Sebagai seorang ibu, memilih perlengkapan bayi haruslah bijak, mengingat perlengkapan bayi itu banyak yang lucu dan menggemaskan, tetapi harganya yang tidak murah. Seorang ibu juga sering kali lupa antara keinginan dan kebutuhan.
Kalau sudah bermain sama-sama, terkadang suka lupa waktu, apalagi setelah seharian berjauhan, rasanya mau main terus. Tapi saya termasuk ibu yang disiplin soal jam tidur anak. Walaupun anak masih ingin bermain ketika waktu hampir menunjukkan saat jam tidurnya, saya akan dengan tegas mulai menciptakan rutinitas sebelum tidur yang menyenangkan.
Memiliki anak membuat saya terus belajar dan mengetahui hal-hal baru yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Hingga dua minggu lalu saya mengalami masalah yang berkaitan dengan kualitas tidur anak. Anak saya sering kali terlihat gelisah ketika tidur malam dan mudah terbangun.
Tidur yang cukup di malam hari membuat Aimee ceria sepanjang hari. Tentu saja poin plusnya Ibu tidak perlu begadang dan bisa beristirahat juga. Anak senang, Mama pun senang.
Saat punya anak pertama saya belum terlalu paham tentang pentingnya rutinitas sebelum tidur yang bisa membuat anak lebih nyaman dan tidur lebih pulas. Awalnya saya mengira ya memang bayi normalnya sering terbangun-bangun dan tidak bisa tidur lama. Akibatnya sampai sekarang O’ yang berusia 27 bulan agak sulit kalau disuruh tidur malam.
Sebagai ibu pekerja, kadang saya ingin satu hari memiliki waktu hingga 30 jam. Setelah meninggalkan si kecil selama 12 jam di luar rumah, rasanya saya ingin memaksimalkan waktu di rumah untuk bermain bersama si kecil. Salah satu kegiatan yang cukup menyita waktu adalah mencuci dan sterilisasi botol serta pompa ASI.
Dokter menjelaskan, kecerdasan anak dibentuk oleh tiga faktor yaitu genetik, gizi, dan stimulasi. Dokter menekankan bahwa stimulasi ini sama pentingnya untuk tumbuh-kembang anak, dan perlu cukup diberikan sejak saat anak masih bayi. Berikut beberapa tips memberikan stimulasi untuk bayi baru lahir.
Bagi saya, Hari Raya Lebaran tahun ini lebih spesial karena tahun ini adalah kali pertama kami merayakan Hari Raya bersama Baby Qyu, putri bungsu kami yang baru berusia 2 bulan. Persiapan mudik ke Lampung pun tentunya jadi berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Saat Arkha berada di fase oral seperti sekarang ini, saya merasa penting untuk melindungi Arkha dengan mensterilisasi barang-barang yang dijilat atau diemutnya. Saya sangat khawatir karena banyak sekali bakteri dan kuman yang bisa mengontaminasi berbagai barang yang dijilat atau diemut tersebut, yang pada akhirnya dapat menyebabkan Arkha jatuh sakit.
Waktu diajak ikut event ini, saya semangat sekali karena kebetulan kedua putri saya, Qiana (5 bulan) dan Afika (19 bulan), juga menggunakan produk Pampers ini. Saya ingin datang melihat langsung demo produk Pampers oleh pakarnya dan mendengar testimoni ibu-ibu lain yang sudah yakin #PakaiPampers.