Berbagi Tugas Saat Weekend

Oleh andiah pada Minggu, 26 Agustus 2012
Seputar Our Stories

Selama 12 jam sehari dan 5 hari seminggu, itu merupakan waktu yang harus dihabiskan di luar rumah, meninggalkan anak tercinta di rumah, demi sebuah kata: tanggung jawab. Tanggung jawab sebagai working mother. Itulah yang membuat saya tidak bisa setiap hari menemani si kecil bermain. Dan hal itu membuat saat-saat weekend menjadi saat yang paling dinantikan.

Tentu saja ini berlaku juga untuk suami. Apalagi waktu kerjanya lebih lama dibandingkan saya. Tak jarang, saat dia pulang, Raihan sudah tertidur lelap. Oleh karena itu, baik saya maupun suami sama-sama menyepakati kalau hari libur adalah hari untuk keluarga. Sebagian besar waktu senggang kami habiskan di rumah. Seringnya tak ada agenda khusus, kecuali hanya untuk tidur-tiduran dan bermain bersama. Dulu saya selalu menyayangkan waktu yang terbuang percuma saat weekend. Tapi sekarang, tak ada waktu yang terbuang percuma. Bermain bersama, tidur berguling-guling bertiga, tidur siang bersama, adalah saat-saat yang sangat berharga dan menyenangkan.

Beberapa waktu lalu, ART kami beri waktu khusus untuk berbelanja keperluan Lebaran. Weekend biasa pun sebenarnya ART hanya setengah hari saja di rumah karena saat weekend saya dan suamilah yang mengurus Raihan. Jadi pagi itu, kami bertiga saja di rumah.

Kadang, dalam beberapa hal mengenai pengasuhan anak, saya berpikir suami saya lebih baik dibandingkan saya. Dia lebih atraktif, lebih menyenangkan, lebih banyak permainan. Mungkin karakteristik para ayah, ya. Raihan juga lebih banyak tertawa kalau sudah bermain dengan ayahnya. Dan pagi itu, saya biarkan suami yang mengurus Raihan.

Seperti ini kegiatan kami pagi itu. Saya menyiapkan air mandi, sementara suami melepaskan pakaian Raihan. Suami memandikan Raihan, sementara saya asyik memotret. Setelah itu, suami yang menghanduki Raihan. Tak lupa dipakaikan minyak telon supaya hangat. Setelah itu, dia asyik memijiti Raihan. Dan sebagai penutupnya, suami memakaikan baju dengan rapi.

[caption id="attachment_71553" align="aligncenter" width="500" caption="suami sedang memandikan, lalu mendandani Raihan"][/caption]


Sering suami bilang ke saya, ”Ayah cuma satu kalahnya dari Nda. Nggak bisa menyusui!” Sepertinya pernyataan itu benar. Sebagai Bunda, saya acungi jempol untuk suami saya. Saya akui, dia nyaris bisa mengalahkan saya, kecuali dalam hal menyusui. Tapi dia lupa. Ada satu hal lagi yang sampai sekarang tidak bisa dia lakukan: membersihkan pup Raihan!

Kategori Terkait


Tag Terkait

8 Komentar
cynkoirewa
cynkoirewa November 9, 2012 2:18 pm

Hehehe, dari mulai hamil trimester 1 sampe skrg sudah 25w, suamiku uda ijin dan nyerah klo di suruh bersihin pup si baby kelak, hahaha :D

Honey Josep
Honey Josep September 25, 2012 3:38 pm

*toss* swami gw juga ga bisa bersihin pup :)

Erina Marianty September 17, 2012 11:14 am

Hahahhaha iyah sama, suamiku juga sampe hari ini belum pernah bersihin pup anak!

bundacarissa
bundacarissa August 27, 2012 7:17 pm

hebat2, sama mom, papa Raihan sama kaya ayah Carissa gk bs bersihin pup. xixixi ;P

neni_arka
neni_arka August 27, 2012 8:58 am

Raihan lucu banget sih......same with me, saya jg suka males-malesan aja bertiga kalo weekend. Cuma sekarang arka dah mulai merayap kemana-mana, jd gak bs lagi guling-gulingan aja dikasur. Yang ada kejar-kejaran coz si bocil maunya kabur mulu.