Belajar berbicara adalah tahapan penting dalam hidup anak, dengan berbicara anak akhirnya dapat memahami sekitarnya. Namun demikian, sebagai Ibu kita juga tidak boleh langsung membandingkan kemampuan berbicara satu anak dengan anak yang lain.
Ketika sudah memiliki anak, waktu terasa berjalan begitu cepat. Rasanya baru kemarin saya berbagi cerita ke Urban Mama tentang perayaan ulang tahun Chila yang pertama. Sekarang Chila sudah berumur 5 tahun! Chila sudah semakin besar dan tahun depan sudah masuk SD.
Saat anak pertama dan anak ketiga sedang menonton acara Mister Maker di televisi, mereka tertarik untuk membuat kapal layar seperti yang dibuat oleh Mister Maker. Saat saya lihat, ternyata alat dan bahannya cukup mudah dan tersedia di rumah.
Anak-anak sedang menyukai dinosaurus dan mereka minta dibelikan buku-buku tentang dinosaurus. Dari sekian banyak buku bertemakan dinosaurus, saya menemukan seri Dino yang Mengasyikkan ini.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, bermain dan berinteraksi bersama teman sebaya di ruang terbuka seperti yang saya alami saat kecil dulu sudah jarang ditemukan. Sebagai guru, saya mengamati bahwa sebagian besar aktivitas anak kini lebih banyak “duduk” daripada “bergerak.”
Waktu itu, kami mengajak Ravi pergi saat dia berusia 9 bulan. Masih kecil sudah boleh dibawa jalan-jalan outing? Menurut kami, mengapa tidak. Bagi kami, jalan-jalan outing bersama sekeluarga sangatlah perlu. Manfaatnya bukan hanya untuk quality time sekeluarga saja.
Pada hari kerja, waktu untuk bermain bersama papa terbatas sekali, jadi Lombi, suami saya, sebisa mungkin meluangkan waktu bermain bersama anak-anak saat akhir pekan. Menurut Lombi, bermain bersama anak, tidak selalu harus keluar rumah. Di rumah pun, mereka bertiga terlihat senang sekali.
Memiliki anak membuat saya terus belajar dan mengetahui hal-hal baru yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Hingga dua minggu lalu saya mengalami masalah yang berkaitan dengan kualitas tidur anak. Anak saya sering kali terlihat gelisah ketika tidur malam dan mudah terbangun.
Dalam buku ini ada sepuluh cerita pendek tentang contoh-contoh emosi yang sering keluar begitu saja tanpa bisa dikendalikan dengan baik. Akibatnya tak jarang sampai menyakiti orang-orang di sekitar kita. Untuk itulah anak-anak diajak mengenali emosi-emosi yang ada dengan baik, agar kelak bisa mengendalikan emosi mereka.
Akhir pekan memang waktu yang ditunggu-tunggu. Orangtua pasti selalu ingin mengajak si kecil beraktivitas bersama, baik hanya di rumah ataupun di luar rumah. Saat browsing, saya baca beberapa artikel yang menyebutkan sebuah tempat bernama Rumah Kerinci.