What to Do with Your Premature Baby

Oleh jarvi kurnia lestari pada Selasa, 06 Juli 2010
Seputar Tips


Setiap pasangan yang menikah umumnya punya keinginan untuk punya anak dan yang jelas mereka pasti ingin anaknya lahir dengan sehat, cukup bulan, dan tidak kurang suatu apa pun. Tapi terkadang Tuhan berkehendak lain. Beberapa pasangan, termasuk saya dan suami (Agung), dititipkan si buah hati lebih cepat dari perkiraan lahirnya, alias prematur.

Mempunyai anak prematur itu rasanya seperti naik roller coaster. Setiap detik segala sesuatu, baik atau buruk bisa terjadi, berapa pun usia kelahiran prematurnya.

Kata beberapa orang, "Kalau lahirnya 7 bulan sih kuat, kalau 8 bulan baru sering bermasalah soalnya katanya secara fisik kandungan kita jadi lebih muda lagi..." Sementara Aira lahir sebelum kandungan saya genap 7 bulan. So? kalau gini gimana dong?).

Ada lagi yang bilang, "Kalau bayi perempuan itu lebih kuat daripada laki-laki." But don't care what people say. Perasaan kami tetap campur aduk mengingat kalahiran prematur itu pasti berisiko, terutama untuk baby.


Ada beberapa tips dari saya yang mungkin berguna untuk urban Mama yang memiliki bayi prematur atau bagi yang menantikan kelahiran bayi-nya jika prematur sudah tahu apa yang dilakukan. Setiap bumil kondisinya berbeda-beda. Ada yang yang tidak bermasalah dan ada yang cepat capek seperti saya yang malah harus bed rest. Begitu juga dengan kondisi kandungan. Ada yang udah jumpalitan ke sana kemari baik-baik saja dan ada yang sensitif sehingga jika melakukan sesuatu yang ringan saja mungkin sudah bisa membuat kontraksi atau malah flek. Tapi satu hal yang pasti, tubuh kita sedang bekerja lebih berat selama kurang lebih 9 bulan.

Tip #1
Selama hamil, pantau kondisi diri. Tidak memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan rumah kalau merasa tidak sanggup. Ini berlaku terutama di trimester 1 dan 3 karena di trimester 2 biasanya kondisi kita lebih fit. Delegasikan pada orang lain.

Tip #2
Jangan sepelekan kontraksi yang tidak kunjung hilang setelah 30 menit sampai 1 jam. Telepon RS, jelaskan usia kandungan dan apa yang dialami, segerake RS kalau kontraksi tidakĀ  juga reda. Masalah nanti disuruh pulang lagi atau bed rest itu masalah nanti, tapi yang jelas kita harus waspada.

Tip #3
Kalo ternyata ada pembukaan padahal bayi belum cukup bulan, biasanya pihak RS akan memberi kita infus dan beberapa suntikan untuk menahan kelahiran. Nah, pas momen ini... jangan lengah, minta suster untuk tetap memantau pembukaan kita. Jika dalam waktu 30 menit kontraksi tidak berkurang, minta suster, bidan, atau dokter untuk memantau terus (periksa dalam atau tindakan apa pun untuk memastikan apa yang terjadi). Pengalaman saya ternyata penahan ini tidak mempan dan tiba-tiba saya sudah pembukaan 6 aja, pembukaan 9, pembukaan lengkap, lahir deh Aira. Total waktu dari kontraksi awal sampai melahirkan hanya butuh waktu 6 jam.

Tip #4
Kalau akhirnya baby memang harus lahir prematur, biasanya dia akan dibawa ke NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Nah, jauh-jauh hari mungkin bisa dipikirkan untuk milih RS yang mempunyai fasilitas ini... just in case. Dulu karena RS tempat saya melahirkan tidak punya NICU, terpaksa selama 3 hari pertama saya dan Aira pisah rawat. Dan setelah saya boleh pulang, saya menyusul untuk menginap di hotel deket RS tempat Aira dirawat agar bisa dijenguk tiap hari dan saya bisa memberikan ASIP.

