Dulu sekali, ketika saya masih SD, saya wajib untuk ikut senam pagi sebelum pelajaran dimulai, seperti halnya seluruh siswa di sekolah itu. Mungkin beberapa Urban Mama juga punya pengalaman yang sama. Saya senang karena sekolah tempat saya bekerja sekarang pun menaruh perhatian terhadap pentingnya aktivitas fisik bagi anak usia sekolah. Beberapa event penting di kalender akademik kami bahkan dititikberatkan pada olahraga dan permainan yang melibatkan gerak fisik. Selain pelajaran olahraga (PE), beberapa tahun belakangan ini, anak didik kami di Special Education Department juga mendapat beberapa sesi tambahan aktivitas fisik setiap minggu selama kurang lebih 45 menit per pertemuan sebelum pelajaran dimulai. Aktivitas yang mereka ikuti termasuk lari, badminton, renang, line dancing, dan yoga. Kami menyebutnya morning exercise. Awalnya kami berharap pelajaran morning exercise dapat membantu anak lebih rileks dan fokus saat mengikuti aktivitas belajar.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, bermain dan berinteraksi bersama teman sebaya di ruang terbuka seperti yang saya alami saat kecil dulu sudah jarang ditemukan. Sebagai guru, saya mengamati bahwa sebagian besar aktivitas anak kini lebih banyak “duduk” daripada “bergerak.” Bahkan waktu luang di rumah pun kerap digunakan untuk bermain games tanpa interaksi dengan orang lain. Sebelum mengikuti morning exercise, sebagian besar anak didik saya datang ke sekolah dengan keadaan lesu, tegang, mengantuk, dan kurang bersemangat. Setelah mengikuti pelajaran morning exercise, berangsur-angsur, mood mereka semakin positif: lebih ceria, bugar, dan fokus mendengarkan instruksi. Tidak hanya itu, siswa juga mendapat bonus tambahan. Motorik kasar mereka menjadi lebih baik, hubungan sosial bertambah akrab, stres berkurang, serta kuantitas dan kualitas tidur di malam hari pun meningkat. Ternyata, manfaat morning exercise itu banyak juga!
Jika sekolah si kecil belum menyediakan gerak fisik yang cukup, tidak ada salahnya Urban Mama dan Papa mengajak mereka lebih aktif “bergerak” di rumah sepulang sekolah atau di akhir pekan. Selain permainan yang melibatkan gerak fisik, olahraga ringan seperti yoga, renang, dan jogging merupakan olahraga yang dapat dilakukan dengan waktu yang singkat jika dilakukan secara rutin. Selain mendapatkan manfaat di atas, “bergerak” bersama anak pastinya akan menjadikan hubungan orangtua dan anak semakin kompak. Let’s move!
Terimakasih juga, Mba Cindy. Mudah2an sekarang sdh aktif lagi bergerak dgn si kecil ya, Mba. :)
Waah makasih sudah mengingatkan mba Fifi. Kebetulan bulan ini emang lagi jaraaang banget bergerak bareng anak, jadi cuma ngeliat aja nih akunya :(