Kenyamanan fisik selama bayi dan balita tidur yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu ruangan, sirkulasi udara, cahaya, suara, alas tidur dan popok yang melekat di tubuhnya akan membuat siklus tidur REM dan non-REM bergantian secara alamiah dan teratur sehingga pertumbuhan fisik, emosi dan kognitif akan berkembang optimal.
Bepergian dengan naik kereta selalu menjadi favorit saya. Bagi kami, kali ini perjalanan naik kereta akan menjadi tambah seru karena ada Arsa yang saat ini berusia 11 bulan dan sedang belajar berjalan.
Outing pertama March+ Bandung bulan ini kita putuskan untuk berkunjung ke Museum Konferensi Asia Afrika Bandung. Pada dasarnya, anak-anak suka dengan hal-hal baru. Tinggal bagaimana orangtua mengenalkan hal tersebut kepada mereka dan bijak memilih museum yang cocok untuk dikunjungi sesuai usia anak.
Punya kardus bekas mainan atau kotak kardus kecil bekas mug? Jangan langsung dibuang ya mama, keduanya bisa dibuat menjadi DIY mainan untuk balita, seperti mainan 'Memberi Makan Monyet' ini.
Anak-anak sejatinya butuh banyak kegiatan untuk menyalurkan energinya, baik beraktivitas di dalam maupun di luar rumah. Mereka juga butuh sering-sering bertemu teman-temannya untuk bersosialisasi. Para mama, sejatinya juga butuh teman curhat yang bisa saling mengerti.
Tidur adalah salah satu aktivitas terpenting untuk perkembangan otak anak. Saat memasuki usia dua tahun, anak menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur dibandingkan saat terjaga dan beraktivitas. Kualitas tidur anak berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan mental dan fisiknya.
Sejak Caca menginjak usia 1 tahun, saya mulai memikirkan cara menyapih yang friendly dan tidak menyebabkan banyak drama. Saya berencana menyapih Caca saat ia berumur 2 tahun, tetapi tidak akan memaksakannya.
Saya selalu berusaha mencari cara agar Raffi bisa menyalurkan energinya yang besar itu dan agar ia tidak tergantung pada gadget. Saya sendiri kebetulan sangat suka dengan prakarya, jadi biasanya saya membuatkannya mainan.
Di berbagai kota di Indonesia, yang namanya alun-alun selalu digunakan masyarakat untuk menjadi pusat keramaian atau berkumpul, dengan beragam aktivitas. Tak terkecuali di alun-alun Kota Wates, Yogyakarta.