Dalam Islamic Financial Planning, mengelola penghasilan adalah hal yang wajib, dan belanja termasuk salah satu diantaranya. Jangan sampai kesukaan kita berbelanja menjerumuskan kita dalam kehidupan yang menyiksa diri sendiri dan keluarga.
Saya bayar premi asuransi sebesar Rp 20.000.000 untuk 4 tahun, tapi dengan kejadian ini, rasanya 20 juta menjadi tidak mahal karena total kerusakan mencapai angka 38 juta. Jauh sekali ya perbandingannya.
Untuk urban Mama Papa yang sudah gila-gilaan berlibur, ingat akan skala prioritas. Liburan terus, habiskan uang terus. Tapi saat membayar uang sekolah mepet, ya ga keren! Jadi intinya tetap saving and spending harus balance.
Saya juga ingin mengingatkan bahwa apa pun yang terlalu, efeknya tidak akan baik. Keseimbangan dan tetap menempatkan diri sebagai perempuan adalah yang terbaik.
Jadi apa dong kado terindah yang sebaiknya mulai kita bisik-kan pada suami?
Pernahkah terpikir oleh para mama untuk minta kado berupa emas saja? Tapi emas batangan ya.
Setelah ngefans dengan Ligwina Hananto melalui acaranya di radio, kini giliran saya terkagum-kagum dengan bukunya, yang membahas tips praktis untuk membangun ekonomi keluarga yang kuat!
Dulu semua saya lakukan tanpa pikir panjang. Pas saya bertemu Aay, anak betawi yang polos ini, dan bisa saving dan invest tiap bulan reguler 50% dari income-nya, saya langsung malu. Masa sih gaji saya lebih gede tapi investasi nya lebih dikit? Ga bener banget! So I have to change!
We introduce the concept of savings, by stretching the money to be used "later" and "tomorrow". At the end, our Noe learned about delaying gratification, which is an important lesson in life.
Saya sih shock waktu tau kalau Lana butuh biaya pendidikan sekitar Rp 4M sampai Sarjana. Untuk investasi sebanyak ini, bagaimana caranya ya? Menabung di Bank, Asuransi Pendidikan, atau Investasi dimana ya?