Father's Day

Oleh Fanny Hartanti pada Selasa, 27 April 2010
Seputar Our Stories

Sejak dua minggu lalu, anak saya Alyssa, atau biasa dipangil Neng Al, sudah 'ribet' mau merayakan hari istimewa sang Papa. Sekolahnya pun aktif mengadakan tema vaderdag untuk kegiatan pelajar kecil mereka. Suatu hari Neng Al bercerita, kalau di sekolah ia harus 'berpidato' tentang ayahnya.


"Lalu kamu bilang apa?" Saya bertanya, sambil tersenyum geli membayangkan bagaimana putri saya yang ganjen itu ber-'publlic speaking'.
"Aku bilang," Alyssa menjawab, "Aku suka Papa, karena Papa is fun. Papa selalu hangat dan kalau aku kedinginan dia memelukku dan membuatku merasa hangat."



Uh... oh... help me.. i'm melting here. Di depan kelas Neng Al juga bercerita kalau Papa suka membawanya ke kantor yang ternyata sangat berkesan untuk Neng Al. Beberapakali, sehabis makan malam, Papa memang pernah balik ke kantor karena ada masalah urgent. Karena kantornya dekat rumah, dia mengajak Neng Al. Di kantor Papa, Alyssa biasanya bermain komputer, atau bergossip dengan cleaning lady dan kadang-kadang, bos papa. The only persons who ussualy are left in the building!


Selain bercerita tentang ayah mereka, anak-anak di sekolah juga membuat suatu prakarya. Mereka juga harus menghapalkan puisi untuk ayah mereka, untuk dibacakan pada hari 'H'nya. Tapi Alyssa curang. Tiga hari sebelum hari ayah, dia sudah membacakan puisi itu untuk Papa.


Alasannya? Biar Papa jadi papa pertama yang tahu puisi itu. Ternyata dia 'nyolong start'. Dasar anak Papa... :)


Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Sehari sebelumnya, Alyssa membawa prakarya dari sekolah yang sudah dibungkus rapi dengan kertas putih bertuliskan PAPA yang sangat besar. Diapun menyembunyikan kado spesial itu di balik selimut... di atas sofa. Well well... very subtle! Tapi tentu saja, Mama Papa pura-pura tidak tahu. Dan Jumat pagi, begitu bangun tidur, masih dengan piyama dan muka mengantuk -tapi sumringah- Alyssa langsung lari dan memberikan hadiahnya untuk Papa. Sebuah tempat surat hitam (khusus dicat oleh Alyssa karena hitam adalah warna kesukaan Papa) untuk di letakan di meja kerja Papa di kantor. Tidak lupa, dia membacakan puisinya untuk Papa (entah untuk yang keberapa kali!).


Lalu mereka berpelukan sambil tersenyum lebar. Uh oh.. I'm melting again!

Kategori Terkait


Tag Terkait

17 Komentar
Fanny Hartanti
Fanny Hartanti April 28, 2010 7:45 pm

dear all..
thank buat commments nya.. sorry telat nih, abis daku baru balik dari jakarta..
Puisinya? waduh, puisinya bahasa belanda... hihi

meralda
meralda April 26, 2010 9:45 pm

hihi.. samaaa! melting juga :) neng al so sweeeeeeet..
fan, masih di jakarta apa nggak sih? kalo masih, ketemuan dong, mau kenalan sm neng al yg manis itu.. :D

Sitha
Sitha April 26, 2010 8:22 pm

Duh Neng Al... Jadi ikutan melting deh ah... Tersentuh nih...

medy
medy April 26, 2010 6:48 pm

Aih..so sweet..neng Al manis banget..yg baca pun ikut 'melting' Fan..

tisa 'tisyonk'
tisa 'tisyonk' April 26, 2010 4:18 pm

Duh Neng Al...so sweeeetttt....
Mau jadi mantu tante buat anak tante yg umurnya uda 6 bulan ga??? wkwkwkwkw :P