Akhir tahun lalu, Anipchan menginjak usia 8 tahun dan baru saja menerima raport semester pertamanya di kelas 2. Jauh sebelum itu, tepatnya waktu Anipchan baru berusia 6 tahun dan sedang giat-giatnya mencari SD, kami pernah membuat janji. Waktu itu, banyak temannya yang sudah disunat. Lalu iseng-iseng saya tanya kapan dia mau disunat. Dengan lantang dia menjawab, "Nanti kalau sudah kelas 2."
Nah, sekarang dia sudah kelas 2. Saya mulai menagih janjinya. Pastinya dengan diiming-imingi sudah bisa jadi imam kalo shalat plusĀ henshin (berubah) jadi anak besar. Awalnya dia takut, tapi karena sudah janji... lama-lama dia berani dan setuju untuk disunat.
Oke, tahap pertama selesai. Berikutnya, saya dan Papadino mulai mengumpulkan informasi tentang metode dan tempat sunat yang oke di Bandung. Orangtua kami menyarankan sebuah klinik yang letaknya di seputar Holis-Soekarno Hatta. Pertimbangannya, di sana memang klinik khusus untuk khitan, sudah ada sejak dulu, dan banyak saudara disunat di sana. Namanya Klinik Khitan Paramedika. Klinik ini terkenal sekali, sampai pasien dari luar kota banyak datang ke sini. Katanya sih, klinik ini udah ada sejak tahun 1980-an.
Kandidat kedua, sebuah klinik khitan di jalan Cicadas. Namanya Klinik Khitan Dr. Seno. Salah satu saudara saya juga memakai jasa dokter tersohor ini.
Setelah berdiskusi, kami menjatuhkan pilihan ke Paramedika. Pertimbangannya ya itu tadi, sudah ada dari dulu. Rata-rata saudara yang disunat di sana cukup puas dengan pelayanannya.
Sesuai janji, Anipchan mau disunat tepat saat dia berulang tahun. Dua hari sebelumnya, saya dan Papadino berangkat ke Paramedika untuk daftar. Sayang karena pendaftaran tutup kami hanya sempat menanyakan beberapa hal. Saat itu juga kita diberi tahu kalo waktu disunat nanti Anipchan tidak boleh ditemani. Wow! Saya dan Papadino langsung saling pandang. Tidak terbayang seperti apa Anipchan nanti....
Sehari sebelum disunat. Rasanya masih deg-degan melepas Anipchan sunat sendiri. Jadi mulailah kami curhat pada teman-teman. Lalu seorang teman merekomendasikan Pusat Khitan Sumbawa. Katanya di klinik ini orangtua boleh ikut masuk, malah boleh merekam dengan video. Oh, ya? Woow.... Langsung saja Papadino menelepon untuk daftar malam itu juga. Ternyata tidak perlu mendaftar karena proses sunatnya sebentar.
Pukul 05.30 pagi tepat di hari ulang tahunnya, Anipchan berangkat menuju Pusat Khitan Sumbawa dengan berani. Sampai di klinik, baru dia mulai takut. Begitu masuk ruangan, Anipchan langsung minta dipeluk sembari berkaca-kaca. Untunglah ruang sunatnya nyaman sekali. Di atas tempat tidur disediakan TV lengkap dengan DVD supaya anak-anak lebih rileks. Anipchan mulai tenang dan asyik nonton. Ketika dokter datang, dia panik dan langsung menjerit-jerit sekencang-kencangnya. Akhirnya sepanjang proses sunat, Anipchan saya peluk. Papadino sendiri sibuk merekam proses sunat yang memakai metode electric cauter itu. Hanya dalam waktu 15 menit, dan Anipchan resmi jadi anak besar! Horee \(^o^)/
Sebelum pulang, kami membeli tempurung agar Anipchan bisa pakai celana. Kebetulan hampir tidak ada darah yang keluar dari proses electric cauter. Anipchan dibekali tiga macam obat, yaitu obat penahan sakit, antibiotik, dan salep untuk jahitannya.
Ternyata Anipchan tidak demam sama sekali. Empat hari kemudian dia sudah bisa berjalan-jalan. Bahkan pada hari keenam sudah bisa ikut hiking 3 km di Tangkuban Perahu. Hebaat :)
Alhamdulillah semuanya lancar. Sekarang kami punya imam baru di rumah. Setiap shalat berjamaah, Anipchan selalu minta jadi imam bergiliran dengan Papadino.
Sedikit sharing tempat khitan di bawah. Siapa tahu bisa jadi referensi ketika si kecil mau disunat nanti :)
Klinik Khitan Paramedika
Jl. Soekarno-Hatta No. 111 Bandung (022-6016666)
Metode Konvensional
Tarif:
Biasa Rp. 350.000
VIP Rp. 880.000 (berbeda di jadwal pelayanan; ruang pribadi; obat)
Kontrol & buka jahitan gratis
Tidak boleh didampingi
Pusat Khitan Sumbawa
Jl. Sumbawa No.9 Bandung (022-4224743)
Metode Cauter
Tarif utk 12th kebawah: Rp. 400.000 + pendaftaran Rp. 20.000
Kalau mau pakai salep yang bagus tambah lagi Rp. 125.000
kontrol gratis
Boleh didampingi
Metode Konvensional
Tarif utk 12th kebawah: Rp. 600.000 + pendaftaran Rp. 20.000
Kalau mau pakai salep yang bagus tambah lagi Rp. 125.000
Kontrol & buka jahitan gratis
Tidak boleh didampingi
Tips (disaring dari brosur kedua klinik di atas):
- Anak dalam keadaan sehat.
- Sebelum disunat sebaiknya anak mandi dan sarapan dulu.
- Informasikan bila ada alergi.
- Tidak perlu khawatir jika setelah disunat timbul transudat (cairan bening deperti nanah), karena itu wajar.
- Perlu khawatir apabila cairan yang keluar berwarna keruh.
- Pendarahan yang tidak lebih dari tetesan-tetesan saja masih wajar. Tapi kalau sampai satu jam belum berhenti sebaiknya langsung berkonsultasi.
- Banyak makan buah dan sayur supaya cepat sembuh.
- Catatlah nomor kontak dokter yang menangani anak, supaya mudah berkonsultasi bila terjadi sesuatu.
ah iya Thal, inget anip pas bayi..sekarang udah gede aja, ga relaaaa :p
Halo mom, aku gatau kalo umur pas-nya berapa. tapi aku sendiri prefer pas anip udah agak gede, jadi dia udah ngerti waktu harus diobatin, gaboleh banyak gerak, etc :)
waaah, dedenya udah disunat? hebaat :D
amiinn, moga cepet dikasi dede cowok yaa hihi. iya alhamdulillah anip skrg semangat shalatnya, makasi Bundit :D
amiin, moga cepet2 dikasi dede cowok yaa hihi..iya alhamdulillah sekarang semanga banget jadi imam, senangnyaa :)
Wow tfs yaa mbaaak!!! Meskipun Lian masih usia 1,5th tapi kebetulaaan banget tadi abis denger tetangga yang baru aja nyunatin anaknya, syereeemmm :'(
Untung banget dapet info initial, apalagi aku juga domosili Bandung!!! Yeeaah!!!
Tfs ya mbaaakkkk!!"" ^^