Tip #5
Touch and love your baby. Meskipun dia ada di inkubator, tetap minta izin pada suster yang jaga untuk bisa nyentuh baby meski sebentar. Believe it or not... sentuhan kita adalah penguat tersendiri buat dia. Ajak dia ngobrol dan baca doa. Kadang ada RS yang strict, gak boleh memegang baby dengan alasan nanti takut terkontaminasi kuman dan lain-lain. Pastikan sebelum menyentuh baby untuk mencuci tangan sebersih-bersihnya dengan alkohol dan memakai baju khusus. Kecuali jika baby memang terlalu lemah, kita justru diwajibkan untuk menyentuhnya dan memberi semangat hidup.

Tip #6
Persiapkan segala sesuatu di rumah ketika dokter sudah mengizinkan si kecil untuk pulang. Kalau dia masih perlu penghangat, kita bisa siapkan inkubator mini buat dia. Alat ini memang berbentuk dan berfungsi sebagai inkubator tapi dengan prinsip yang sederhana, kotak kaca yang dibawahnya ada 6 buah bohlam yang bisa kita atur suhunya sesuai kebutuhan baby. Selain itu kita juga bisa memakai metoda kanguru atau memakai botol-botol kaca yang diisi air panas dan diletakkan di sekeliling bayi.

Tip #7
Berikan bayi prematur kita ASIX. Bayi prematur itu kekurangan glukosa untuk membentuk lemak tubuh, nah pada ASI bayi prematur, ASInya rasanya manis. Dengan kandungan gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan baby prematur. Kalau ASI nya kering atau mungkin tidak banyak, berikan sufor khusus bayi prematur. Jangan sembarangan beli sufor karena kebutuhan gizi bayi prematur berbeda dengan bayi fullterm.


Tip #8
Sesegera mungkin, periksakan kondisi fisiknya, terutama mata dan telinganya. Bayi prematur berisiko tinggi terkena ROP (Retinopathy of Prematurity). Ada beberapa RS yang bekerja sama dengan JEC atau AINI dalam hal pemeriksaan mata ini. Mereka bersedia membawa alat mereka yang namanya RetCam untuk memeriksa baby tanpa harus dikeluarkan dari inkubator. Pemeriksaan mata ini bisa dilakukan setelah baby berusia 4 minggu ke atas. Kalau RS nya gk ada kerja sama sama JEC atau AINI, kita bisa periksakan dia setelah dinilai BB nya cukup dan kondisinya aman untuk dibawa keluar rumah. Kalau ROP nya masih stadium 1-3 biasanya bisa hilang sendiri atau dilakukan tindakan laser, tapi kalau udah stadium 4-5 biasanya sudah susah. ROP ini bisa mengakibatkan mata juling dan yang paling parah, kebutaan. Biayanya memang cukup mahal, sekitar 1,2 juta sekali periksa

Untuk telinga juga sesegera mungkin diperiksakan. Organ-organ pendengaran yang belum sempurna pada bayi prematur bisa mengakibatkan ketulian permanen kalau tidak segera ditangani. Biasanya akan ada tes OAE (Oto Acoustic Emission), BERA, atau Audiogram untuk mendeteksi kemampuan mendengarnya. Kalau memang dia pada akhirnya harus pakai alat bantu dengar, itu lebih baik karena akan banyak membantu kemampuan komunikasinya di kemudian hari. Untuk tes pendengaran ini biayanya tidak terlalu mahal, sekitar 60-100 ribu. Sayangnya, tidak semua DSA mempunyai inisiatif menyarankan serangkaian pemeriksaan ini. Jadi kalau bisa kita yang aktif minta atau cari informasi sendiri.

Tip #9
Give him/her lots of love. Kasih sayang kita akan membuat dia lebih kuat. Biasanya BB nya pun akan cepat naik. Secara psikologis dia jadi merasa nyaman dan bahagia. Sentuh, peluk, dan cium dia sesering dan sebisa mungkin. Dia tahu dia akan aman dan baik-baik saja karena ada orang-orang yang begitu sayang padanya.

Tip #10
Jangan samakan kondisinya dengan baby fullterm dan ingat kalau dia prematur. Hitung kemampuannya berdasarkan kapan dia seharusnya lahir. Misalnya, Aira lahir kurang 2 bulan dari yang seharusnya. Secara hitungan usianya udah 10 bulan tapi secara fisik, kemampuannya setara dengan baby usia 8 bulan. Terus kasih dia rangsangan sebanyak mungkin, asal jangan bertubi-tubi. Tetap ajak bicara, latih refleknya, lama-lama perkembangannya akan mendekati bayi normal.

