Sampai saat rentang konsentrasi dan fokus Albert termasuk sangat pendek untuk anak seusianya, ditambah kemampuan motorik halusnya yang kurang bagus, psikolog yang menanganinya menyarankan agar ia mengikuti les drum.
Rumah merupakan salah satu elemen terpenting bagi keluarga, rumah yang sehat, nyaman, dan menenangkan tentu saja akan membuat kehidupan keluarga lebih menyenangkan. Nah, sebagai seorang ibu, tentu saja saya ingin membuat keadaan rumah kami yang mungil tetap terasa sangat nyaman dan menyenangkan bagi kami, sehingga penataan setiap tata letak di rumah harus benar-benar dipikirkan agar apa yang saya inginkan bisa tercapai.
Satu kegiatan yang saya perkenalkan pada Albert adalah permainan olahraga beregu, seperti sepak bola. Mengapa saya memilih olahraga beregu? Karena manfaatnya sangat banyak bagi perkembangan fisik dan emosional anak.
Melatih gerakan wushu secara rutin membuat tubuh menjadi tangkas, lentur, dan kuat. Selain itu, keseimbangan, stamina, dan refleks, juga dilatih. Koordinasi mata-tangan yang merupakan keahlian penting bagi anak, bisa diasah melalui latihan wushu.
Awalnya saya mengira kebiasaan memuji anak akan selalu berdampak positif. Nyatanya, dampak dari pujian itu sendiri bergantung pada cara kita mengemasnya, terutama jka ditujukan bagi anak di atas lima tahun. Itulah yang dibahas pada #TUMNgopiCantik bertajuk Parent's Story bersama penulis buku Adhitya Mulya awal Maret lalu.
Darren, putra sulung saya sekarang sangat menyukai kadal dan karavan, ia berkhayal suatu hari nanti bisa bepergian dengan menggunakan karavan. Melihat keinginan Darren yang menggebu-gebu tentang karavan, kami pun memberinya kejutan untuk menginap di Safari Lodge Caravan.
Saat ini di Jakarta sudah tersedia banyak Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Agar anak-anak terpapar dengan aktivitas outdoor, dan tidak melulu bermain gadget, kali ini kami mencoba membawa mereka bermain di RPTRA Akasia Tebet, Jakarta Selatan.
Siapa yang anaknya di rumah belum kenal sama internet? Pada zaman sekarang pertanyaan seperti itu jawabannya bisa jadi nol besar, karena anak-anak kita terlahir sudah menjadi manusia “digital native”. Semua kehidupannya sudah terpapar dengan internet bahkan sejak masih berusia batita sekali pun.
“Wah, selamat ya atas kehamilannya, makan yang banyak… kan yang makan sekarang dua orang.”
“Lagi hamil nggak boleh makan durian atau nanas, lho!”
Kalimat-kalimat di atas tentu saja sering didengar oleh urban mama yang sedang hamil dan tidak jarang membuat urban mama bingung serta khawatir.
Berat badan merupakan salah satu masalah yang kerap dihadapi banyak orang, khususnya kaum wanita setelah melahirkan. Berat badan yang melonjak dengan mudahnya saat hamil ternyata tidak hilang begitu saja setelah melahirkan.