malah bayinya dibiarin merangkak diatas rumput, kemana-mana..

 

Artikel Terbaru
Senin, 09 November 2020 (By Expert)

Mengenal Lebih Dekat Rahasia Manfaat BPJS Sebagai Asuransi Proteksi Kita

Jumat, 25 Desember 2020

6 Keuntungan Tidak Punya Pohon Natal di Rumah

Kamis, 24 Desember 2020

Rahasia kecantikan Alami dari THE FACE SHOP YEHWADAM REVITALIZING

Rabu, 23 Desember 2020

Lentera Lyshus

Selasa, 22 Desember 2020

Different Story in Every Parenting Style

Senin, 21 Desember 2020

Menurut Kamu, Bagaimana?

Jumat, 18 Desember 2020

Santa's Belt Macarons

Selasa, 15 Desember 2020

Christmas Tree Brownies