Tips ini saya tulis untuk berbagi pengalaman. Ketika nanti kita melihat baby prematur kita sudah banyak kemajuan, rasanya luar biasa bahagia.

Kategori Terkait


Tag Terkait

36 Komentar
jarvi kurnia lestari
jarvi kurnia lestari August 2, 2010 11:50 am

@Bunda Adhya, Halo Corry and all moms...hmmm, aku share lagi ya...

Beberapa hari lalu selama 3 hari berturut2 aku akhirnya bawa Aira ke RS Harapan Kita untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.

Sama Dokter Syaraf Anak, Aira diminta untuk melakukan CT Scan dan EEG (Electroencephalography). Huhu...sedih banget deh liat dia menjalani prosedur untuk CT Scan. Dia harus dipasangin alat infus untuk suntik obat kontrasnya...terus harus dikasih obat tidur juga biar gak berontak. Alhamdulillah hasil CT Scan nya normal. Nah, yang belum berhasil adalah EEG nya. Kenapa? Karena pertama, EEG harus dilakukan dalam keadaan tidur alami (gk boleh dikasih obat tidur ato dihipnotis)..sayangnya si Aira ini termasuk anak yang mudah bangun kalo lagi tidur, jadi begitu ditaro di tempat tidur RS dia langsung bangun. Kedua, gk boleh dilakukan di stroler, harus pake bantal, dan gk boleh digendong. Gk boleh di stroler karena material stroler ini yang sedikit banyak mengandung baja bisa memengaruhi hasil EEG nya. Gk boleh digendong juga karena ketika si pasien di EEG dia gk boleh disentuh. Ketiga, harus dilakukan dalam keadaan sehat, gk boleh pilek, batuk , ato demam...nah si Aira sekarang lagi batuk pilek...so harus ditunda sampe dia sehat.

Sama Dokter Gastro, dia didiagnosis punya jonjot2 usus yang pendek sehingga penyerapan makanannya tidak sempurna. Terus dia juga di tes mantoux, ternyata hasilnya positif bahwa paru2 Aira ada fleknya. Terjawablah sudah kenapa BB nya dia gk naik2. Kami tidak tahu bagaimana paru2 Aira bisa flek, tapi kami mengambil kesimpulan bahwa mungkin saja prematuritasnya membuat paru2nya menjadi lebih rentan terhadap infeksi seringan apa pun. Dulu kalau dia pilek ringan saya terkadang gk langsung bawa dia ke dokter dan biasanya sembuh sendiri. Sekarang, sepertinya untuk Aira tidak bisa begitu. Pelajaran besar untuk kami adalah ketika dia pilek misalnya, sebaiknya segera bawa dia ke dokter dan tuntaskan pengobatannya sampai sembuh benar. Dokternya pun bilang bahwa flek yang dialami Aira masih termasuk fase yang sangat awal sehingga masih jauh lebih mudah untuk ditangani dan diobati.

Sama Dokter Gizi, beliau menyarankan untuk sedikit menambah porsi makannya dan mengganti sufor Aira ke jenis sufor yang kandungannya sudah dalam bentuk yang jauh lebih mudah diserap agar pencernaannya yang sudah bermasalah ini tidak bekerja lebih berat. Beliau juga menyarankan Aira untuk tidak diberi makanan yang tinggi serat,seperti havermut, dengan pertimbangan yang sama. Kami sudah coba saran tersebut beberapa hari ini, dan sepertinya Aira masih kaget dengan segala perubahan menu tsb karena pastinya dari segi rasa dan isi jadi lebih padat. Dalam 1 porsi makan Aira sekarang harus ada karbohidrat, sayur (yang tidak terlalu tinggi seratnya), protein nabati, dan protein hewani. Biasanya saya hanya beri dia karbohidrat, sayur, dan salah satu protein...untuk masalah makan ini saya tidak bisa menjalani dengan saklek (misalnya Aira harus habis makannya) karena dia pasti butuh waktu untuk beradaptasi dengan semua perubahan dan obat2an yang dia terima untuk mendukung proses pencernaan dan mengobati paru2nya. Jadi kalau dia tidak habis makanan utamanya, biasanya saya selingi dengan camilan buah, biskuit bayi, ato camilan2 homemade yang mengandung susu.

Kamudian, mulai minggu depan (atau kalau Aira sudah sembuh batuk pileknya) Aira akan menjalani fisioterapi untuk merangsang perkembangan motoriknya.

