Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena memberikan pengetahuan dan perspektif yang berbeda. Seperti tagline The Urban Mama, there is always a different story in every parenting style.
Genangan-genangan air panas alami menyembul dari bukitan batu di sana. Beberapa cukup hangat untuk berendam, sedang yang lainnya asik dipakai merebus telur. Lho? Telur?
Beberapa urban papa bahkan rela nyetir berjam-jam dari Bandung dan suamiku sendiri rela terbang dari Singapura demi menemani istrinya kopdar bersama para keluarga TUM Agustus 2012. Yang paling menyenangkan adalah melihat mereka kompak satu sama lain dan saling berteman juga. Hidup para The Urban Papa!
Sejak melihat artikel Shinta disini, saya jadi ingin sekali makan puding roti. Berhubung di rumah tidak ada oven, saya mencoba membuatnya menggunakan slowcooker.
Pertama mendengar ceritanya, saya sama sekali baru mendengar tentang jenis penyakit yang di deritanya, yaitu Multiple Sclerosis (MS) yaitu sejenis penyakit autoimunisasi yang menyerang saraf pusat [otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord)].
This morning while I was feeding Bagas, our youngest son, my husband posed me a question that stroke me, “Why do you often Tweet and Facebooking? And recently, Path?”
Terus terang sangat sulit menyampaikan kepada orang tua untuk take it easy, biarkan pekerjaan anak tidak sesempurna yang kita (orang dewasa) harapkan, dan biarkan anak menikmati proses belajarnya.
Kadang-kadang, seminggu sekali suami saya mengajak anak-anak untuk jalan-jalan. Saya memilih untuk tidak ikut karena bisa me-time di rumah, menikmati rumah yang "hening" :).