Demikian kondisi terakhir Aira (udah kaya laporan di TV hehehe)...kalau ada moms yang mungkin membutuhkan nama2 dokter tersebut, dengan senang hati akan saya beritahu (saya gk tahu boleh ato gk nyebut nama dokter langsung di sini :))

Mohon doanya buat Aira ya moms....

Bunda Adhya
Bunda Adhya July 30, 2010 6:27 pm

Mbakyu,piye Aira, ada kbr apa? Aku corry mbak. Smga Aira baik ya..

jarvi kurnia lestari
jarvi kurnia lestari July 19, 2010 10:03 am

@lovelylina, lovely-eve....first of all, knp nickname kalian bisa samaan beginiii??? :P

iya to? kalo liat ada perkembangan mereka sedikiittt aja...kayanya hati udah berbunga2...emang gk boleh patah semangat deh....

@bunda adya, hwaaa bun kalo aira BB nya masih 7,2kg...padahal sekarang udah setahun...hmmmm nambahin info aja deh di sini....

kmrn kebetulan aku bawa Aira ke DSA nya...mau konsultasi aja..knp sampe umur setahun dia blm bisa duduk sendiri, masih suka ngences, BB nya susah naik, kalo diberdiriin refleknya jinjit, dan kalo tengkurep telapak tangannya cenderung mengsol ke arah dalam atau luar...bukannya lurus ke arah depan...di cek darah normal semua, akhirnya dia sarankan untuk ke klinik tumbuh kembang...ke sanalah kami. Setelah konsultasi sama fisioterpis nya...beliau mendeteksi ada kelaianan tulang dan mungkin sedikit kelainan otak...dari situ beliau meminta kami untuk berkunjung ke 3 dokter...syaraf anak, gastro, dan gizi. Memang baru hari Senin mulai minggu depan kami akan mengunjungi 3 dokter tersebut, kenapa? Karena papanya aira harus dinas selama seminggu ini, dan ketika pemeriksaan berjalan kedua ortunya harus ikut untuk mendengarkan dan mencari info sebanyak mungkin ttg apa yg dibutuhkan si anak...apa yang terjadi, dan bagaimana penanganannya...barulah nanti kalau semua hasil pemeriksaan sudah keluar, si fisioterapis bisa menentukan penanganan yang tepat buat Aira. Saran saya adalah...periksakan si anak selengkap mungkin,dari mata, telinga, tulang, pencernaan, otak...semuanya... jujur...untuk yang kasus ini kami sedikit terlambat menyadari...tapi ternyata semua bentuk kelainan tersebut--kata si fisioterapis--bila segera ditangani bisa diobati.... Banyak anak prematur yang bisa tumbuh dengan normal tanpa ada kelainan apa pun selama masa perkembangannya...tapi banyak juga yang masih banyak kekurangan sehingga agar perkembangannya bisa tetap berjalan "normal" dia harus dibantu semaksimal mungkin....nanti kalau Aira sudah selesai periksa2nya...aku update lagi deh....sapa tau berguna :)


Bunda Adhya
Bunda Adhya July 19, 2010 9:13 am

Wah, ibu2 luar biasa.. Anakku jg lahir 2,4kg, skrg 8bln juga msh 7kg :)
Tetapi alhmdlh sehat terus. Walow gak gemuk tp gak papalah, alhmdlh msh ASIX dn sehat. Smga sehat terus ya. Amin.
Mb jarvi, aira skarang dah brapa kg? Tapi sehat kan? :)
Aku seneng baca kisah perjuangan ibu2, pas lg melahrkan dan ngurus anak. Kbtulan aku dinas d RS, jd sejak pnya anak, aku slalu gak tega kalo ada pasien bayi atau anak, jd ingat anak d rumah :(
yah, saling doakan ya bu, dn saling menguatkan, smg anak2 qt sehat, ceria, dan bahagia. Amin.. :)

lovely_eve
lovely_eve July 18, 2010 1:34 pm

Hi.... berbagi jg nih...
SAya and mom adisti sama melahirkan desember kmrn 34week krn preeklamsi jg and bb bayi 1600gr. Skr 6'5 bulan bbnya 6kg (timbangan 6 bulan), And betul bgt kl perawatan lsg seorang ibu membuat perkembangan anak premature lebih cepat. Duh jd ingat lg nih masa2 kunjungan ke NICu :(